Part 20
[56]
Maka kaumnya tidak
menjawab selain dari berkata: usirlah Lut dan pengikut-pengikutnya dari bandar
kamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mendakwakan dirinya
bersih suci ".
[57]
Lalu
Kami selamatkan Nabi Lut dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya, kecuali
isterinya, Kami takdirkan dia menjadi dari golongan yang tertinggal dalam azab.
[58]
Dan Kami hujani
mereka dengan hujan yang membinasakan, maka amatlah buruknya hujan azab yang
menimpa orang-orang yang telah diberi amaran.
[59]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah dan selamat sejahtera kepada
hamba-hambaNya (Nabi-nabi) yang dipilihNya. Manakah yang
lebih baik? - Allah (yang demikian kekuasaanNya) atau benda-benda yang
mereka jadikan sekutu-sekutu bagiNya?
[60]
Bahkan siapakah yang
telah mencipta langit dan bumi, dan menurunkan hujan dari langit untuk kamu? Lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman kebun-kebun (yang
menghijau subur) dengan indahnya, yang kamu tidak dapat dan tidak berkuasa
menumbuhkan pohon-pohonnya. Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan mereka (yang musyrik itu) adalah kaum yang
menyeleweng dari kebenaran (tauhid).
[61]
Atau
siapakah yang telah menjadikan bumi tempat penetapan dan telah menjadikan
sungai-sungai di antara bahagian-bahagiannya dan telah menjadikan untuknya
gunung-ganang yang menetapnya; dan juga telah menjadikan di antara dua laut
(yang masin dan yang tawar) sekatan (semula jadi) yang memisahnya? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? (Tidak!) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik itu) tidak
mengetahui.
[62]
Atau siapakah yang
memperkenankan doa orang yang menderita apabila ia
berdoa kepadaNya, dan yang menghapuskan kesusahan, serta menjadikan kamu
pengganti (umat-umat yang telah lalu) mendiami dan menguasai bumi? Adakah
sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati (nikmat Allah itu).
[63]
Atau
siapakah yang menunjukkan jalan kepada kamu dalam gelap-gelita darat dan laut,
dan yang menghantarkan angin sebagai pembawa berita yang mengembirakan sebelum kedatangan
rahmatNya?
Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah?
Maha Tinggilah keadaan Allah dari apa yang mereka
sekutukan denganNya.
[64]
Atau siapakah yang
memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian dia mengembalikannya (hidup semula
sesudah matinya). dan siapakah yang memberi rezeki
kepada kamu dari langit dan bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain
bersama-sama Allah? Katakanlah (wahai Muhammad): "Bawalah kemari
keterangan-keterangan kamu, jika betul kamu orang-orang yang benar ".
[65]
Katakanlah lagi:
Tiada sesiapapun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib
melainkan Allah!" Dan tiadalah mereka menyedari bilakah masing-masing akan dibangkitkan hidup semula (sesudah mati).
[66]
Bahkan
mereka (yang kafir) telah berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi
mereka tidak meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan
matahati mereka buta langsung daripada memikirkannya.
[67]
Dan orang-orang yang
kafir berkata: "Adakah sesudah kami menjadi tanah, dan juga datuk nenek
kami, adakah kami semua akan dikeluarkan dari kubur (hidup semula)?
[68]
"Demi
sesungguhnya, kami telah dijanjikan dengan perkara ini, kami dan juga datuk
nenek kami dahulu; ini hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala".
[69]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Mengembaralah kamu di muka bumi, kemudian perhatikanlah
bagaimana buruknya kesudahan orang-orang yang berdosa itu".
[70]
Dan
janganlah engkau berdukacita terhadap (keingkaran) mereka (yang kafir itu,) dan
janganlah engkau resah-gelisah disebabkan tipu daya yang mereka lakukan.
[71]
Dan mereka bertanya:
"Bilakah berlakunya azab yang telah dijanjikan itu, jika betul kamu
orang-orang yang benar?"
[72]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Dipercayai tidak lama lagi akan datang kepada kamu sebahagian
dari azab yang kamu minta disegerakan itu".
[73]
Dan
sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) sentiasa melimpah-ruah kurniaNya kepada
umat manusia seluruhnya tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.
[74]
Dan sesungguhnya
Tuhanmu sedia mengetahui apa yang terpendam dalam hati
mereka dan apa yang mereka nyatakan (dengan tutur kata dan perbuatan).
[75]
Dan tiada sesuatu
perkara yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan tertulis dalam Kitab yang
terang nyata.
[76]
Sesungguhnya
Al-Quran ini menceritakan kepada Bani lsrail (perkara yang sebenar-benarnya)
mengenai kebanyakan (hal-hal ugama) yang mereka berselisihan padanya.
[77]
Dan
sesungguhnya Al-Quran itu menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.
[78]
Sesungguhnya Tuhanmu
(wahai Muhammad) akan memutuskan di antara mereka
dengan hukumNya, dan Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui.
[79]
Oleh itu,
berserahlah kepada Allah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran yang
jelas nyata.
[80]
Sesungguhnya
engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati (hatinya) itu menerima
ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar
seruanmu, apabila mereka berundur ke belakang (disebabkan keingkarannya).
[81]
Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta
supaya menjauhi kesesatan mereka; engkau tidak dapat memperdengarkan (seruanmu
itu) melainkan kepada orang-orang yang sanggup beriman akan ayat-ayat
keterangan Kami, kerana mereka orang-orang yang berserah diri dengan ikhlas.
[82]
Dan apabila sampai
masa berlakunya hukuman atas manusia, Kami keluarkan untuk mereka sejenis
binatang dari bumi, yang akan menyatakan kepada
mereka, bahawa manusia telah tidak meyakini ayat-ayat keterangan dan pengajaran
Kami.
[83]
Dan
(ingatlah) hari Kami himpunkan dari tiap-tiap umat sekumpulan besar orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, lalu mereka dijaga serta diatur
keadaan dan perjalanan masing-masing.
[84]
Sehingga apabila
mereka datang (ke tempat pengadilan), Allah Taala berfirman: "Adakah kamu
mendustakan ayat-ayat keteranganKu dengan tidak lebih dahulu kamu mengetahuinya
secara meliputi? Atau apakah yang kamu telah lakukan?"
[85]
Dan
jatuhlah hukuman atas mereka (dengan azab) disebabkan kezaliman mereka (berlaku
kufur ingkar), lalu mereka diam membisu.
[86]
Tidakkah mereka
memerhatikan bahawa Kami telah menjadikan malam untuk mereka berehat padanya,
dan menjadikan siang terang-benderang? Sesungguhnya yang
demikian itu mengandungi tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
[87]
Dan (ingatkanlah)
hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk-makhluk
yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki
Allah; dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan
keadaan tunduk patuh.
[88]
Dan engkau melihat
gunung-ganang, engkau menyangkanya tetap membeku, padahal ia
bergerak cepat seperti bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan Allah yang
telah membuat tiap - tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan sebaik-baiknya;
sesungguhnya Ia Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan.
[89]
Sesiapa yang datang
membawa amal kebajikan (yang telah dikerjakannya) maka ia
akan beroleh balasan yang lebih baik daripadanya, dan mereka akan beroleh aman
sentosa daripada kejadian-kejadian yang mengerikan pada hari kiamat itu.
[90]
Dan sesiapa yang
datang membawa amal jahat (yang telah dikerjakannya) maka sudah tentu mereka akan ditumuskan mukanya ke dalam api neraka, (sambil
dikatakan kepada mereka): "Kamu tidak diberi melainkan balasan apa yang
kamu telah lakukan".
[91]
(Katakanlah wahai
Muhammad):" Aku hanyalah diperintahkan supaya menyembah Allah Tuhan negeri
(Makkah) ini yang telah menjadikannya suci lagi dihormati dan yang menguasai
segala-galanya; dan aku diperintahkan supaya tetap menjadi dari orang-orang
Islam (yang menyerah diri bulat-bulat kepadaNya), -
[92]
"Dan
supaya aku sentiasa membaca Al-Quran". Oleh itu, sesiapa yang menurut
petunjuk (Al-Quran dan beramal dengannya) maka faedah perbuatannya itu akan terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang
sesat, maka katakanlah kepadanya: "Sesungguhnya aku hanyalah seorang
pemberi amaran".
[93]
Dan katakanlah
(wahai Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah (yang melimpahkan nikmat-nikmatNya
yang tidak terhitung), Ia akan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda
kekuasaanNya supaya kamu dapat mengetahuinya (dengan jelas nyata)"; dan
Tuhanmu tidaklah lalai akan segala yang kamu lakukan.
Al-Qasas
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Taa, Siin, Miim.
[2]
Inilah
ayat-ayat Kitab - Al-Quran - yang memberi penjelasan.
[3]
Kami
bacakan kepadamu (wahai Muhammad) sebahagian dari kisah Nabi Musa dan Firaun
dengan keterangan yang benar bagi orang-orang yang beriman.
[4]
Sesungguhnya Firaun
telah berlaku zalim di bumi (Mesir) dengan melampaui batas, serta ia menjadikan penduduknya berpuak-puak. Ia
menindas sepuak di antaranya dengan membunuh anak-anak lelaki mereka dan
membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya adalah ia dari golongan yang membuat kerosakan.
[5]
Dan Kami hendak
berihsan dengan memberikan pertolongan kepada kaum yang tertindas di negeri
itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin-pemimpin, serta hendak menjadikan
mereka orang-orang yang mewarisi (apa yang dimiliki
oleh Firaun dan kaumnya).
[6]
Dan Kami hendak
memberi mereka kedudukan yang kukuh di negeri itu, serta hendak memperlihatkan
kepada Firaun dan Haman bersama-sama tentera mereka apa
yang mereka bimbangkan dari golongan yang bertindas itu.
[7]
Dan Kami ilhamkan
kepada ibu Musa:" Susukanlah dia; dalam pada itu, jika engkau takutkan
sesuatu bahaya mengenainya (dari angkara Firaun), maka (letakkanlah dia di
dalam peti dan) lepaskanlah dia ke laut; dan janganlah engkau merasa bimbang
dan jangan pula berdukacita; sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan Kami akan melantiknya menjadi salah seorang dari
Rasul-rasul Kami.
[8]
Setelah itu dia
dipungut oleh orang-orang Firaun; kesudahannya dia akan
menjadi musuh dan menyebabkan dukacita bagi mereka; sesungguhnya Firaun dan
Haman serta orang-orangnya adalah golongan yang bersalah.
[9]
Dan (ketika melihat
kanak-kanak itu) berkatalah isteri Firaun: "(Semoga ia
menjadi) cahaya mata bagiku dan bagimu; janganlah kamu membunuhnya;
mudah-mudahan ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak". Padahal mereka tidak menyedari (kesudahannya).
[10]
Dan
(sepeninggalannya) menjadilah hati ibu Musa kosong; sesungguhnya ia nyaris-nyaris menyatakan perihal anaknya itu dengan
berterus-terang jika tidaklah Kami kuatkan hatinya (dengan perasaan sabar dan
tenang tenteram), supaya tetaplah ia dari orang-orang yang percaya (akan janji
Allah).
[11]
Dan berkatalah ia kepada kakak Musa: "Pergilah cari khabar
beritanya". (Maka pergilah ia) lalu dilihatnya
dari jauh sedang orang ramai tidak menyedarinya.
[12]
Dan Kami jadikan dia
dari mulanya enggan menyusu kepada perempuan-perempuan yang hendak
menyusukannya; (melihatkan halnya itu), kakaknya berkata: "Mahukah, aku
tunjukkan kamu kepada penduduk sebuah rumah yang dapat memeliharanya untuk
kamu, serta mereka tulus ikhlas kepadanya?"
[13]
Maka (dengan jalan
itu) Kami kembalikan dia kepada ibunya supaya tenang tenteram hatinya dan tidak
berdukacita (disebabkan bercerai dengannya); dan supaya ia
mengetahui bahawa janji Allah (untuk menyelamatkannya) adalah benar; akan
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (yang demikian itu).
[14]
Dan
ketika Musa sampai ke peringkat umurnya yang cukup kekuatannya dan sempurna, Kami
beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian Kami membalas
orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[15]
Dan masuklah ia ke bandar (Mesir) dalam masa penduduknya tidak
menyedarinya, lalu didapatinya di situ dua orang lelaki sedang berkelahi, -
seorang dari golongannya sendiri dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya. Maka orang yang dari golongannya meminta tolong kepadanya melawan
orang yang dari pihak musuhnya; Musa pun menumbuknya lalu menyebabkan orang itu
mati. (pada saat itu) Musa berkata: "Ini
adalah dari kerja Syaitan, sesungguhnya Syaitan itu musuh yang menyesatkan,
yang nyata (angkaranya) ".
[16]
Ia merayu (dengan sesalnya):
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diri sendiri; oleh itu
ampunkanlah - apalah jua kiranya - akan dosaku". (Maka
Allah Taala menerima taubatnya) lalu mengampunkan dosanya; sesungguhnya Allah
jualah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[17]
Ia merayu lagi: "Wahai Tuhanku,
demi nikmat-nikmat yang Engkau kurniakan kepadaku, (peliharalah daku) supaya
aku tidak akan menjadi penyokong kepada golongan yang bersalah".
[18]
Semenjak itu,
tinggalah ia di bandar (Mesir) dalam keadaan cemas
sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya), maka tiba-tiba orang yang
meminta pertolongan kepadanya semalam, memanggil meminta pertolongannya lagi.
Musa berkata kepadanya: "Sesungguhnya engkau ini orang yang nyata
sesatnya!"
[19]
Maka ketika ia bersedia hendak menumbuk orang yang menjadi musuh bagi
mereka berdua berkatalah orang itu: "Wahai Musa, adakah engkau hendak
membunuhku sebagaimana engkau membunuh satu jiwa semalam? Sebenarnya engkau
hanyalah hendak menjadi seorang yang kejam di bumi, dan tidaklah engkau hendak
menjadi seorang pendamai".
[20]
Dan datanglah
seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, (lalu menyampaikan
berita) dengan berkata: "Wahai Musa, sesungguhnya pegawai-pegawai Firaun
sedang mengadakan pakatan terhadapmu, mereka hendak membunuhmu; oleh itu
pergilah dari sini, sesungguhnya aku adalah pemberi nasihat secara ikhlas
kepadamu".
[21]
Musa pun keluarlah
dari negeri itu dalam keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai
dirinya) serta berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku
dari kaum yang zalim ".
[22]
Dan setelah ia
(meninggalkan Mesir dalam perjalanan) menuju ke negeri Madyan, berdoalah ia
dengan berkata: "Mudah-mudahan Tuhanku menunjukkan jalan yang benar
kepadaku,".
[23]
Dan ketika dia
sampai di telaga air negeri Madyan, ia dapati di situ
sekumpulan orang-orang lelaki sedang memberi minum (binatang ternak
masing-masing), dan ia juga dapati di sebelah mereka dua perempuan yang sedang
menahan kambing-kambingnya. dia bertanya: "Apa
hal kamu berdua?" Mereka menjawab: "Kami tidak memberi minum
(kambing-kambing kami) sehingga pengembala-pengembala itu membawa balik
binatang ternak masing-masing; dan bapa kami seorang yang terlalu tua umurnya
".
[24]
Maka Musa pun
memberi minum kepada binatang-binatang ternak mereka, kemudian ia pergi ke tempat teduh lalu berdoa dengan berkata:
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku sangat berhajat kepada sebarang rezeki
pemberian yang Engkau berikan".
[25]
Kemudian salah
seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan
dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata:" Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk
membalas budimu memberi minum binatang ternak kami". Maka ketika Musa
datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang
berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: "Janganlah
engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu ".
[26]
Salah seorang di
antara perempuan yang berdua itu berkata: "Wahai ayah, ambilah dia memjadi
orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang
ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah".
[27]
Bapa perempuan itu
berkata (kepada Musa): "Aku hendak mengahwinkanmu dengan salah seorang
dari dua anak perempuanku ini, dengan syarat bahawa engkau bekerja denganku
selama delapan tahun; dalam pada itu, jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun,
maka yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri. Dan (ingatlah) aku tidak
bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku
Insya Allah, dari orang-orang yang baik layanannya".
[28]
Musa menjawab:
"Perjanjian itu adalah antaraku denganmu (tetap dihormati bersama); yang
mana sahaja dari dua tempoh itu yang aku tunaikan, maka janganlah hendaknya aku
disalahkan. Dan Allah jualah menjadi Pengawas terhadap apa
yang kita katakan itu".
[29]
Setelah Musa
menyempurnakan tempoh kerjanya itu dan (mendapat izin) berjalan dengan
isterinya (kembali ke Mesir), ia melihat (dalam
perjalanannya itu) api dari sebelah Gunung Tursina. (Ketika itu) berkatalah ia kepada isterinya: "Berhentilah; sesungguhnya aku ada
melihat api, semoga aku dapat membawa kepada kamu sesuatu berita dari situ,
atau sepuntung dari api itu, supaya kamu dapat memanaskan diri".
[30]
Maka ketika ia
sampai ke tempat api itu, (kedengaran) ia diseru dari tepi lembah yang di
sebelah kanan, di tempat yang dilimpahi berkat, dari arah pohon kayu (yang ada
di situ): "Wahai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Tuhan sekalian alam.
(Sesungguhnya api itu adalah sebagai satu isyarat yang
didatangkan oleh Allah untuk menarik perhatian Musa ke tempat itu dan bukannya
zat Allah, Wallahu A'lam)
[31]
"Dan
(sekarang) campakkanlah tongkatmu". (Ia pun mencampaknya), maka apabila
ia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar)
bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah ia
melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu ia
diseru): "Wahai Musa, datanglah kemari dan janganlah engkau takut. Sesungguhnya engkau dari orang-orang yang beroleh aman.
[32]
"Masukkanlah
tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-sinar
dengan tiada cacat; dan kepitlah tanganmu di celah ketiakmu ketika merasa takut
(nescaya hilanglah takutmu). Yang demikian adalah dua bukti dari
Tuhanmu (untuk engkau menunjukkannya) kepada Firaun dan kaumnya.
Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang fasik - derhaka"
[33]
Nabi Musa merayu
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, bahawa aku telah membunuh seorang dari
kalangan mereka; oleh itu aku takut mereka akan membunuhku
"
[34]
"Dan saudaraku
- Harun, ia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka
utuslah dia bersama-samaku sebagai penyokong yang mengakui kebenaranku; sesungguhnya
aku bimbang bahawa mereka akan mendustakan daku".
[35]
Allah berfirman:
"Kami akan menguatkan tenaga dan daya-usahamu dengan saudaramu (Harun),
dan Kami akan memberikan kuasa kemenangan kepada kamu berdua oleh itu mereka
tidak akan sampai kepada maksud membahayakan atau mengalahkan kamu. Dengan membawa ayat-ayat keterangan Kami itu, kamu berdua serta
pengikut-pengikut kamu akan menang".
[36]
Setelah Nabi Musa
datang kepada Firaun dan kaumnya dengan membawa ayat-ayat keterangan Kami yang
terang nyata, mereka berkata: "Apa yang engkau bawa ini hanyalah sihir
yang dibuat-buat, dan kami tidak pernah mendengar tentang perkara ini dalam
kalangan datuk nenek kami yang telah lalu".
[37]
Dan
(bagi menjawabnya) Nabi Musa berkata: "Tuhanku lebih mengetahui siapakah
yang membawa hidayah petunjuk dari sisiNya dan siapa yang akan beroleh
kesudahan yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang
zalim tidak akan berjaya".
[38]
Dan Firaun pula
berkata: "Wahai orang-orangku, aku tidak mengetahui ada bagi kamu sebarang
tuhan yang lain daripadaku; oleh itu, wahai Haman, bakarkanlah untukku
batu-bata, serta binalah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku naik melihat
Tuhan Musa (yang dikatakannya itu); dan sesungguhnya aku percaya adalah Musa
dari orang-orang yang berdusta".
[39]
Dan berlaku sombong
takburlah Firaun dan tenteranya di negeri itu dengan tiada alasan yang benar,
dan mereka menyangka bahawa mereka tidak akan
dikembalikan kepada Kami.
[40]
Dengan
sebab itu Kami mengepungnya bersama-sama tenteranya serta Kami humbankan mereka
ke dalam laut; maka perhatikanlah bagaimana buruknya kesudahan orang-orang yang
zalim.
[41]
Dan
Kami jadikan mereka ketua-ketua (dalam kesesatan) yang mengajak ke neraka
(dengan kekufurannya), dan pada hari kiamat pula mereka tidak mendapat sebarang
pertolongan.
[42]
Dan Kami iringi
mereka dengan laknat di dunia ini, dan pada hari kiamat pula adalah mereka dari
orang-orang yang tersingkir (dari rahmat Kami) dengan sehina-hinanya.
[43]
Dan demi
sesungguhnya, Kami berikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat sesudah Kami binasakan
kaum-kaum yang telah lalu, untuk membuka hati dan menjadi hidayah petunjuk
serta membawa rahmat, semoga mereka beringat.
[44]
Dan engkau (wahai
Muhammad) tidak ada di sebelah barat (tempat Nabi Musa menerima wahyu) ketika
Kami sempurnakan penyerahan Kitab Taurat kepadanya, dan engkau juga tidak
termasuk dalam golongan yang menyaksikan peristiwa itu.
[45]
Akan
tetapi (engkau hanya mengetahui kisah itu dengan jalan Kami memberi wahyu
kenabian kepadamu disebabkan) Kami telah mengadakan beberapa umat (dari zaman
Nabi Musa hingga ke zamanmu) sampai berlanjutanlah masa yang mereka lalui
(serta kucar-kacirlah ugama yang mereka anuti). Dan engkau pula tidak pernah
tinggal bersama-sama penduduk negeri Madyan membaca dan mempelajari dari mereka
ayat-ayat keterangan Kami (tentang hal Nabi Musa di
[46]
Dan engkau juga
tidak berada dekat Gunung Tursina ketika Kami menyeru (Nabi Musa dan memberi
wahyu kepadanya dahulu), tetapi (diturunkan) rahmat (Al-Quran) dari Tuhanmu
(menerangkan Kisah itu) supaya engkau memberi amaran kepada kaum (mu) yang
telah lama tidak didatangi sebarang Rasul pemberi amaran sebelummu, semoga
mereka beroleh pengajaran (serta insaf mematuhinya).
[47]
Dan kalau tidaklah
orang-orang musyrik itu akan berkata - semasa mereka ditimpa bala bencana
disebabkan perbuatan kufur dan maksiat yang mereka lakukan: "Wahai Tuhan
kami, mengapa Engkau tidak mengutuskan kepada Kami seorang Rasul supaya kami
menurut ayat-ayat keteranganMu (yang dibawanya), dan supaya kami menjadi dari
orang-orang yang beriman, " (tentulah engkau
wahai Muhammad tidak diutuskan kepada mereka, bahkan Kami terus menyeksa
mereka).
[48]
Maka ketika datang
kepada mereka kebenaran (Al-Quran) dari sisi Kami, mereka berkata pula:
"Hendaknya (Muhammad) diberi (Kitab ugama yang diturunkan dengan
sekaligus) sebagaimana Kitab Taurat yang diberikan kepada Musa". Bukankah
mereka dahulu telah kufur ingkar akan apa yang
diberikan kepada Nabi Musa? Mereka berkata lagi: "Kedua-duanya (Al-Quran
dan Taurat) itu ialah sihir yang saling membantu (yang satu menyokong yang
lain). "Dan mereka berkata pula:
"Sesungguhnya kami kufur ingkar terhadap Kitab-kitab itu semuanya!"
[49]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Kalau demikianlah sikap kamu maka bawalah sebuah Kitab dari
sisi Allah yang dapat memberi panduan lebih daripada keduanya, supaya aku
menurutnya. (Bawalah dia) jika betul kamu orang-orang yang
benar ".
[50]
Kemudian,
kalau mereka tidak dapat menerima cabaranmu (wahai Muhammad), maka ketahuilah,
sesungguhnya mereka hanyalah menurut hawa nafsu mereka; dan tidak ada yang lebih
sesat daripada orang yang menurut hawa nafsunya dengan tidak berdasarkan
hidayah petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak memberi pimpinan
kepada kaum yang zalim (yang berdegil dalam keingkarannya).
[51]
Dan
demi sesungguhnya Kami telah hubungkan turunnya firman-firman Kami (Al-Quran)
dengan berturut-turut kepada mereka, supaya mereka beroleh peringatan (lalu
beriman).
[52]
Orang-orang
yang Kami beri Kitab sebelum turunnya Al-Quran, mereka beriman kepadanya.
[53]
Dan apabila Al-Quran
itu dibacakan kepada mereka; mereka, berkata: "Kami beriman kepadanya,
sesungguhnya ia adalah perkara yang betul benar dari Tuhan kami; sesungguhnya
kami sebelum ia diturunkan, telahpun mematuhinya ".
[54]
Mereka itu akan beroleh pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka;
dan juga kerana mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka menderma
dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.
[55]
Dan apabila mereka
mendengar perkataan yang sia-sia, mereka berpaling daripadanya sambil berkata:
"Bagi kami amal kami dan bagi kamu pula amal kamu; selamat tinggalah kamu;
kami tidak ingin berdamping dengan orang-orang yang jahil".
[56]
Sesungguhnya engkau
(wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang
engkau kasihi (supaya ia menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa
memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut
undang-undang peraturanNya); dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan
orang-orang yang (ada persediaan untuk) mendapat hidayah petunjuk (kepada
memeluk Islam).
[57]
Dan mereka (yang
kafir) berkata: "Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa
itu, nescaya kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami
(oleh golongan yang menentang)". Mengapa mereka (berkata
demikian)? Bukankah kami telah melindungi mereka dan
menjadikan (negeri Makkah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman,
yang dibawa kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian
dari sisi Kami? (Benar, Kami telah menjadikan semuanya
itu), tetapi kebanyakan mereka tidak memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya
(serta bersyukur).
[58]
Dan
berapa banyak Kami binasakan negeri-negeri yang penduduknya telah berlaku
sombong dan tidak bersyukur dalam kehidupannya (yang serba mewah dan senang
lenang). Maka itulah dia tempat-tempat tinggal mereka terbiar tidak didiami
orang sesudah mereka (dibinasakan), kecuali sedikit sahaja dan sesungguhnya
Kamilah yang mewarisi mereka.
[59]
Dan tidaklah menjadi
kebiasaan Tuhanmu membinasakan mana-mana negeri sebelum Ia
mengutus ke ibu negeri itu seorang Rasul yang akan membacakan kepada
penduduknya ayat-ayat keterangan Kami; dan tidaklah menjadi kebiasaan Kami
membinasakan mana-mana negeri melainkan setelah penduduknya berlaku zalim.
[60]
Dan apa jua (harta
benda dan lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan
kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di
sisi Allah (yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia
lebih baik dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?
[61]
(Jika sudah
diketahui yang demikian) maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji
yang baik (balasan Syurga) lalu ia mendapatnya, sama
seperti orang yang kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian
ia pada hari kiamat termasuk dalam golongan yang dibawa (untuk menerima azab
neraka)?
[62]
Dan pada hari
(kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya:" Mana dia
sekutu-sekutuKu, yang kamu anggap mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan
pertolongan)?"
[63]
Mereka yang berhak
menerima hukuman (azab neraka) berkata: "Wahai Tuhan kami, inilah mereka
yang kami menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan
pilihan mereka sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami
sendiri); (dengan ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari
kekufuran mereka). Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka
hanya memuja dan mentaati hawa nafsu mereka sendiri)".
[64]
Dan dikatakan
(kepada mereka): Panggilah makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan
sekutu Allah (untuk menolong kamu)". lalu mereka
memanggilnya, tetapi makhluk-makhluk dan benda-benda itu tidak menyahut
panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan merasa sesal) serta
bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut petunjuk.
[65]
Dan pada hari
(kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya: "Apa jawab kamu kepada
Rasul-rasul yang diutus kepada kamu dahulu?
[66]
Maka gelaplah kepada
mereka, pada hari itu, segala khabar berita dan peristiwa (yang telah lalu),
serta menjadilah mereka tidak dapat hendak bertanya-tanyaan sesama sendiri.
[67]
(Demikianlah akibat
orang-orang derhaka), adapun orang yang bertaubat dan beriman serta beramal
soleh, maka semoga akan menjadilah ia dari orang-orang
yang berjaya.
[68]
Dan Tuhanmu
menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia
lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau
keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun
memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah
keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
[69]
Dan Tuhanmu
mengetahui akan apa yang terpendam dalam hati mereka dan
apa yang mereka zahirkan.
[70]
Dan Dia lah Allah
tiada Tuhan melainkan Dia. Segala puji tertentu bagiNya, di dunia dan di
akhirat; dan hanyalah Dia yang berkuasa menghukum, serta kepadaNyalah kamu
semua dikembalikan.
[71]
Katakanlah:
"Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan malam kepada kamu tetap
selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah,
yang dapat membawakan cahaya yang menerangi kepada kamu? Maka
mengapa kamu tidak mahu mendengar (secara memahami dan menerima
kebenaran)?"
[72]
katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu jika
Allah menjadikan siang kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat;
tuhan yang manakah yang lain dari Allah, yang dapat membawakan malam kepada
kamu untuk kamu berehat padanya? Maka mengapa kamu tidak mahu
melihat (dalil-dalil dan bukti keesaan dan kekuasaan Allah)?"
[73]
Dan di antara rahmat
pemberianNya, Ia menjadikan untuk kamu malam dan siang
(silih berganti supaya kamu berehat padanya dan supaya kamu berusaha mencari
rezeki dari limpah kurniaNya, dan juga supaya kamu bersyukur.
[74]
Dan (ingatlah) pada
hari (kiamat), Allah akan menyeru mereka lalu
bertanya: "Mana dia sekutu-sekutuKu yang kamu sifatkan mereka (menjadi
tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?"
[75]
Dan
(pada hari itu) Kami keluarkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami
katakan (kepada golongan yang kafir): "Bawalah keterangan dan bukti
kebenaran kamu". Maka (pada saat itu) ketahuilah mereka bahawa kebenaran
(hak ketuhanan) itu tertentu bagi Allah, dan (dengan itu), hilang lenyaplah
dari mereka apa yang mereka ada-adakan secara dusta
dahulu.
[76]
Sesungguhnya Qarun
adalah ia dari kaum Nabi Musa, kemudian ia berlaku
sombong dan zalim terhadap mereka; dan Kami telah mengurniakannya dari berbagai
jenis kekayaan yang anak-anak kuncinya menjadi beban yang sungguh berat untuk
dipikul oleh sebilangan orang yang kuat sasa. (Ia
berlaku sombong) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah engkau
bermegah-megah (dengan kekayaanmu), sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang
yang bermegah-megah. (seperti lagakmu itu).
[77]
"Dan tuntutlah
dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan
kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan
dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah)
sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang
melimpah-limpah); dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi;
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan ".
[78]
Qarun menjawab
(dengan sombongnya): "Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan
pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Kalaulah Qarun bijak pandai)
tidakkah ia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan
sebelumnya, dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang lebih kuat
daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta kekayaan ?
Dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka
diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia
mengetahuinya).
[79]
Kemudian
Qarun keluar kepada kaumnya dengan memakai perhiasannya. (Pada saat itu) berkatalah
orang-orang yang semata-mata inginkan kesenangan kehidupan dunia:
"Alangkah baiknya kalau kita ada kekayaan seperti yang didapati oleh Qarun!
Sesungguhnya dia adalah seorang yang bernasib baik".
[80]
Dan berkata pula
orang-orang yang diberi ilmu (di antara mereka): "Janganlah kamu berkata
demikian, pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal
soleh; dan tidak akan dapat menerima (pahala yang demikian) itu melainkan
orang-orang yang sabar".
[81]
Lalu Kami timbuskan
dia bersama-sama dengan rumahnya di dalam tanah, maka tidaklah ia mendapat
sebarang golongan yang boleh menolongnya dari azab Allah" dan ia pula tidak dapat menolong dirinya sendiri.
[82]
Dan orang-orang yang
pada masa dahulu bercita-cita mendapat kekayaan seperti Qarun - mulai sedar
sambil berkata: "Wah! Sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa
yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya, dan Dia lah juga yang menyempitkannya
kalau tidak kerana Allah memberi pertolongan kepada kita tentulah kita akan dibinasakan dengan tertimbus di dalam tanah (seperti
Qarun). Aduhai! Sesungguhnya orang-orang yang kufurkan nikmat
Allah itu tidak akan berjaya!"
[83]
Negeri
akhirat (yang telah diterangkan nikmat-nikmatnya) itu, Kami sediakan bagi
orang-orang yang tidak bertujuan hendak mendapat pengaruh atau kelebihan di
muka bumi dan tidak ingat hendak melakukan kerosakan; dan kesudahan yang baik
adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.
[84]
Sesiapa yang datang
membawa amal baik (pada hari akhirat) maka baginya balasan yang lebih baik
daripadanya; dan sesiapa yang datang membawa amal jahat, maka mereka yang
melakukan kejahatan tidak di balas melainkan dengan apa
yang mereka kerjakan.
[85]
Sesungguhnya Allah
yang mewajibkan kepadamu (beramal dan menyampaikan) Al-Quran (wahai Muhammad)
sudah tentu akan menyampaikan engkau lagi kepada apa
yang engkau ingini dan cintai. Katakanlah (kepada kaum yang menentangmu):
"Tuhanku amat mengetahui akan sesiapa yang membawa hidayah petunjuk dan
sesiapa pula yang berada dalam kesesatan yang nyata ".
[86]
Dan engkau (wahai
Muhammad) tidak pernah berharap supaya Kitab Al-Qufsran ini diturunkan
kepadamu, (tetapi ia diturunkan kepadamu) hanyalah
sebagai rahmat dari Tuhanmu, oleh itu janganlah engkau menjadi orang-orang
kafir.
[87]
Dan janganlah mereka
(yang ingkar) dapat menghalangmu (daripada menyampaikan dan beramal dengan)
ayat-ayat Allah sesudah ia diturunkan kepadamu; dan
serulah manusia kepada (ugama) Tuhanmu; dan janganlah engkau menjadi dari
golongan yang menyertai orang-orang musyrik.
[88]
Dan janganlah engkau
menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah. Tiada
Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu akan binasa
melainkan Zat Allah. BagiNyalah kuasa memutuskan segala hukum, dan kepadaNyalah
kamu semua dikembalikan (untuk dihitung amal masing-masing dan menerima
balasan).
Al-'Ankabuut
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Patutkah manusia menyangka
bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata:
"Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?
[3]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka,
maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang
diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata
pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.
[4]
Bahkan patutkah
orang-orang yang melakukan kejahatan menyangka bahawa mereka akan
terlepas dari azab Kami? Amatlah buruk apa yang mereka
hukumkan itu.
[5]
Sesiapa yang percaya
akan pertemuannya dengan Allah (untuk menerima
balasan), maka sesungguhnya masa yang telah ditetapkan oleh Allah itu akan tiba
(dengan tidak syak lagi); dan Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha
Mengetahui.
[6]
Dan
sesiapa yang berjuang (menegakkan Islam) maka sesungguhnya dia hanyalah
berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri; sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
berhajatkan sesuatupun) daripada sekalian makhluk.
[7]
Dan orang-orang yang
beriman serta beramal soleh sesungguhnya Kami akan
hapuskan dari mereka kesalahan-kesalahan mereka, dan Kami akan membalas apa
yang mereka telah kerjakan - dengan sebaik-baik balasan.
[8]
Dan
Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; dan jika mereka
berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan Daku (dalam ibadatmu) dengan
sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, maka janganlah
engkau taat kepada mereka. Kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, kemudian Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah
kerjakan.
[9]
Dan orang-orang yang
beriman serta beramal soleh, sudah tentu Kami akan
masukkan mereka dalam kumpulan orang-orang yang soleh (dengan mendapat
sebaik-baik balasan).
[10]
Dan ada sebahagian
dari manusia yang berkata: "Kami beriman kepada Allah"; kemudian
apabila ia diganggu dan disakiti pada jalan Allah, ia
jadikan gangguan manusia itu seperti azab seksa Allah (lalu ia taatkan
manusia). Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu memberi kemenangan kepadamu,
mereka sudah tentu akan berkata: "Kami adalah
sentiasa bersama-sama kamu". (Mengapa mereka berdusta?)
Bukankah Allah lebih mengetahui akan apa yang
terpendam dalam hati sekalian makhluk?
[11]
Dan sesungguhnya
Allah mengetahui akan orang-orang yang beriman, dan
sesungguhnya Ia mengetahui akan orang-orang yang munafik.
[12]
Dan berkata pula
orang-orang yang kufur ingkar kepada orang-orang yang beriman: "Ikutlah
jalan ugama kami, dan kami sedia menanggung kesalahan-kesalahan kamu (kalau
kamu mengira perbuatan itu salah)". Padahal mereka tidak akan dapat menanggung kesalahan orang-orang yang bersalah
itu sedikitpun, dan sesungguhnya mereka adalah berdusta.
[13]
Dan sesungguhnya
mereka akan menanggung beban-beban dosa mereka dan
beban-beban (dosa orang-orang yang mereka sesatkan) bersama-sama dengan
beban-beban dosa mereka sendiri; dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari
kiamat kelak tentang apa yang mereka pernah ada-adakan secara dusta itu.
[14]
Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, maka tinggalah ia
dalam kalangan mereka selama sembilan ratus
[15]
Maka
dengan itu Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya yang turut bersama
dalam bahtera, dan Kami jadikan bahtera itu satu tanda (yang membuktikan
kekuasaan Kami dan memberi pengajaran insaf) kepada sekalian makhluk.
[16]
Dan (sebutkanlah
peristiwa) Nabi Ibrahim, ketika ia berkata kepada
kaumnya: "Sembahlah kamu akan Allah dan bertaqwalah kepadaNya; yang
demikian itu adalah baik bagi kamu jika kamu tahu (membezakan yang baik dari
yang buruk).
[17]
"Kamu
hanyalah menyembah berhala-berhala yang diperbuat oleh orang, tidak menyembah
Allah yang mencipta segala-galanya, dan kamu hanya mengadakan penyembahan yang
dusta.
Sesungguhnya mereka yang kamu sembah yang lain dari Allah itu, tidak berkuasa
memberi rezeki kepada kamu; oleh itu carilah rezeki dari sisi Allah, dan
sembahlah akan Dia, serta bersyukurlah kepadaNya;
(ingatlah), kepada Allah jualah kamu akan dikembalikan.
[18]
"Dan
jika kamu terus-menerus mendustakan (ajaran ugama Allah yang aku sampaikan
kepada kamu), maka sesungguhnya umat-umat yang sebelum kamu telah juga
mendustakan (Rasul-rasulnya); dan (ingatlah) tugas Rasul hanya menyampaikan
dengan penjelasan yang terang nyata".
[19]
Tidakkah mereka
melihat dan memikirkan bagaimana Allah mencipta makhluk-makhluk pada mulanya,
kemudian Ia akan mengembalikannya (hidup semula
sesudah matinya)? Sesungguhnya yang demikian itu amatlah
mudah bagi Allah.
[20]
Katakanlah:
"Mengembaralah kamu di muka bumi, serta lihatlah bagaimana Allah telah
memulakan ciptaan makhluk-makhluk dari asal jadinya; kemudian Allah akan
memulakan ciptaan itu semula (pada hari akhirat) dalam bentuk kejadian yang
baharu. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[21]
"Ia
menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya (iaitu orang-orang yang ingkar), dan Ia juga
yang memberi rahmat kepada sesiapa yang dikehendakiNya (iaitu orang-orang yang
beriman); dan kepadaNyalah kamu semua akan dikembalikan (untuk menerima
balasan).
[22]
"Dan kamu tidak
akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan Allah) di
bumi dan tidak juga di langit (sekalipun); dan kamu tidak akan mendapat
sebarang pelindung dan penolong yang lain dari Allah".
[23]
Dan orang-orang yang
kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah dan
pertemuan denganNya, mereka tetaplah akan menjadi orang-orang yang putus asa
dari rahmatKu; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi
sakitnya.
[24]
Kemudian, seruan
Nabi Ibrahim tidak dijawab oleh kaumnya melainkan dengan kata-kata (tentangan
yang keras): "Bunuhlah dia atau bakarlah dia". Maka Allah selamatkan
Nabi Ibrahim dari api (yang disediakan oleh kaumnya).
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi tanda-tanda (yang membuktikan
kekuasaan Allah) bagi kaum yang (mahu) beriman.
[25]
Dan Nabi Ibrahim
berkata pula (kepada kaumnya): "Perbuatan kamu menyembah berbagai berhala,
tidak menyembah Allah itu, hanyalah kerana menjaga hubungan kasih mesra di
antara kamu masing-masing dalam kehidupan dunia ini; kemudian pada hari kiamat
kelak setengah kamu akan membantah setengahnya yang lain, dan setengah kamu
pula akan melaknatkan setengahnya yang lain; dan (kesudahannya) tempat kembali
kamu ialah neraka, dan kamu tidak akan beroleh sesiapapun yang dapat memberikan
pertolongan".
[26]
Setelah itu Lut
beriman kepadanya dan Nabi Ibrahim pun berkata: "Aku hendak berhijrah
kepada TuhanKu, sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Bijaksana".
[27]
Dan Kami kurniakan
kepadanya: Ishak (anaknya) dan Yaakub (cucunya); dan Kami jadikan dalam
kalangan keturunannya orang-orang yang berpangkat Nabi dan menerima Kitab-kitab
ugama; dan Kami berikan balasannya yang baik di dunia; dan sesungguhnya adalah
ia, pada hari akhirat, dari orang-orang yang soleh.
[28]
Dan (ingatkanlah
peristiwa) Nabi Lut tatkata ia berkata kepada kaumnya:
"Sesungguhnya kamu melakukan perbuatan yang keji, yang tidak pernah
dilakukan oleh seorangpun dari penduduk alam ini sebelum kamu.
[29]
"Patutkah
kamu mendatangi orang lelaki (untuk memuaskan nafsu syahwat kamu)? Dan kamu memotong
jalan lalu-lalang (untuk tujuan jahat kamu)? Dan kamu
pula melakukan perbuatan yang mungkar di tempat-tempat perhimpunan kamu?"
Maka kaumnya tidak menjawab selain daripada berkata (secara mengejek-ejek):
"Datangkanlah kepada kami azab dari Allah (yang engkau janjikan itu) jika
betul engkau dari orang-orang yang benar".
[30]
Nabi Lut berdoa
dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tolonglah daku terhadap kaum yang
melakukan kerosakan (menderhaka)".
[31]
Dan ketika datang
(malaikat) utusan kami kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita yang
mengembirakan), mereka berkata: "Sebenarnya kami hendak membinasakan
penduduk bandar ini), sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang
zalim".
[32]
Nabi Ibrahim
berkata: "Sebenarnya Lut ada di bandar itu". Mereka menjawab:
"Kami mengetahui akan orang-orang yang tinggal di situ. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan dia dan keluarganya (serta
pengikut-pengikutnya) - kecuali isterinya, ia adalah dari orang-orang yang
dibinasakan".
[33]
Dan ketika datang
utusan-utusan Kami kepada
[34]
"Sesungguhnya
kami (diutuskan) untuk menurunkan atas penduduk bandar ini azab dari langit,
disebabkan mereka melakukan kejahatan (kufur dan maksiat)".
[35]
Dan demi sesungguhnya,
Kami telah (binasakan bandar itu dan telah) tinggalkan bekas-bekasnya sebagai
satu tanda (yang mendatangkan iktibar) bagi orang-orang yang mahu memahaminya.
[36]
Dan (Kami utuskan)
kepada penduduk Madyan saudara mereka: Nabi Syuaib; lalu ia
berkata: "Wahai kaumku, sembahlah kamu akan Allah, dan kerjakanlah amal
soleh dengan mengharapkan pahala akhirat, dan janganlah kamu melakukan
kerosakan di bumi".
[37]
Maka mereka
mendustakannya, lalu mereka dibinasakan oleh gempa bumi, serta menjadilah mereka
mayat-mayat yang tersungkur di tempat tinggal masing-masing.
[38]
Dan (ingatkanlah
peristiwa kebinasaan) Aad (kaum nabi Hud) dan Thamud (kaum Nabi Soleh); dan
telahpun ternyata kepada kamu sebahagian dari bekas-bekas tempat kediaman
mereka; dan (kebinasaan mereka yang demikian ialah disebabkan) Syaitan
memperelokkan pada pandangan mereka: amal-amal mereka (yang jahat itu), lalu ia
menghalangi mereka dari jalan Allah; padahal mereka orang-orang yang bijak
pandai dan berakal (yang dapat membezakan yang benar dan yang salah).
[39]
Dan
(ingatkanlah juga peristiwa kebinasaan) Qarun dan Firaun serta Haman. Dan demi
sesungguhnya Nabi Musa telah datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan
(mukjizat) yang jelas nyata, lalu mereka berlaku sombong takbur di bumi
(mendustakannya), padahal mereka tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah).
[40]
Maka masing-masing
Kami binasakan dengan sebab dosanya, iaitu di antaranya ada yang Kami hantarkan
angin ribut menghujaninya dengan batu; dan ada yang dibinasakan dengan letusan
suara yang menggempakan bumi; dan ada yang Kami timbuskan dia di bumi; dan ada
pula yang Kami tenggelamkan di laut. Dan (ingatlah) Allah tidak sekali-kali
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri sendiri.
[41]
Misal bandingan
orang-orang yang menjadikan benda-benda yang lain dari Allah sebagai
pelindung-pelindung (yang diharapkan pertolongannya) adalah seperti labah-labah
yang membuat sarang (untuk menjadi tempat perlindungannya); padahal
sesungguhnya sarang-sarang yang paling reput ialah sarang labah-labah, kalaulah
mereka orang-orang yang berpengetahuan.
[42]
Sesungguhnya Allah
mengetahui (kepalsuan) apa jua yang mereka sembah yang
lain daripadaNya, dan Allah jualah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[43]
Dan
misal-misal perbandingan yang demikian itu Kami kemukakan kepada umat manusia,
dan hanya orang-orang yang berilmu yang dapat memahaminya.
[44]
Allah mencipta
langit dan bumi dengan cara yang layak dan berhikmat;
sesungguhnya yang demikian itu mengandungi satu tanda (yang membuktikan
kebijaksanaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
[45]
Bacalah serta
ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan
dirikanlah sembahyang (dengan tekun); sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari
perbuatan yang keji dan mungkar; dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih
besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang
kamu kerjakan.