Part 19
[21]
Dan berkatalah pula
orang-orang yang tidak percaya akan menemui Kami: "Mengapa tidak
diturunkan malaikat kepada kita, atau kita dapat melihat Tuhan kita?" Demi
sesungguhnya, mereka telah bersikap sombong angkuh dalam diri mereka sendiri,
dan telah melampaui batas dengan cara yang sebesar-besarnya.
[22]
(Ingatkanlah) hari
mereka melihat malaikat, pada hari itu tiadalah sebarang berita gembira bagi
orang-orang yang bersalah (bahkan sebaliknya), dan mereka akan berkata:
"Semoga kita jauh - dijauhkan (dari sebarang keadaan yang buruk)".
[23]
Dan Kami tujukan
perbicaraan kepada apa yang mereka telah kerjakan dari jenis amal (yang mereka
pandang baik), lalu Kami jadikan dia terbuang sebagai debu yang berterbangan.
[24]
Ahli-ahli Syurga
pada hari itu lebih baik tempat menetapnya, dan lebih elok tempat rehatnya.
[25]
Dan (sebutkanlah
perihal) hari segala langit pecah-belah (disertakan) dengan kumpulan awan (yang
berisi malaikat), dan (pada hari yang tersebut) diturunkan malaikat itu dengan
cara berpasuk-pasukan.
[26]
Kuasa pemerintahan yang
sebenar-benarnya pada hari itu adalah tertentu bagi Allah Yang Maha melimpah
rahmatNya, dan adalah ia satu masa yang amat sukar keadaannya kepada
orang-orang kafir.
[27]
Dan (ingatkanlah)
perihal hari orang-orang yang zalim menggigit kedua-dua tangannya (marahkan
dirinya sendiri) sambil berkata: "Alangkah baiknya kalau aku (di dunia
dahulu) mengambil jalan yang benar bersama-sama Rasul?
[28]
"Wahai
celakanya aku, alangkah baiknya kalau aku tidak mengambil si dia itu menjadi
sahabat karib!
[29]
"Sesungguhnya
dia telah menyesatkan daku dari jalan peringatan (Al-Quran) setelah ia
disampaikan kepadaku. Dan adalah Syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia
(yang menjadikan dia sahabat karibnya)".
[30]
Dan berkatalah
Rasul: "Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini
satu perlembagaan yang ditinggalkan, tidak dipakai".
[31]
Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari kalangan orang-orang yang bersalah; dan
cukuplah Tuhanmu (wahai Muhammad) menjadi Pemimpin (ke jalan mengalahkan
mereka) serta menjadi Penolong (bagimu terhadap mereka).
[32]
Dan orang-orang yang
kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan Al-Quran itu kepada Muhammad
semuanya sekali (dengan sekaligus)?" Al-Quran diturunkan dengan cara
(beransur-ansur) itu kerana Kami hendak menetapkan hatimu (wahai Muhammad)
dengannya, dan Kami nyatakan bacaannya kepadamu dengan teratur satu persatu.
[33]
Dan mereka tidak
membawa kepadamu sesuatu kata-kata yang ganjil (untuk menentangmu) melainkan
Kami bawakan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang sebaik-baiknya (untuk
menangkis segala yang mereka katakan itu).
[34]
Orang-orang yang
akan diseret beramai-ramai ke neraka Jahannam (dengan tertiarap) atas mukanya,
merekalah orang-orang yang amat buruk keadaannya dan amat sesat jalannya.
[35]
Dan sesungguhnya
Kami telah berikan Kitab Taurat kepada Nabi Musa, dan Kami lantik saudaranya
Nabi Harun, sebagai menteri bersamanya.
[36]
Lalu Kami
perintahkan: "Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat
keterangan Kami"; maka (kesudahannya) Kami binasakan kaum itu
sehancur-hancurnya.
[37]
Dan (demikian juga)
kaum Nabi Nuh, ketika mereka mendustakan Rasul-rasul Kami, Kami tenggelamkan
mereka, dan Kami jadikan mereka satu tanda (yang menjadi contoh) bagi umat
manusia; dan Kami sediakan bagi sesiapa yang zalim; azab seksa yang tidak
terperi sakitnya.
[38]
Dan (demikian juga
Kami telah binasakan) Aad dan Thamud serta Ashaabur-Rassyi dan banyak lagi
dalam zaman-zaman di antara masa yang tersebut itu.
[39]
Dan masing-masing, telah
Kami berikan kepadanya contoh tauladan yang mendatangkan iktibar, dan
masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya.
[40]
Dan demi
sesungguhnya, mereka (yang menentangmu wahai Muhammad) telah melalui bandar
yang telah dihujani (dengan) azab yang buruk, maka (mengapa mereka masih
berdegil), tidakkah mereka selalu dapat menyaksikannya? (Mereka tidak fikirkan
yang demikian itu satu balasan kufur) bahkan mereka adalah orang-orang yang
tidak ingatkan adanya kebangkitan hidup semula (untuk menerima balasan).
[41]
Dan apabila mereka
melihatmu (wahai Muhammad), mereka hanyalah menjadikanmu ejek-ejekan (sambil
mereka berkata): "Inikah orangnya yang diutus oleh Allah sebagai RasulNya?
[42]
"Sebenarnya ia
hampir-hampir dapat menyesatkan kami dari tuhan-tuhan kami, jika tidaklah
kerana kami tetap teguh menyembahnya". Dan mereka akan mengetahui kelak
ketika mereka melihat azab seksa: siapakah yang sebenar-benarnya sesat
jalannya.
[43]
Nampakkah (wahai
Muhammad) keburukan keadaan orang yang menjadikan hawa nafsunya: tuhan yang
dipuja lagi ditaati? Maka dapatkah engkau menjadi pengawas yang menjaganya
jangan sesat?
[44]
Atau adakah engkau
menyangka bahawa kebanyakan mereka mendengar atau memahami (apa yang engkau
sampaikan kepada mereka)? Mereka hanyalah seperti binatang ternak, bahkan
(bawaan) mereka lebih sesat lagi.
[45]
Tidakkah engkau
melihat kekuasaan Tuhanmu? - bagaimana Ia menjadikan bayang-bayang itu
terbentang (luas kawasannya) dan jika Ia kehendaki tentulah Ia menjadikannya
tetap (tidak bergerak dan tidak berubah)! Kemudian Kami jadikan matahari
sebagai tanda yang menunjukkan perubahan bayang-bayang itu;
[46]
Kemudian Kami tarik
balik bayang-bayang itu kepada Kami, dengan beransur-ansur.
[47]
Dan Dia lah Tuhan
yang menjadikan malam untuk kamu sebagai pakaian, dan menjadikan tidur untuk
berhenti rehat, serta menjadikan siang untuk keluar mencari rezeki.
[48]
Dan Dia lah Tuhan
yang menghantarkan angin sebagai berita gembira sebelum kedatangan rahmatNya, dan
Kami menurunkan dari langit: air yang bersih suci,
[49]
Untuk Kami hidupkan
dengan air itu bumi yang mati, serta memberi minum air itu kepada sebahagian
dari makhluk-makhluk Kami, khasnya binatang ternak yang banyak dan manusia yang
ramai.
[50]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah berulang-ulang kali menyebarkan hujjah-hujjah di
antara manusia melalui Al-Quran supaya mereka berfikir (mengenalku serta
bersyukur); dalam pada itu kebanyakan manusia tidak mahu melainkan berlaku
kufur.
[51]
Dan kalau Kami kehendaki,
tentulah Kami utuskan dalam tiap-tiap negeri, seorang Rasul pemberi amaran.
[52]
Oleh itu, janganlah
engkau (Wahai Muhammad) menurut kehendak orang-orang kafir, dan berjuanglah
dengan hujjah-hujjah Al-Quran menghadapi mereka dengan perjuangan yang besar
dan bersungguh-sungguh.
[53]
Dan Dia lah Tuhan
yang telah mengalirkan dua laut berdampingan, yang satu tawar lagi memuaskan
dahaga, dan yang satu lagi masin lagi pahit; serta Ia menjadikan antara
kedua-dua laut itu sempadan dan sekatan yang menyekat percampuran keduanya.
[54]
Dan Dia lah Tuhan
yang menciptakan manusia dari air, lalu dijadikannya (mempunyai) titisan baka
dan penalian keluarga (persemendaan); dan sememangnya tuhanmu berkuasa
(menciptakan apa jua yang dikehendakiNya).
[55]
Dan mereka (yang
musyrik) menyembah benda-benda yang lain dari Allah, yang tidak memberi manfaat
kepada mereka (yang menyembahnya) dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada
mereka (yang tidak menyembahnya); dan orang yang kafir selalu menjadi pembantu
(bagi golongannya yang kafir) untuk menderhaka kepada tuhannya.
[56]
Dan tidaklah Kami
mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai pembawa berita gembira (kepada
orang-orang yang beriman) dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).
[57]
Katakanlah:
"Aku tidak meminta kepada kamu sebarang balasan bagi apa yang aku
sampaikan kepada kamu, selain daripada berimannya seseorang yang mahu
mendapatkan jalan sampainya kepada keredaan Allah".
[58]
Dan berserahlah
engkau kepada Allah Tuhan Yang Hidup, yang tidak mati; serta bertasbihlah
dengan memujiNya; dan cukuplah Ia mengetahui secara mendalam akan dosa-dosa
hambaNya;
[59]
Tuhan yang
menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya, dalam
enam masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy, Ialah Ar-Rahman (Tuhan Yang
Maha Pemurah); maka bertanyalah akan hal itu kepada Yang Mengetahuinya.
[60]
Dan apabila
dikatakan kepada mereka (yang musyrik itu): "Sujudlah kamu kepada
Ar-Rahman (Tuhan Yang Maha Pemurah)!" Mereka bertanya: "Dan siapakah
Ar-Rahman itu? Patutkah kami sujud kepada apa sahaja yang engkau perintahkan
kami?" Dan perintah yang demikian, menjadikan mereka bertambah liar
ingkar.
[61]
Maha Berkat Tuhan
yang telah menjadikan di langit, tempat-tempat peredaran bintang, dan
menjadikan padanya matahari serta bulan yang menerangi.
[62]
Dan Dia lah yang
menjadikan malam dan siang silih berganti untuk sesiapa yang mahu beringat
(memikirkan kebesaranNya), atau mahu bersyukur (akan nikmat-nikmatNya itu).
[63]
Dan hamba-hamba
(Allah) Ar-Rahman (yang diredhaiNya), ialah mereka yang berjalan di bumi dengan
sopan santun, dan apabila orang-orang yang berkelakuan kurang adab, hadapkan
kata-kata kepada mereka, mereka menjawab dengan perkataan yang selamat dari
perkara yang tidak diingini;
[64]
Dan mereka (yang
diredhai Allah itu ialah) yang tekun mengerjakan ibadat kepada Tuhan mereka
pada malam hari dengan sujud dan berdiri,
[65]
Dan juga mereka yang
berdoa dengan berkata: Wahai Tuhan kami, sisihkanlah azab neraka Jahannam dari
kami, sesungguhnya azab seksanya itu adalah mengertikan
[66]
Sesungguhnya neraka
Jahannam itu tempat penetapan dan tempat tinggal yang amat buruk";
[67]
Dan juga mereka
(yang diredhai Allah itu ialah) yang apabila membelanjakan hartanya, tiadalah
melampaui batas dan tiada bakhil kedekut; dan (sebaliknya) perbelanjaan mereka
adalah betul sederhana di antara kedua-dua cara (boros dan bakhil) itu.
[68]
Dan juga mereka yang
tidak menyembah sesuatu yang lain bersama-sama Allah, dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan jalan yang hak (yang dibenarkan
oleh syarak), dan tidak pula berzina; dan sesiapa melakukan yang demikian, akan
mendapat balasan dosanya;
[69]
Akan digandakan
baginya azab seksa pada hari kiamat, dan ia pula akan kekal di dalam azab itu
dengan menerima kehinaan, -
[70]
Kecuali orang yang
bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu,
Allah akan menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan; dan
adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[71]
Dan sesiapa yang
bertaubat serta beramal soleh, maka sesungguhnya (dengan itu) ia bertaubat
kepada Tuhannya dengan sebenar-benar taubat;
[72]
Dan mereka (yang
diredhai Allah itu ialah orang-orang) yang tidak menghadiri tempat-tempat
melakukan perkara-perkara yang dilarang, dan apabila mereka bertembung dengan
sesuatu yang sia-sia, mereka melaluinya dengan cara membersihkan diri
daripadanya.
[73]
Dan juga mereka
(yang diredhai Allah itu ialah orang-orang) yang apabila diberi peringatan
dengan ayat-ayat keterangan Tuhan mereka, tidaklah mereka tunduk mendengarnya
secara orang-orang yang pekak dan buta.
[74]
Dan juga mereka
(yang diredhai Allah itu ialah orang-orang) yang berdoa dengan berkata:
"Wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri-isteri dan zuriat
keturunan kami: perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah
kami imam ikutan bagi orang-orang yang (mahu) bertaqwa.
[75]
Mereka itu semuanya
akan dibalas dengan mendapat tempat yang tinggi di Syurga disebabkan kesabaran
mereka, dan mereka pula akan menerima penghormatan dan ucapan selamat di
dalamnya,
[76]
Mereka kekal di
dalam Syurga itu; amatlah eloknya Syurga menjadi tempat penetapan dan tempat
tinggal.
[77]
Katakanlah (wahai
Muhammad kepada golongan yang ingkar): "Tuhanku tidak akan menghargai kamu
kalau tidak adanya doa ibadat kamu kepadaNya; (apabila kamu telah mengetahui
bahawa Tuhanku telah menetapkan tidak menghargai seseorang pun melainkan kerana
doa ibadatnya) maka sesungguhnya kamu telahpun menyalahi (ketetapan Tuhanku
itu); dengan yang demikian, sudah tentu balasan azab (disebabkan kamu menyalahi
itu) akan menimpa kamu".
Asy-Syu'araa'
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Taa, Siin, Miim.
[2]
Ini ialah ayat-ayat
Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata.
[3]
Jangan-jangan pula
engkau (wahai Muhammad), membinasakan dirimu dengan menanggung dukacita, kerana
mereka tidak menjadi orang-orang yang beriman.
[4]
Kalau Kami mahu,
tentulah Kami akan turunkan kepada mereka satu mukjizat dari langit, yang
menjadikan mereka tunduk kepadanya.
[5]
Dan tidak datang
kepada mereka peringatan serta pengajaran yang baharu dari (Allah) Ar-Rahman,
melainkan mereka tetap berpaling mengingkarinya.
[6]
Oleh kerana mereka
telah mendustakan Al-Quran, maka sudah tentu akan datang kepada mereka
berita-berita (azab) mengenai perkara yang mereka ejek-ejek itu.
[7]
Masihkah mereka
berdegil dan tidak memperhatikan bumi, berapa banyak kami tumbuhkan padanya dari
berbagai jenis tanaman yang memberi banyak manfaat?
[8]
Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan dan rahmat
pengurniaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakan mereka tidak juga beriman.
[9]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad) Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[10]
Dan (ingatkanlah
peristiwa) ketika Tuhanmu menyeru Nabi Musa: "Hendaklah engkau mendatangi
kaum yang zalim, -
[11]
"Iaitu kaum
Firaun; tidakkah mereka mahu mengawal diri dari kemurkaanKu?"
[12]
Nabi Musa merayu
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahawa mereka akan
mendustakan daku.
[13]
"Dan akan
sempit pula dadaku serta tidak lancar lidahku; oleh itu utuskanlah perintahMu
kepada Harun (supaya ia membantuku).
[14]
"Dan lagi
mereka ada mengemukakan satu tuduhan jenayah terhadapku; oleh itu aku takut
mereka akan membunuhku".
[15]
Allah berfirman:
"Jangan! Jangan fikir (akan berlaku apa yang engkau bimbangkan itu)! Oleh
itu pergilah kamu berdua membawa mukjizat-mukjizat Kami (yang membuktikan
kebenaran kamu); sesungguhnya Kami ada bersama-sama kamu: mendengar.
[16]
"Maka pergilah
kamu kepada Firaun, kemudian katakanlah kepadanya: sesungguhnya kami adalah
utusan Tuhan sekalian alam.
[17]
"Menyuruhmu membebaskan
kaum Bani Israil mengikut kami".
[18]
Firaun menjawab:
"Bukankah kami telah memeliharamu dalam kalangan kami semasa engkau
kanak-kanak yang baharu lahir, serta engkau telah tinggal dalam kalangan kami
beberapa tahun dari umurmu?
[19]
"Dan (bukankah)
engkau telah melakukan satu perbuatan (jenayah) yang telah engkau lakukan dan
(dengan itu) engkau dari orang-orang yang tidak mengenang budi?"
[20]
Nabi Musa berkata:
"Aku melakukan perbuatan yang demikian sedang aku ketika itu dari
orang-orang yang belum mendapat petunjuk.
[21]
"Lalu aku
melarikan diri dari kamu, ketika aku merasa takut kepada kamu; kemudian Tuhanku
mengurniakan daku ilmu pengetahuan ugama, dan menjadikan daku seorang RasulNya.
[22]
"Dan budimu
memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah
bertindak memperhambakan kaum Bani Israil.
[23]
Firaun berkata
(dengan sombongnya): "Dan apa dia Tuhan sekalian alam itu?"
[24]
Nabi Musa menjawab.
"Dia lah yang memiliki dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang
ada di antara keduanya, - kalaulah kamu mahu mendapat keyakinan dengan berdalil
maka inilah jalannya".
[25]
Firaun berkata
kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya: "Tidakkah kamu dengar (apa
yang dikatakan olehnya)?"
[26]
Nabi Musa menegaskan
lagi: "Dia lah Tuhan yang memiliki dan memelihara kamu dan Tuhan datuk
nenek kamu yang telah lalu."
[27]
Firaun berkata
(kepada orang-orangnya): "Sebenarnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini,
sungguh gila?"
[28]
Nabi Musa
(menerangkan lagi tentang keesaan Allah dan kekuasaanNya dengan) berkata:
"Dia lah yang memiliki dan menguasai timur dan barat serta segala yang ada
di antara keduanya; kalau kamu orang-orang yang berakal tentulah
memahamiNya!"
[29]
Firaun berkata:
"Demi sesungguhnya! Jika engkau menyembah Tuhan yang lain daripadaku,
sudah tentu aku akan menjadikan engkau dari orang-orang yang
dipenjarakan".
[30]
Nabi Musa menjawab:
"Adakah (engkau akan memenjarakan daku juga) walau pun aku membawa
kepadamu sesuatu bukti yang jelas nyata?"
[31]
Firaun berkata:
"Kalau demikian, bawalah bukti itu jika betul engkau dari orang-orang yang
benar".
[32]
Nabi Musa pun
mencampakkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkatnya itu menjadi seekor ular yang
jelas nyata.
[33]
Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka tiba-tiba tangannya menjadi putih (bersinar-sinar) bagi
orang-orang yang melihatnya.
[34]
Firaun berkata
kepada ketua-ketua kaum yang ada dikelilingnya: "Sesungguhnya orang ini
(Musa) ialah seorang ahli sihir yang mahir.
[35]
"Ia bertujuan
hendak mengeluarkan kamu dari negeri kamu dengan sihirnya, maka apa yang kamu
syorkan?"
[36]
Mereka berkata:
"Tangguhkanlah dahulu (sebarang tindakan) terhadapnya dan terhadap
saudaranya, serta hantarkanlah ke bandar-bandar (negeri Mesir) orang-orang yang
mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
[37]
"Supaya mereka
membawa kepadamu segala ahli sihir yang mahir".
[38]
Lalu dikumpulkanlah
ahli-ahli sihir itu pada satu masa yang ditentukan, pada hari (perayaan) yang
termaklum.
[39]
Dan dikatakan kepada
orang ramai: "Berkumpulah kamu semuanya;.
[40]
"Semoga kita
(tetap) mengikut (ugama) ahli-ahli sihir itu kiranya merekalah orang-orang yang
menang".
[41]
Maka ketika
ahli-ahli sihir itu datang, berkatalah mereka kepada Firaun: "Benarkah
kami akan beroleh upah, kiranya kamilah orang-orang yang menang?"
[42]
Firaun menjawab:
"Benar, (kamu akan mendapatnya) dan sesungguhnya kamu dengan itu akan
menjadi dari orang-orang yang dekat kepadaku".
[43]
Nabi Musa berkata
kepada mereka: "Campakkanlah dahulu apa yang kamu hendak campakkan".
[44]
Lalu mereka
mencampakkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka sambil berkata: "Demi
kekuasaan Firaun, sesungguhnya sudah tetap kamilah orang-orang yang akan
menang".
[45]
Kemudian Nabi Musa
pula mencampakkan tongkatnya, tiba-tiba tongkatnya itu menelan apa yang mereka
pura-pura adakan (dengan sihir mereka).
[46]
Maka (kemenangan
Nabi Musa menjadikan) ahli-ahli sihir itu segera merebahkan diri: sujud,
[47]
Sambil berkata:
"Kami beriman kepada Tuhan sekalian alam,
[48]
"Tuhan Nabi
Musa dan Nabi Harun".
[49]
Firaun berkata:
"Patutkah kamu beriman kepadanya sebelum aku izinkan kamu? Sesungguhnya
dia lah (Musa) ketua kamu yang mengajar kamu ilmu sihir; oleh itu kamu akan
mengetahui kelak (akibatnya). Demi sesungguhnya, aku akan memotong tangan dan
kaki kamu dengan bersilang kemudian aku akan memalang kamu semuanya".
[50]
Mereka menjawab:
"(Ugutanmu itu) tidaklah menjadi hal! Sesungguhnya kami (tidak gentar),
kerana kepada Tuhan kamilah kembalinya kami.
[51]
"Sesungguhnya kami
amat berharap supaya Tuhan Kami mengampunkan dosa-dosa kami, kerana kamilah
orang-orang yang mula-mula beriman (dalam peristiwa ini)".
[52]
(Allah berfirman):
Dan Kami wahyukan kepada Nabi Musa: "Hendaklah engkau membawa
hamba-hambaKu (kaummu) keluar pada waktu malam; sesungguhnya kamu akan dikejar
(oleh Firaun dan tenteranya)".
[53]
(Setelah mengetahui
keadaan itu) maka Firaun mengutus (orang-orangnya) ke bandar-bandar (negeri
Mesir), untuk mengumpulkan (tenteranya),
[54]
(Sambil berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya orang-orang (Musa) itu adalah segolongan
kecil,
[55]
"Dan
sesungguhnya mereka melakukan perkara yang menyebabkan kita marah;.
[56]
"Dan
sesungguhnya kita sekalian, sentiasa beringat dan berjaga-jaga".
[57]
Dengan sebab itu
maka kami jadikan mereka (Firaun dan tenteranya) keluar meninggalkan
kebun-kebun dan matair,
[58]
Dan juga
khazanah-khazanah kekayaan serta tempat tinggal yang mulia.
[59]
Demikianlah
keadaannya; dan Kami jadikan semua peninggalan Firaun dan tenteranya milik Bani
Israil sebagai pusaka.
[60]
Maka Firaun dan
tenteranya pun mengejar mereka ketika matahari terbit.
[61]
Setelah kedua-dua
kumpulan itu nampak satu sama lain, berkatalah orang-orang Nabi Musa:
"Sesungguhnya kita akan dapat ditawan".
[62]
Nabi Musa menjawab:
"Tidak! Jangan fikir (akan berlaku yang demikian)! Sesungguhnya aku
sentiasa disertai oleh Tuhanku (dengan pemuliharaan dan pertolonganNya), Ia
akan menunjuk jalan kepadaku".
[63]
Lalu Kami wahyukan
kepada Nabi Musa: "Pukulah laut itu dengan tongkatmu". (Setelah
dipukul) maka terbelahlah laut itu (kepada beberapa bahagian), lalu menjadilah
air tiap-tiap bahagian yang terbelah itu terangkat seperti gunung yang besar.
[64]
Dan Kami dekatkan
golongan yang lain itu ke situ.
[65]
Dan Kami selamatkan
Nabi Musa serta orang-orang yang bersama dengannya, semuanya.
[66]
Kemudian Kami
tenggelamkan golongan yang lain (yang mengejarnya).
[67]
Sesungguhnya pada
peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan
Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakkan mereka tidak juga mahu beriman.
[68]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengasihani.
[69]
Dan bacakanlah pula
kepada mereka perihal Nabi Ibrahim.
[70]
Ketika ia berkata
kepada bapanya dan kaumnya: "Apa yang kamu sembah?"
[71]
Mereka menjawab:
"Kami menyembah berhala-berhala, maka (kerana memuliakannya) kami
berkekalan menyembahnya".
[72]
Nabi Ibrahim
bertanya: "Adakah berhala-berhala itu mendengar kamu semasa kamu
menyerunya?
[73]
"Atau mereka
dapat memberikan sesuatu yang ada manfaatnya kepada kamu ataupun menimpakan
sesuatu bahaya?"
[74]
Mereka menjawab:
"(Tidak satupun!) Bahkan kami dapati datuk nenek kami berbuat
demikian".
[75]
Nabi Ibrahim
berkata: "Sudahkah kamu berfikir sehingga nampak gunanya benda-benda yang
kamu sembah itu? -
[76]
"(Yang sekian
lama disembah oleh) kamu dan datuk nenek kamu yang dahulu?
[77]
"(Aku bertanya
demikian) kerana sesungguhnya berhala-berhala itu ialah musuhKu, (aku tidak
menyembah) melainkan Allah Tuhan sekalian alam;
[78]
"Tuhan yang
menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dia lah yang memimpin dan
memberi petunjuk kepadaku;
[79]
"Dan Tuhan yang
Dia lah jua memberiku makan dan memberi minum,
[80]
"Dan apabila
aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan penyakitku;
[81]
"Dan (Dia lah)
yang mematikan daku, kemudian Ia menghidupkan daku;
[82]
"Dan (Dia lah)
yang aku harap-harapkan supaya mengampunkan dosaku pada hari kiamat;
[83]
"Wahai Tuhanku,
berikanlah daku ilmu pengetahuan ugama, dan hubungkanlah daku dengan
orang-orang yang soleh;
[84]
"Dan jadikanlah
bagiku sebutan yang baik (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang
datang kemudian;
[85]
"Dan jadikanlah
daku dari orang-orang yang mewarisi Syurga Jannatun-Naiim;
[86]
"Dan
ampunkanlah bagi bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang
sesat;
[87]
"Dan janganlah
engkau hinakan daku pada hari makhluk-makhluk dibangkitkan hidup semula -
[88]
"Hari yang
padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu
apapun,
[89]
"Kecuali (harta
benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang
selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik);
[90]
"Dan (pada hari
itu) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa,
[91]
"Dan
diperlihatkan neraka jelas nyata kepada orang-orang yang sesat;
[92]
"Serta
dikatakan kepada mereka: ` Mana dia benda-benda yang kamu sembah dahulu -
[93]
` Selain dari Allah?
Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong dirinya sendiri ? '
[94]
"Lalu mereka
dihumbankan ke dalam neraka dengan tertiarap, jatuh bangun berulang-ulang, -
mereka dan orang-orang yang sesat bersama,
[95]
"Termasuk juga
bala tentera iblis semuanya.
[96]
"Mereka berkata,
sambil bertengkar sesama sendiri dalam neraka:
[97]
" ` Demi Allah!
Sesungguhnya kami (semasa di dunia dahulu) adalah di dalam kesesatan yang jelas
nyata,
[98]
" ` Kerana kami
menyamakan kamu dengan Tuhan sekalian alam;
[99]
" ` Dan
tiadalah yang menyesatkan kami melainkan golongan yang berdosa.
[100]
" ` Dengan
sebab itu, tiadalah kami beroleh sesiapapun yang memberi pertolongan,
[101]
" ` Dan
tiadalah juga sahabat karib yang bertimbang rasa.
[102]
" ` Maka
alangkah baiknya kalau kami dapat ke dunia sekali lagi, supaya kami menjadi
dari orang-orang yang beriman. ' "
[103]
Sesungguhnya pada
peristiwa yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membukitkan keesaan Allah
dan kekuasaanNya); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu
beriman.
[104]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha
mengasihani.
[105]
(Demikian juga) kaum
Nabi Nuh telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka.)
[106]
Ketika saudara mereka
- Nabi Nuh, berkata kepada mereka: " Hendaknya kamu mematuhi suruhan Allah
dan menjauhi laranganNya.
[107]
"Sesungguhnya
aku ini ialah Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[108]
" Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[109]
"Dan aku tidak
meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari
Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[110]
"Maka dengan
yang demikian, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah
kepadaku".
[111]
Mereka menjawab:
"Patutkah kami percaya kepadamu, sedang engkau semata-mata diikut oleh
orang-orang yang rendah (pangkatnya dan hina pekerjaannya)?"
[112]
Nabi Nuh berkata:
"Dan apalah ada kaitannya pengetahuanku dengan (pangkat dan) pekerjaan
mereka?
[113]
"Sebenarnya
hitungan amal mereka hanya terserah kepada Tuhanku; kalaulah kamu menyedari dan
memahaminya (kamu tidak berkata demikian).
[114]
"Dan aku tidak
akan menghalau orang-orang yang beriman (daripada bercampur-gaul denganku).
[115]
"Aku ini
hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (kepada semua - tidak
kira hina mulia)".
[116]
Mereka (mengugut
dengan) berkata: "Jika engkau tidak mahu berhenti (daripada menyiarkan
ugamamu itu) wahai Nuh, sudah tentu engkau akan menjadi dari orang-orang yang
direjam!"
[117]
Nabi Nuh berdoa
dengan berkata: "Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan
daku.
[118]
"Oleh itu,
hukumkanlah antaraku dengan mereka, dengan hukuman tegas (yang menegakkan yang
benar dan melenyapkan yang salah), serta selamatkanlah daku dan orang-orang
yang beriman yang bersama-sama denganku"
[119]
Maka Kami selamatkan
dia dan orang-orang yang bersama-sama dengannya dalam bahtera yang penuh sarat
(dengan berbagai makhluk).
[120]
Kemudian daripada
itu, Kami tenggelamkan golongan (kafir) yang tinggal (tidak turut bersama dalam
bahtera).
[121]
Sesungguhnya pada
peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan
Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[122]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengasihani.
[123]
(Demikian juga) kaum
Aad telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[124]
Ketika saudara
mereka - Nabi Hud, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
"Sesungguhnya
aku ini seorang Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[126]
"Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[127]
"Dan aku tidak
meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari
Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[128]
"Patutkah kamu
mendirikan pada tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan-bangunan yang tersergam,
padahal kamu tidak membuatnya dengan sesuatu tujuan yang baik.
[129]
"Dan kamu pula
bersusah payah mendirikan istana-istana dan benteng-benteng yang kukuh dengan
harapan hendak kekal hidup selama-lamanya?
[130]
"Dan apabila
kamu memukul atau menyeksa, kamu melakukan yang demikian dengan kejam bengis?
[131]
"Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah dan taatlah kepadaku.
[132]
"Dan
berbaktilah kamu kepada Allah yang telah menolong kamu dengan pemberian
nikmat-nikmatNya yang kamu sedia mengetahuinya.
[133]
"Diberinya kamu
binatang-binatang ternak (yang biak) serta anak-pinak (yang ramai),
[134]
"Dan
taman-taman (yang indah permai) serta matair-matair (yang mengalir).
[135]
"Sesungguhnya
aku takut, (bahawa) kamu akan ditimpa azab seksa hari yang besar (huru-haranya)".
[136]
Mereka menjawab:
"Sama sahaja bagi kami, sama ada engkau beri nasihat pengajaran, atau
engkau tidak menjadi dari orang-orang yang memberi nasihat pengajaran.
[137]
"Segala apa
(yang engkau katakan) ini, hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu-kala,
[138]
"Dan kami pula
tidak akan diseksa".
[139]
Akhirnya mereka
mendustakan Rasul itu, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada peristiwa
yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam
pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[140]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengasihani.
[141]
(Demikian juga) kaum
Thamud telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka),
[142]
Ketika saudara
mereka - Nabi Soleh, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi
perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[143]
"Sesungguhnya
aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[144]
"Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[145]
"Dan aku tidak
meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari
Tuhanku), balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[146]
"Adakah (kamu
fikir), bahawa kamu akan dibiarkan sentiasa bersenang-senang dalam
nikmat-nikmat yang ada di dunia ini? -
[147]
"Di dalam
taman-taman (yang indah permai), dan matair-matair (yang mengalir),
[148]
"Dan
kebun-kebun tanaman serta pohon-pohon tamar (kurma) yang buah mayangnya halus
lembut?
[149]
"Dan kamu
memahat sebahagian dari gunung-ganang sebagai tempat tinggal - dengan bijak dan
bersungguh-sungguh?
[150]
"Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku;
[151]
"Dan janganlah
kamu taati perintah orang-orang yang melampaui batas, -
[152]
"Iaitu
orang-orang yang melakukan kerosakan di bumi dan tidak membuat kebaikan".
[153]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya engkau ini hanyalah salah seorang dari golongan yang kena
sihir!
[154]
"Engkau
hanyalah seorang manusia seperti kami; oleh itu, bawakanlah satu tanda
(mukjizat) jika betul engkau dari orang-orang yang benar".
[155]
Nabi Soleh berkata:
"Ini adalah seekor unta betina, (di antara cara-cara hidupnya ialah) air
kamu hendaklah menjadi bahagian minumnya sehari, dan bahagian kamu sehari,
menurut giliran yang tertentu.
[156]
"Dan janganlah
kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya; (jika kamu menyakitinya)
maka akibatnya kamu akan dibinasakan oleh azab seksa hari yang besar
(huru-haranya)".
[157]
Akhirnya mereka
menikam mati unta itu, kemudian mereka menyesal (setelah melihat kedatangan
bala bencana).
[158]
Lalu mereka ditimpa
azab yang membinasakan. Sesungguhnya peristiwa yang demikian mengandungi satu
tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka
tidak juga mahu beriman.
[159]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengasihani.
[160]
(Demikian juga) kaum
Nabi Lut telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[161]
Ketika saudara mereka
- Nabi Lut, berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah
dan menjauhi laranganNya.
[162]
"Sesungguhnya
aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[163]
"Oleh itu, takutilah
kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[164]
"Dan aku tidak
meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari
Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[165]
"Patutkah kamu
melakukan hubungan jenis dengan lelaki dari kalangan manusia,
[166]
"Dan kamu
tinggalkan apa yang diciptakan oleh Tuhan kamu untuk kamu (melakukan hubungan
yang halal) dari badan isteri-isteri kamu? (Kamu orang-orang yang bersalah)
bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas (keinginan kebanyaKan
haiwan)!"
[167]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci dan
menyalahkan kami), nescaya engkau akan diusir keluar!"
[168]
Nabi Lut berkata:
"Sesungguhnya aku dari orang-orang yang bencikan perbuatan kamu yang keji
itu".
[169]
(Nabi Lut berdoa):
"Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dan keluarga serta pengikut-pengikutku
dari apa yang dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu."
[170]
Maka Kami selamatkan
dia dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya - semuanya
[171]
Kecuali seorang
perempuan tua tertinggal dalam golongan yang kena azab itu.
[172]
Kemudian Kami
hancurkan yang lain (yang menentang Nabi Lut).
[173]
Dan Kami hujani
mereka dengan hujan (azab yang membinasakan); maka amatlah buruknya hujan azab
yang menimpa kaum yang telah diberi amaran.
[174]
Sesungguhnya
peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan
Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[175]
Dan sesungguhnya Tuhanmu
(wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[176]
(Demikian juga)
penduduk "Aikah" telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada
mereka).
[177]
Ketika Nabi Syuaib
berkata kepada mereka: "Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan
menjauhi laranganNya.
[178]
"Sesungguhnya
aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[179]
"Oleh itu,
takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[180]
"Dan aku tidak
meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari
Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[181]
"Hendaklah kamu
menyempurnakan sukatan cupak-gantang, dan janganlah kamu menjadi golongan yang
merugikan orang lain.
[182]
"Dan timbanglah
dengan neraca yang betul timbangannya.
[183]
"Dan janganlah
kamu mengurangi hak-hak orang ramai, dan janganlah kamu bermaharajalela
melakukan kerosakan di bumi.
[184]
"Dan (sebaliknya)
berbaktilah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang telah
lalu".
[185]
Mereka menjawab:
"Sesungguhnya engkau ini (hai Syuaib) hanyalah salah seorang dari golongan
yang kena sihir.
[186]
"Dan engkau
hanyalah seorang manusia seperti kami; dan sesungguhnya kami fikir engkau ini
dari orang-orang yang dusta.
[187]
Oleh itu,
gugurkanlah atas kami ketul-ketul (yang membinasakan) dari langit, jika betul
engkau dari orang-orang yang benar!"
[188]
Nabi Syuaib berkata:
"Tuhanku lebih mengetahui akan apa yang kamu lakukan".
[189]
Maka mereka tetap
juga mendustakannya, lalu mereka ditimpa azab seksa hari awan mendung;
sesungguhnya kejadian itu adalah merupakan azab seksa hari yang amat besar -
(huru-haranya).
[190]
Sesungguhnya
peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan
Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[191]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengasihani.
[192]
Dan sesungguhnya
Al-Quran (yang di antara isinya kisah-kisah yang tersebut) adalah diturunkan
oleh Allah Tuhan sekalian alam.
[193]
Ia dibawa turun oleh
malaikat Jibril yang amanah.
[194]
Ke dalam hatimu,
supaya engkau (wahai Muhammad) menjadi seorang dari pemberi-pemberi ajaran dan
amaran (kepada umat manusia).
[195]
(Ia diturunkan)
dengan bahasa Arab yang fasih serta terang nyata.
[196]
Dan sesungguhnya
Al-Quran (tersebut juga perihalnya dan sebahagian dari
pengajaran-pengajarannya) di dalam Kitab-kitab ugama orang-orang yang telah
lalu.
[197]
(Tidakkah mereka
yang musyrik sedarkan kebenaran itu) dan tidakkah menjadi satu keterangan
kepada mereka bahawa pendita-pendita ugama Bani lsrail mengetahui akan
kebenaran Al-Quran itu?
[198]
Dan sekiranya Kami
turunkan Al-Quran kepada setengah orang yang bukan Arab, yang tidak tahu
membaca Arab,
[199]
Kemudian ia
(dikurniakan Tuhan dapat) membacakannya kepada mereka, mereka tetap juga tidak
mahu percayakan bacaan itu daripada Tuhan.
[200]
Demikianlah Kami
masukkan perasaan (kufur ingkar) itu ke dalam hati orang-orang yang melakukan
dosa - tidak percayakan Al-Quran.
[201]
Mereka tidak beriman
kepada Al-Quran sehingga mereka melihat azab yang tidak terperi sakitnya,
[202]
Lalu azab itu datang
menimpa mereka secara mengejut, dengan tidak mereka menyedarinya.
[203]
Maka (pada saat itu)
mereka akan berkata (dengan menyesal): "Dapatkah kiranya kami diberi
tempoh?"
[204]
(Kalaulah demikian
keadaan mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab Kami?
[205]
Bagaimana fikiranmu
(wahai Muhammad)? Jika Kami berikan mereka menikmati kesenangan bertahun-tahun,
[206]
Kemudian mereka
didatangi azab seksa yang dijanjikan kepada mereka,
[207]
(Tentulah)
kesenangan yang mereka nikmati bertahun-tahun itu tidak dapat memberikan mereka
sebarang pertolongan.
[208]
Dan tiadalah Kami
membinasakan mana-mana negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah
diutus kepadanya lebih dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[209]
Memperingatkan
mereka; dan Kami tidak sekali-kali berlaku zalim.
[210]
Dan Al-Quran itu
pula tidak sekali-kali dibawa turun oleh Syaitan-syaitan.
[211]
Dan tidak layak bagi
Syaitan-syaitan itu berbuat demikian, dan mereka juga tidak akan dapat
melakukannya.
[212]
Sesungguhnya mereka
dihalang sama sekali daripada mendengar wahyu yang dibawa oleh Malaikat.
[213]
Maka janganlah
engkau (wahai Muhammad) menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah, akibatnya
engkau akan menjadi dari golongan yang dikenakan azab seksa.
[214]
Dan berilah
peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat.
[215]
Dan hendaklah engkau
merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[216]
Kemudian jika mereka
berlaku ingkar kepadamu, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu lakukan!"
[217]
Dan berserahlah
kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[218]
Yang melihatmu
semasa engkau berdiri (mengerjakan sembahyang),
[219]
Dan (melihat)
gerak-gerimu di antara orang-orang yang sujud.
[220]
Sesungguhnya Dia lah
jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[221]
Mahukah, Aku
khabarkan kepada kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan itu selalu turun?
[222]
Mereka selalu turun
kepada tiap-tiap pendusta yang berdosa,
[223]
Yang mendengar
bersungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh Syaitan-syaitan itu), sedang
kebanyakan beritanya adalah dusta.
[224]
Dan Ahli-ahli syair
itu, diturut oleh golongan yang sesat - tidak berketentuan hala.
[225]
Tidakkah engkau
melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam
tiap-tiap lembah (khayal dan angan-angan kosong)?
[226]
Dan bahawa mereka
memperkatakan apa yang mereka tidak melakukannya?
[227]
Kecuali orang-orang
yang beriman dan beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair itu), dan mereka pula
mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka
dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan
mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.
An-Naml
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Taa, siin. Ini ialah
ayat-ayat Al-Quran, juga Kitab yang jelas nyata (kandungannya dan
kebenarannya),
[2]
Menjadi hidayah
petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman,
[3]
Iaitu mereka yang
tetap mendirikan sembahyang dan memberi zakat, sedang mereka pula percaya
dengan yakin akan hari akhirat.
[4]
Sesungguhnya
orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat, Kami jadikan
perbuatan-perbuatan buruk mereka kelihatan baik kepada mereka; oleh itu, tinggalah
mereka meraba-raba dalam kesesatan.
[5]
Merekalah
orang-orang yang akan beroleh azab seksa yang buruk (di dunia) dan mereka pula
pada hari akhirat adalah orang-orang yang palig rugi.
[6]
Dan sesungguhnya
engkau (wahai Muhammad) diberikan menyambut dan menerima Al-Quran dari sisi
Allah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.
[7]
(Ingatkanlah
peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada isterinya: "Sesungguhnya aku
ada melihat api; aku akan bawakan berita dari situ kepada kamu, atau aku akan
bawakan colok api daripadanya, supaya kamu dapat memanaskan diri.
[8]
Maka apabila ia
sampai ke tempat api itu, (kedengaran) ia diseru: "Berkat yang
melimpah-limpah kepada orang yang berada dekat api ini dan sesiapa yang ada (di
daerah) sekelilingnya; dan Maha Sucilah Allah Tuhan sekalian alam.
[9]
"Wahai Musa,
sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[10]
Dan (sekarang)
campakkanlah tongkatmu. Maka apabila ia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor
ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah
dia melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia diseru): " Wahai Musa,
janganlah takut, sesungguhnya Rasul-rasul itu semasa mengadapku (menerima
wahyu), tidak sepatutnya merasa takut,
[11]
"Tetapi sesiapa
yang berbuat salah, kemudian ia mengubahnya dengan melakukan kebaikan sesudah
berbuat salah, maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[12]
"Dan
masukkanlah tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih
bersinar-sinar dengan tidak ada cacat (ini ialah) di antara sembilan mukjizat
(yang membuktikan kebenaranmu), untuk dibawa kepada Firaun dan kaumnya;
sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik - derhaka.
[13]
Maka ketika
keterangan-keterangan mukjizat Kami sampai kepada Firan dan kaumnya dengan
jelas nyata, berkatalah mereka: " ini adalah sihir yang terang
nyata!"
[14]
Dan mereka
mengingkarinya secara zalim dan sombong angkuh sedang hati mereka meyakini
kebenarannya. Oleh itu, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan
kerosakan.
[15]
Dan sesungguhnya
kami telah mengurniakan ilmu pengetahuan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman;
dan mereka berdua bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi
Allah yang dengan limpah kurniaNya memberi kami kelebihan mengatasi kebanyakan
hamba-hambaNya yang beriman".
[16]
Dan Nabi Sulaiman
mewarisi (pangkat kenabian dan kerajaan) Nabi Daud; dan (setelah itu) Nabi
Sulaiman berkata: "Wahai umat manusia, kami telah diajar mengerti bahasa
pertuturan burung, dan kami telah diberikan serba sedikit dari tiap-tiap
sesuatu (yang diperlukan); sesungguhnya yang demikian ini adalah limpah kurnia
(dari Allah) yang jelas nyata".
[17]
Dan dihimpunkan bagi
Nabi Sulaiman bala tenteranya, dari jin dan manusia serta burung; lalu mereka
dijaga serta diatur keadaan dan perjalanan masing-masing.
[18]
(Maralah angkatan
itu) hingga apabila mereka sampai ke "Waadin-Naml", berkatalah seekor
semut: "Wahai sekalian semut, masuklah ke sarang kamu masing-masing, jangan
Sulaiman dan tenteranya memijak serta membinasakan kamu, sedang mereka tidak
menyedari".
[19]
Maka tersenyumlah
Nabi Sulaiman mendengar kata-kata semut itu, dan berdoa dengan berkata:"
Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap bersyukur akan nikmatMu yang
Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap
mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan masukkanlah daku - dengan limpah
rahmatMu - dalam kumpulan hamba-hambaMu yang soleh".
[20]
Dan (setelah itu)
Nabi Sulaiman memeriksa kumpulan burung (yang turut serta dalam tenteranya)
lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat burung belatuk? Adakah ia dari
mereka yang tidak hadir?
[21]
"Demi
sesungguhnya! Aku akan menyeksanya dengan seksa yang seberat-beratnya, atau aku
akan menyembelihnya, kecuali ia membawa kepadaku alasan yang terang nyata (yang
membuktikan sebab-sebab ia tidak hadir)".
[22]
Burung belatuk itu
tidak lama ghaibnya selepas itu, lalu datang sambil berkata (kepada Nabi
Sulaiman): "Aku dapat mengetahui secara meliputi akan perkara yang engkau
tidak cukup mengetahuinya, dan aku datang kepadamu dari negeri
[23]
"Sesungguhnya
aku dapati seorang perempuan memerintah mereka dan ia telah diberikan kepadanya
(serba sedikit) dari tiap-tiap sesuatu (yang diperlukan) dan ia pula mempunyai
singgahsana yang besar.
[24]
"Aku dapati
raja perempuan itu dan kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadat
menyembah Allah, dan Syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan
(syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh itu
mereka tidak beroleh petunjuk, -
[25]
"(Mereka
dihalangi oleh Syaitan) supaya mereka tidak sujud menyembah Allah yang
mengeluarkan benda yang tersembunyi di langit dan di bumi, dan yang mengetahui
apa yang kamu rahsiakan serta apa yang kamu zahirkan.
[26]
"Allah! - Tiada
Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang besar ".
[27]
Nabi Sulaiman
berkata: Kami akan fikirkan dengan sehalus-halusnya, adakah benar apa yang
engkau katakan itu, ataupun engkau dari golongan yang berdusta.
[28]
"Pergilah bawa
suratku ini, serta campakkanlah kepada mereka, kemudian berundurlah dari
mereka; dalam pada itu perhatikanlah apa tindak balas mereka".
[29]
(Setelah membaca
surat itu), berkatalah raja perempuan negeri
[30]
"Sesungguhnya
surat itu dari Nabi Sulaiman, dan kandungannya (seperti berikut): `Dengan nama
Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani,
[31]
" `Bahawa
janganlah kamu meninggi diri terhadapku, dan datanglah kamu kepadaku dengan
menyerah diri (beriman dan mematuhi ajaran ugama Allah). ' "
[32]
Raja perempuan itu
berkata lagi: "Wahai ketua-ketua kaum, berilah penjelasan kepadaku
mengenai perkara yang aku hadapi ini; aku tidak pernah memutuskan sesuatu
perkara sebelum kamu hadir memberi pendapat dan mempersetujuinya".
[33]
Mereka menjawab:
Kita adalah orang-orang yang kuat gagah dan amat berani merempuh peperangan; dan
perkara itu (walau bagaimanapun) terserahlah kepadamu; oleh itu fikirkanlah apa
yang engkau hendak perintahkan.
[34]
Raja perempuan itu
berkata: "Sesungguhnya raja-raja, apabila masuk ke sebuah negeri, mereka
merosakkannya, dan mereka menjadikan penduduknya yang mulia hina-dina; dan
sedemikian itulah mereka akan lakukan.
[35]
"Dan bahawa aku
hendak menghantarkan hadiah kepada mereka, kemudian aku akan menunggu, apakah
balasan yang akan dibawa balik oleh utusan-utusan kita"
[36]
Maka apabila (utusan
pembawa hadiah itu) datang mengadap Nabi Sulaiman, berkatalah Nabi Sulaiman
(kepadanya): "Tidaklah patut kamu memberikan kepadaku pemberian
harta-benda, kerana apa yang telah diberikan Allah kepadaku lebih baik dari apa
yang telah diberikanNya kepada kamu; (bukan aku yang memandang kepada pemberian
hadiah) bahkan kamulah yang bergembira dengan hanya kekayaan yang dihadiahkan
kepada kamu (atau yang kamu hadiahkan dengan perasaan megah).
[37]
"Kembalilah
kepada mereka, (jika mereka tidak juga mahu beriman) maka demi sesungguhnya
Kami akan mendatangi mereka dengan angkatan tentera yang mereka tidak terdaya
menentangnya, dan kami akan mengeluarkan mereka dari negeri
[38]
Nabi Sulaiman
berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): "Wahai pegawai-pegawaiku,
siapakah di antara kamu yang dapat membawa kepadaku singgahsananya sebelum
mereka datang mengadapku dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?"
[39]
Berkatalah Ifrit
dari golongan jin: "Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun
dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya,
lagi amanah".
[40]
Berkata pula seorang
yang mempunyai ilmu pengetahuan dari Kitab Allah: "Aku akan membawakannya
kepadamu dalam sekelip mata!" Setelah Nabi Sulaiman melihat singgahsana
itu terletak di sisinya, berkatalah ia: "Ini ialah dari limpah kurnia
Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan
nikmat pemberianNya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah
syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak
bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku
Maha Kaya, lagi Maha Pemurah".
[41]
Nabi Sulaiman
berkata pula (kepada orang-orangnya): "Ubahkanlah keadaan singgahsananya
itu, supaya kita melihat adakah ia dapat mencapai pengetahuan yang sebenar
(untuk mengenal singgahsananya itu) atau ia termasuk dalam golongan yang tidak
dapat mencapai pengetahuan yang demikian".
[42]
Maka ketika ia datang
mengadap, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: Serupa inikah singahsanamu?"
Ia menjawab: "Boleh jadi inilah dia; dan kami telah diberikan ilmu
pengetahuan sebelum berlakunya (mukjizat) ini, dan kami pula adalah tetap
berserah diri (menjunjung perintah Allah)".
[43]
Dan ia dihalangi
(daripada memeluk Islam pada masa yang lalu): apa yang ia pernah menyembahnya
(dari benda-benda) yang lain dari Allah; sesungguhnya adalah ia (pada masa itu)
dari puak yang kafir.
[44]
(Setelah itu)
dikatakan kepadanya: "Dipersilakan masuk ke dalam istana ini." Maka
ketika ia melihatnya, disangkanya halaman istana itu sebuah kolam air, serta
dia pun menyingsingkan pakaian dari dua betisnya. Nabi Sulaiman berkata:
"Sebenarnya ini adalah sebuah istana yang diperbuat licin berkilat dari
kaca". (Mendengar yang demikian), Balqis berdoa: "Wahai Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri dan (sekarang aku menegaskan
bahawa) aku berserah diri memeluk Islam bersama-sama Nabi Sulaiman, kepada
Allah Tuhan sekalian alam ".
[45]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka Nabi Soleh
(menyeru mereka dengan berkata): "Sembahlah kamu akan Allah!" Maka
tiba-tiba mereka menjadi dua puak (mukmin dan kafir) yang berbalah.
[46]
Nabi Soleh berkata
(kepada puak kafir): "Wahai kaumku, mengapa kamu segerakan kufur ingkar
yang mendatangkan keburukan kepada kamu, (tidak) mendahulukan iman yang
mendatangkan kebaikan kepada kamu? Alangkah baiknya kalau kamu memohon ampun
kepada Allah supaya kamu diberi rahmat."
[47]
Mereka menjawab:
"Kami merasa nahas dan
[48]
Dan di bandar
(tempat tinggal kaum Thamud) itu, ada sembilan orang yang semata-mata melakukan
kerosakan di bumi (dengan berbagai-bagai maksiat) dan tidak melakukan kebaikan
sedikitpun.
[49]
Mereka berkata
(sesama sendiri): "Hendaklah kamu masing-masing bersumpah dengan nama
Allah, bahawa sesungguhnya kita akan membunuh Soleh dan pengikut-pengikutnya
secara mengejut pada waktu malam, kemudian kita akan berkata kepada warisnya: `
Kami tidak hadir (di tempat) pembunuhan (Soleh apalagi membunuhnya atau
membunuh) pengikut-pengikutnya, dan sesungguhnya kami adalah berkata benar '.
"
[50]
Dan (dengan
demikian) mereka telah merancangkan rancangan jahat, dan Kami pula rancangkan
balasannya dengan seburuk-buruk balasan, sedang mereka tidak menyedarinya.
[51]
Maka lihatlah
bagaimana akibat rancangan jahat mereka, iaitu Kami telah hancurkan mereka dan
kaum mereka semuanya.
[52]
Kesudahannya
rumah-rumah mereka itu telah runtuh ranap, dengan sebab mereka berlaku zalim;
sesungguhnya kejadian yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan
iktibar bagi orang-orang yang mahu mengetahui (akan sebab dan musababnya).
[53]
Dan Kami selamatkan
orang-orang yang beriman, serta yang selalu bertaqwa.
[54]
Dan Nabi Lut juga (Kami
utuskan); (ingatlah peristiwanya) ketika ia berkata kepada kaumnya:
"Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji sedang kamu nampak kejinya?
[55]
"Sesungguhnya
kamu mendatangi lelaki, bukan perempuan, kerana memuaskan nafsu syahwat kamu.
(Perbuatan kamu itu amatlah keji) bahkan kamu kaum yang jahil (yang tidak
mengetahui akan akibatnya)".