Al-Mujaadalah
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Sesungguhnya Allah
telah mendengar (dan memperkenan) aduan perempuan yang bersoal jawab denganmu
(wahai Muhammad) mengenai suaminya, sambil ia berdoa
merayu kepada Allah (mengenai perkara yang menyusahkannya), sedang Allah sedia
mendengar perbincangan kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi
Maha Melihat.
[2]
Orang-orang
yang "ziharkan" isterinya dari kalangan kamu (adalah orang-orang yang
bersalah, kerana) isteri-isteri mereka bukanlah ibu-ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah perempuan-perempuan yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka (dengan melakukan yang demikian)
memperkatakan suatu perkara yang mungkar dan dusta. Dan
(ingatlah), sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun.
[3]
Dan orang-orang yang
"ziharkan" isterinya, kemudian mereka berbalik dari apa yang mereka ucapkan (bahawa isterinya itu haram
kepadanya), maka hendaklah (suami itu) memerdekakan seorang hamba sebelum
mereka berdua (suami isteri) bercampur. Dengan hukum yang demikian, kamu diberi
pengajaran (supaya jangan mendekati perkara yang mungkar itu). Dan (ingatlah),
Allah Maha Mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu
lakukan.
[4]
Kemudian, sesiapa
yang tidak dapat (memerdekakan hamba), maka hendaklah ia
berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum mereka (suami isteri) itu bercampur.
Akhirnya sesiapa yang tidak sanggup berpuasa, maka hendaklah ia
memberi makan enam puluh orang miskin. Ditetapkan hukum itu
untuk membuktikan iman kamu kepada Allah dan RasulNya (dengan mematuhi
perintahNya serta menjauhi adat Jahiliyah). Dan itulah
batas-batas hukum Allah; dan bagi orang-orang yang kafir disediakan azab seksa
yang tidak terperi sakitnya.
[5]
Sesungguhnya
orang-orang yang menentang (perintah) Allah dan RasulNya, mereka tetap ditimpa
kehinaan sebagaimana orang-orang yang terdahulu dari mereka ditimpa kehinaan;
kerana sesungguhnya Kami telah menurunkan keterangan-keterangan yang jelas
nyata.
Dan bagi orang-orang yang kafir disediakan azab seksa yang menghina,
[6]
Semasa
mereka semuanya dibangkitkan hidup semula oleh Allah (pada hari kiamat), lalu
diterangkan kepada mereka segala yang mereka telah kerjakan. Allah telah
menghitung amal-amal mereka itu satu persatu, sedang mereka telah melupakannya.
Dan (ingatlah), Allah menjadi Saksi akan tiap-tiap
sesuatu.