Part 21
[46]
Dan janganlah kamu
berbahas dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali
orang-orang yang berlaku zalim di antara mereka; dan katakanlah (kepada mereka):
"Kami beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepada kami dan kepada
(Taurat dan Injil) yang diturunkan kepada kamu; dan Tuhan kami, juga Tuhan
kamu, adalah Satu; dan kepadaNyalah, kami patuh dengan berserah diri."
[47]
Dan
(sebagaimana Kami telah menurunkan Kitab-kitab ugama kepada Rasul-rasul yang
telah lalu) demikianlah Kami turunkan pula kepadamu (wahai Muhammad) Kitab
Al-Quran ini. Maka orang-orang yang Kami berikan Kitab (Taurat dan
Injil) ada yang beriman kepada Al-Quran, dan juga sebahagian dari orang-orang
(Makkah) beriman kepadanya; dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat keterangan
Kami melainkan orang-orang yang berdegil dalam kekufurannya.
[48]
Dan engkau (wahai
Muhammad) tidak pernah tahu membaca sesebuah kitab pun sebelum turunnya
Al-Quran ini, dan tidak pula tahu menulisnya dengan tangan kananmu; (kalaulah
engkau dahulu pandai membaca dan menulis) tentulah ada alasan bagi orang-orang
kafir yang menentangmu akan merasa ragu-ragu (tentang
kebenaranmu).
[49]
(Al-Quran tetap
datangnya dari Allah dengan tidak syak lagi) bahkan ia
ayat-ayat keterangan yang jelas nyata, yang terpelihara di dalam dada
orang-orang yang berilmu; dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat keterangan
Kami melainkan orang-orang yang zalim.
[50]
Dan mereka berkata:
"Mengapa tidak diturunkan kepada (Muhammad) mukjizat-mukjizat dari
Tuhannya?" Jawablah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya (urusan menurunkan)
mukjizat-mukjizat itu adalah tertentu bagi Allah, dan aku hanyalah seorang
Rasul pemberi amaran yang jelas nyata".
[51]
(Patutkah mereka
meminta mukjizat-mukjizat yang lain?) tidakkah cukup
bagi mereka bahawa Kami telah menurunkan kepadamu Al-Quran yang dibacakan
kepada mereka? Sesungguhnya Al-Quran yang diturunkan itu
mengandungi rahmat dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
[52]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Cukuplah Allah menjadi saksi (yang mengetahui perkara yang
berbangkit) antaraku dengan kamu; Ia mengetahui segala yang ada di langit dan
di bumi. Dan mereka yang percaya kepada perkara yang salah dan tidak percaya
kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.
[53]
Dan mereka meminta kepadamu
menyegerakan kedatangan azab (yang dijanjikan); dan kalau tidaklah kerana
adanya tempoh yang telah ditetapkan, tentulah azab itu akan
datang menimpa mereka; dan azab itu tetap akan datang menimpa mereka secara
mengejut, sedang mereka tidak menyedarinya.
[54]
Mereka meminta
kepadamu menyegerakan kedatangan azab itu, padahal sesungguhnya neraka Jahannam
tetap akan meliputi orang-orang yang kafir -
[55]
Pada hari azab itu
menyelubungi mereka dari sebelah atas mereka dan dari bawah kaki mereka; dan
(malaikat yang melakukannya) akan berkata kepada
mereka: "Rasalah kamu (balasan) apa yang kamu telah kerjakan".
[56]
Wahai hamba-hambaKu
yang beriman! Sesungguhnya bumiKu adalah luas (untuk kamu
bebas beribadat); oleh itu, (di mana sahaja kamu dapat berbuat demikian) maka
hendaklah kamu ikhlaskan ibadat kamu kepadaKu.
[57]
Tiap-tiap diri
(sudah tetap) akan merasai mati, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada Kami (untuk menerima balasan).
[58]
Dan orang-orang yang
beriman serta beramal soleh, Kami akan tempatkan
mereka dalam mahligai-mahligai di Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa
sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan yang sebaik-baiknya bagi
orang-orang yang beramal soleh -
[59]
(Iaitu)
mereka yang sabar, dan mereka pula berserah diri bulat-bulat kepada Tuhannya.
[60]
Dan
(ingatlah) berapa banyak binatang yang tidak membawa rezekinya bersama, Allah
jualah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kamu; dan Dia lah jua Yang Maha
Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[61]
Dan sesungguhnya jika
engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu:
"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi, dan yang memudahkan matahari
dan bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya)?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Maka
bagaimana mereka tergamak dipalingkan (oleh hawa nafsunya daripada mengakui
keesaan Allah dan mematuhi perintahNya)?
[62]
Allah memewahkan
rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan
menyempitkan (rezeki itu) baginya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[63]
Dan sesungguhnya
jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu:
"Siapakah yang menurunkan hujan dari langit, lalu Ia hidupkan dengannya
tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai
Muhammad): "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan
mereka yang demikian), bahkan kebanyakan mereka tidak memahami (hakikat tauhid
dan pengertian syirik).
[64]
Dan (ingatlah
bahawa) kehidupan dunia ini (meliputi segala kesenangan dan kemewahannya, jika
dinilaikan dengan kehidupan akhirat) tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan
permainan; dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang
sebenar-benarnya; kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini tentulah mereka tidak
akan melupakan hari akhirat).
[65]
Dalam pada itu,
apabila mereka naik bahtera (lalu menemui sesuatu bahaya di laut), mereka
memohon pertolongan kepada Allah dengan doa yang tulus
ikhlas kepadaNya. Kemudian setelah Allah menyelamatkan mereka
(naik) ke darat, mereka berlaku syirik kepadaNya.
[66]
(Akibat syirik itu)
menjadilah mereka orang-orang yang kufurkan nikmat yang Kami telah berikan
kepadanya, dan (menjadi) orang-orang yang hanya dapat bersuka ria di dunia; kemudian mereka akan mengetahui kelak akibat
buruk apa yang mereka lakukan.
[67]
Dan tidakkah mereka
melihat dan memerhatikan bahawa Kami telah menjadikan (Makkah, negeri mereka)
tanah suci yang dihormati, lagi aman; sedang orang-orang ramai yang tinggal
(dalam daerah-daerah) di sekeliling mereka sentiasa diculik (untuk ditawan atau
dibunuh) ? Oleh itu, patutkah mereka percaya kepada perkara yang salah, dan
kufur ingkar akan nikmat-nikmat Allah?
[68]
Dan
tidaklah ada yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara-perkara
yang dusta terhadap Allah, atau mendustakan kebenaran setelah kebenaran itu
disampaikan kepadanya. Bukankah (telah diketahui bahawa) dalam
neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?
[69]
Dan orang-orang yang
berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami,
sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan
Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan
sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha
membaiki amalannya.
Ar-Ruum
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Orang-orang Rom
telah dikalahkan -
[3]
Di negeri yang dekat
sekali; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan
mengalahkan lawannya -
[4]
Dalam
masa tidak sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala
urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya
(kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan
bergembira -
[5]
Dengan
kemenangan yang diberi Allah. Ia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya,
dan Dia lah jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[6]
Demikian
dijanjikan Allah. Allah tidak pernah mengubah janjiNya, akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya).
[7]
Mereka hanya
mengetahui perkara yang zahir nyata dari kehidupan dunia sahaja, dan mereka
tidak pernah ingat hendak mengambil tahu tentang hari akhirat.
[8]
Patutkah
mereka merasa cukup dengan mengetahui yang demikian sahaja, dan tidak
memikirkan dalam hati mereka, (supaya mereka dapat mengetahui), bahawa Allah
tidak menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya itu
melainkan dengan ada gunanya yang sebenar, dan dengan ada masa penghujungnya
yang tertentu, (juga untuk kembali menemui Penciptanya)? Dan sebenarnya banyak di antara
manusia, orang-orang yang sungguh ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya.
[9]
Tidakkah mereka
telah berjalan dan mengembara di muka bumi, serta memerhatikan bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang
itu lebih kuat daripada mereka sendiri, dan orang-orang itu telah meneroka bumi
serta memakmurkannya lebih daripada kemakmuran yang dilakukan oleh mereka, dan
orang-orang itu juga telah didatangi oleh Rasul-rasulnya dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas nyata (lalu mereka mendustakannya dan
kesudahannya mereka dibinasakan). Dengan yang demikian, maka Allah tidak
sekali-kali menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.
[10]
Sesudah
dibinasakan di dunia maka akibat orang-orang yang melakukan kejahatan itu ialah
seburuk-buruk azab (di akhirat kelak), disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat
keterangan Allah dan sentiasa mempersendakannya.
[11]
Allah memulakan
kejadian sekalian makhluk, kemudian Ia
mengembalikannya (hidup semula pada hari kiamat), kemudian kepadaNyalah kamu
akan dikembalikan (untuk menerima balasan).
[12]
Dan semasa
berlakunya hari kiamat, orang-orang yang berdosa akan
dia membisu serta berputus asa.
[13]
Dan
makhluk-makhluk yang mereka jadikan sekutu-sekutu Allah itu tidak ada satupun
daripadanya pemberi syafaat melepaskan mereka (dari azab Allah), padahal mereka
berlaku kufur di dunia dahulu dengan sebab makhluk-makhluk yang mereka
sekutukan (dengan Allah) itu.
[14]
Dan semasa
berlakunya kiamat, mereka pada hari itu akan berpecah
kepada dua kumpulan (setelah selesai perbicaraan).
[15]
Adapun kumpulan
orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan
ditempatkan di taman Syurga dalam keadaan bersuka ria.
[16]
Dan sebaliknya
kumpulan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al-Quran) serta
mendustakan pertemuan hari akhirat, maka mereka akan
tetap berada dalam azab seksa selama-lamanya.
[17]
(Setelah
kamu mengetahui yang demikian) maka bertasbihlah kepada Allah semasa kamu
berada pada waktu malam dan semasa kamu berada pada waktu subuh.
[18]
Serta
pujilah Allah yang berhak menerima segala puji (dari sekalian makhlukNya) di
langit dan di bumi, dan juga (bertasbihlah kepadaNya serta pujilah Dia) pada
waktu petang dan semasa kamu berada pada waktu zuhur.
[19]
Ia mengeluarkan
sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan mengeluarkan benda yang mati dari
sesuatu yang hidup, serta menghidupkan bumi sesudah matinya; dan sedemikian
itulah kamu akan dikeluarkan (hidup semula dari
kubur).
[20]
Dan di antara
tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya (menghidupkan kamu semula), bahawa Ia menciptakan kamu dari tanah; setelah sempurna sahaja peringkat-peringkat
kejadian kamu, kamu menjadi manusia yang hidup bertebaran di muka bumi.
[21]
Dan di antara
tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan
untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya
kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu
(suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya
yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan
kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.
[22]
Dan
di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya dan kebijaksanaanNya ialah
kejadian langit dan bumi, dan perbezaan bahasa kamu dan warna kulit kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu mengandungi keterangan-keterangan bagi orang-orang yang
berpengetahuan.
[23]
Dan
di antara tanda-tanda yang membuktikan kemurahannya dan kasih sayangNya ialah
tidurnya kamu pada waktu malam dan pada siang hari, dan usaha kamu mencari
rezeki dari limpah kurniaNya (pada kedua-dua waktu itu). Sesungguhnya
keadaan yang demikian mengandungi keterangan-keterangan bagi orang-orang yang
mahu mendengar (nasihat pengajaran).
[24]
Dan di antara
tanda-tanda yang membuktikan kebesaranNya dan kekuasaanNya, Ia memperlihatkan
kilat kepada kamu, untuk menakutkan (dari panahan petir) dan memberi harapan
(dengan turunnya hujan); dan Ia menurunkan hujan dari langit, lalu Ia hidupkan
bumi sesudah matinya dengan hujan itu. Sesungguhnya yang
demikian mengandungi keterangan-keterangan bagi orang-orang yang menggunakan
akal untuk memahamiNya.
[25]
Dan di antara
tanda-tanda yang membuktikan keluasan ilmuNya dan kekuasaanNya, ialah
terdirinya langit dan bumi (dalam keadaan yang menakjubkan itu) dengan perintah
dan penentuan takdirNya; akhirnya apabila Ia menyeru
kamu dengan satu seruan (supaya kamu bangkit hidup semula) dari bumi, kamu
dengan serta merta keluar (dari kubur masing-masing).
[26]
Dan sekalian makhluk
yang ada di langit dan di bumi adalah hak kepunyaanNya, masing-masing tetap
tunduk kepada hukum peraturanNya.
[27]
Dan Dia lah yang
memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian Ia
mengembalikannya (hidup semula sesudah mereka mati), sedang perlaksanaan yang
demikian amatlah mudah bagiNya. Dan bagiNyalah jua sifat yang tertinggi di
langit dan di bumi, dan Dia lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[28]
Ia mengemukakan
kepada kamu satu misal perbandingan dari keadaan diri kamu sendiri, iaitu:
Relakah kamu menerima sebahagian dari hamba-hamba abdi yang kamu miliki itu
menjadi rakan kongsi kamu pada harta benda yang Kami telah kurniakan kepada
kamu, supaya dengan penerimaan kamu itu, mereka dengan kamu menjadi sama-sama
berhak padanya, sehingga kamu pun tidak berani (menguruskan harta benda itu
dengan tiada persetujuan) mereka, sebagaimana kamu tidak berani (berbuat demikian
dengan orang-orang yang berkongsi dengan kamu - yang setaraf dengan) diri kamu?
Demikianlah Kami menjelaskan keterangan-keterangan satu
persatu bagi orang-orang yang menggunakan akal untuk memahaminya.
[29]
Orang-orang
yang zalim itu (tidak berfikir), bahkan menurut hawa nafsu mereka (melakukan
syirik) dengan tidak berdasarkan pengetahuan. Maka tiada
sesiapa yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan oleh
Allah (disebabkan bawaannya sendiri), dan tiada pula bagi mereka sesiapa yang
dapat menolong melepaskan mereka dari azab.
[30]
(Setelah jelas
kesesatan syirik itu) maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikut-pengikutmu,
wahai Muhammad) ke arah ugama yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus) ugama
Allah, iaitu ugama yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari
semulajadinya) untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada
ciptaan Allah itu; itulah ugama yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.
[31]
Hendaklah kamu
(wahai Muhammad dan pengikut-pengikutmu) sentiasa rujuk kembali kepada Allah
(dengan mengerjakan amal-amal bakti) serta bertaqwalah kamu kepadaNya; dan
kerjakanlah sembahyang dengan betul sempurna; dan janganlah kamu menjadi dari
mana-mana golongan orang musyrik -
[32]
Iaitu orang-orang
yang menjadikan fahaman ugama mereka berselisihan mengikut kecenderungan
masing-masing serta mereka pula menjadi berpuak-puak; tiap-tiap puak bergembira
dengan apa yang ada padanya (dari fahaman dan amalan
yang terpesong itu).
[33]
Dan apabila manusia
disentuh oleh sesuatu bahaya, mereka segera berdoa kepada Tuhan mereka dengan
keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberi
mereka merasai sesuatu rahmat daripadaNya, tiba-tiba sebahagian dari mereka
mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Tuhannya;
[34]
Dengan sebab itu,
mereka mengingkari nikmat-nikmat yang telah Kami berikan kepadanya. Maka
(dikatakan kepada mereka): "Bersenang-senanglah kamu (bagi sementara),
kemudian kamu akan mengetahui (balasan kederhakaan kamu)".
[35]
Pernahkah Kami
menurunkan kepada mereka (yang musyrik itu) sebarang bukti keterangan, lalu ia menerangkan jalan yang membolehkan mereka lakukan
perbuatan syirik itu?
[36]
Dan apabila Kami
beri manusia merasai sesuatu rahmat, mereka bergembira dengannya (sehingga lupa
daratan); dan jika mereka ditimpa sesuatu bencana disebabkan apa
yang telah dilakukan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka berputus asa.
[37]
(Mengapa
mereka bersikap demikian?) dan mengapa mereka tidak melihat
(dengan hati mereka) bahawa Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang
dikehendakiNya (sebagai cubaan adakah orang itu bersyukur atau sebaliknya), dan
Ia juga yang menyempitkannya (sebagai ujian sama ada diterima dengan sabar atau
tidak)? Sesungguhnya hal yang demikian itu mengandungi
keterangan-keterangan (yang membuktikan kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.
[38]
Maka (bagi
menyatakan sikap syukur) berikanlah kepada kerabatmu, dan orang miskin serta
orang musafir akan haknya masing-masing; pemberian
yang demikian adalah baik bagi orang-orang yang bertujuan memperoleh keredaan
Allah dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.
[39]
Dan (ketahuilah
bahawa) sesuatu pemberian atau tambahan yang kamu berikan, supaya bertambah
kembangnya dalam pusingan harta manusia maka ia tidak
sekali-kali akan kembang di sisi Allah (tidak mendatangkan kebaikan). Dan sebaliknya sesuatu pemberian sedekah yang kamu berikan dengan
tujuan mengharapkan keredaan Allah semata-mata, maka mereka yang melakukannya
itulah orang-orang yang beroleh pahala berganda-ganda.
[40]
Allah jualah yang
mencipta kamu; kemudian Ia memberi rezeki kepada kamu;
sesudah itu Ia mematikan kamu; kemudian Ia menghidupkan kamu semula. Adakah di antara makhluk-makhluk yang kamu sekutukan dengan Allah
itu sesiapa yang dapat berbuat sesuatu pun dari segala yang tersebut?
Maha Suci Allah dan Tertinggi keadaanNya dari apa yang
mereka sekutukan (denganNya).
[41]
Telah timbul
berbagai kerosakan dan bala bencana di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleh tangan manusia; (timbulnya
yang demikian) kerana Allah hendak merasakan mereka sebahagian dari balasan
perbuatan-perbuatan buruk yang mereka telah lakukan, supaya mereka kembali
(insaf dan bertaubat).
[42]
Katakanlah: "Mengembaralah
kamu di muka bumi kemudian lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang telah
lalu (yang telah dibinasakan); kebanyakan mereka adalah orang-orang
musyrik".
[43]
(Jika demikian
keadaannya) maka hadapkanlah dirimu (wahai Muhammad) ke arah ugama yang betul,
sebelum datangnya dari Allah: hari yang tak dapat ditolak; pada hari itu
manusia akan berpecah (kepada dua golongan).
[44]
Sesiapa yang kufur
ingkar maka dia lah sahaja yang menanggung bencana kekufurannya itu, dan
sesiapa yang beramal soleh (yang membuktikan imannya), maka merekalah
orang-orang yang membuat persiapan untuk kesenangan diri mereka masing-masing;
[45]
Kerana Allah akan membalas orang-orang yang beriman dan beramal soleh
dari limpah kurniaNya.
[46]
Dan di antara
tanda-tanda yang membuktikan kekuasaanNya, bahawa Ia menghantarkan angin
sebagai pembawa berita yang mengembirakan; dan untuk merasakan kamu sedikit
dari rahmatNya, dan supaya kapal-kapal belayar laju dengan perintahNya, dan
juga supaya kamu dapat mencari rezeki dari limpah kurniaNya; dan seterusnya
supaya kamu bersyukur.
[47]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mengutuskan sebelummu (wahai Muhammad) Rasul-rasul
kepada kaum masing-masing, lalu mereka membawa kepada kaumnya
keterangan-keterangan yang jelas nyata; kemudian Kami menyeksa orang-orang yang
berlaku salah (mengingkarinya); dan sememangnya adalah menjadi tanggungjawab
Kami menolong orang-orang yang beriman.
[48]
Allah
jualah yang menghantarkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan; kemudian
Allah menyebarkan awan itu di langit sebagaimana yang dikehendakiNya, dan
menjadikannya berkelompok-kelompok; lalu engkau melihat hujan keluar dari
celah-celahnya. Maka apabila Allah menurunkan hujan itu mengenai sesiapa yang
dikehendakiNya dari hamba-hambanya, mereka serta merta bergembira;
[49]
Dan sesungguhnya
mereka dahulu, sebelum diturunkan hujan kepada mereka, adalah orang-orang yang
telah berputus asa.
[50]
Maka lihatlah olehmu
kepada kesan-kesan rahmat Allah, bagaimana Ia
menghidupkan bumi sesudah matinya (dengan tanaman-tanaman yang menghijau
subur). Sesungguhnya Allah yang demikian kekuasaanNya, sudah tentu berkuasa
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan (ingatlah) Ia
maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[51]
Dan demi
sesungguhnya, jika Kami hantarkan angin (menyerang tanaman) lalu mereka melihat
tanaman itu menjadi kuning kering, nescaya mereka sesudah itu, terus kembali
kufur (tidak mengenangkan nikmat-nikmat Allah serta berputus asa).
[52]
(Maka
janganlah engkau berdukacita - wahai Muhammad - terhadap keadaan mereka yang
demikian), kerana sesungguhnya engkau tidak dapat menjadikan orang-orang yang
mati (hatinya) itu menerima ajaranmu, dan tidak dapat menjadikan orang-orang
yang pekak itu mendengar seruanmu, apabila mereka berpaling undur (disebabkan
keingkarannya).
[53]
Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta
(matahatinya) supaya menjauhi kesesatan mereka; engkau tidak dapat
memperdengarkan (seruanmu itu) melainkan kepada orang-orang yang sedia beriman
akan ayat-ayat keterangan Kami, kerana mereka orang-orang yang menurut
perintah.
[54]
Allah yang
menciptakan kamu bermula dengan keadaan lemah, selepas berkeadaan lemah itu Ia menjadikan kamu kuat. Setelah itu Ia
menjadikan kamu lemah pula serta tua beruban. Ia menciptakan apa
yang dikehendakiNya, dan Dia lah jua yang Maha Mengetahui, lagi Maha Kuasa.
[55]
Dan semasa
berlakunya hari kiamat, orang-orang yang berdosa akan
bersumpah mengatakan bahawa mereka tidak tinggal (di dalam kubur) melainkan
sekadar satu saat sahaja; demikianlah mereka sentiasa dipalingkan (oleh fahaman
sesatnya dari memperkatakan yang benar).
[56]
Dan (bagi
menjawabnya) berkatalah orang-orang yang berilmu serta beriman: "Demi sesungguhnya,
kamu telah tinggal - menurut yang terkandung dalam Kitab Allah - sampai ke hari
kebangkitan (hari kiamat); maka inilah dia hari kebangkitan (yang dijanjikan)
itu, akan tetapi kamu dari dahulu lagi tidak mahu mengetahui
(kebenarannya)".
[57]
Maka
pada hari itu tidak berguna lagi bagi orang-orang yang zalim, sebarang alasan
yang mereka kemukakan untuk melepaskan diri, dan mereka pula tidak diberi
peluang untuk memohon keredaan Allah.
[58]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mengemukakan kepada umat manusia berbagai kisah dan
perbandingan di dalam Al-Quran ini; dan demi sesungguhnya jika engkau membawa
kepada mereka sebarang keterangan, sudah tentu orang-orang kafir itu akan berkata: "Kamu ini tidak lain hanyalah orang-orang
yang membuat dakwaan palsu".
[59]
Demikianlah
Allah meteraikan hati orang-orang yang tidak mahu menerima jalan mengetahui
(kebenaran).
[60]
Oleh itu,
bersabarlah (wahai Muhammad), sesungguhnya janji Allah itu benar; dan janganlah
orang-orang yang tidak meyakini apa yang engkau sampaikan
itu menjadikan engkau resah gelisah.
Luqman
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Alif, Laam, Miim.
[2]
Ini ialah ayat-ayat
Kitab (Al-Quran) yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh,
[3]
Menjadi hidayah
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang sedia mengerjakan amal-amal yang baik
[4]
Iaitu
orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan memberi zakat, serta mereka yakin
tentang adanya hari akhirat.
[5]
Mereka itulah yang
tetap mendapat hidayah petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang
yang berjaya.
[6]
Dan ada di antara
manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita-cerita
dan perkara-perkara hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan
(dirinya dan orang ramai) dari ugama Allah dengan tidak berdasarkan sebarang
pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan ugama Allah itu sebagai
ejek-ejekan; merekalah orang-orang yang akan beroleh
azab yang menghinakan.
[7]
Dan
apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, berpalinglah dia dengan angkuhnya,
seoleh-oleh ada penyumbat pada kedua telinganya; maka gembirakanlah dia dengan
balasan azab yang tidak terperi sakitnya.
[8]
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka akan
beroleh Syurga yang penuh dengan berbagai nikmat,
[9]
kekalan mereka di dalamnya. Demikian
dijanjikan Allah - janji yang tetap benar; dan Dia lah jua yang Maha Kuasa,
lagi Maha Bijaksana.
[10]
Ia menciptakan langit dengan tidak
bertiang sebagaimana yang kamu melihatnya; dan Ia mengadakan di bumi
gunung-ganang yang menetapnya supaya bumi itu tidak menghayun-hayunkan kamu;
dan Ia biakkan padanya berbagai jenis binatang. Dan Kami menurunkan hujan dari
langit, lalu Kami tumbuhkan di bumi berbagai jenis tanaman yang memberi banyak
manfaat.
[11]
Ini
(semuanya adalah) ciptaan Allah, maka cubalah kamu tunjukkan kepadaKu apakah
yang telah diciptakan oleh makhluk-makhluk yang lain daripadaNya (yang kamu
sembah itu)? (Tidak ada sesuatu pun) bahkan orang-orang yang zalim
(dengan perbuatan syiriknya) itu berada dalam kesesatan yang jelas nyata.
[12]
Dan sesungguhnya
Kami telah memberi kepada Luqman, hikmat kebijaksanaan, (serta Kami perintahkan
kepadanya): Bersyukurlah kepada Allah (akan segala nikmatNya kepadamu)".
Dan sesiapa yang bersyukur maka faedahnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya
sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi hal kepada
Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji.
[13]
Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, semasa ia memberi nasihat kepadanya:" Wahai
anak kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang
lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang
besar".
[14]
Dan
Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung
hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua
tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu;
dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).
[15]
Dan jika mereka
berdua mendesakmu supaya engkau mempersekutukan denganKu sesuatu yang engkau -
dengan fikiran sihatmu - tidak mengetahui sungguh adanya maka janganlah engkau
taat kepada mereka; dan bergaulah dengan mereka di dunia dengan cara yang baik. Dan turutlah jalan
orang-orang yang rujuk kembali kepadaKu (dengan tauhid dan amal-amal yang
soleh). Kemudian kepada Akulah tempat kembali kamu semuanya, maka Aku akan menerangkan kepada kamu segala yang kamu telah
kerjakan.
[16]
(Luqman menasihati
anaknya dengan berkata): "Wahai anak kesayanganku, sesungguhnya jika ada
sesuatu perkara (yang baik atau yang buruk) sekalipun seberat bijih sawi, serta
ia tersembunyi di dalam batu besar atau di langit atau pun di bumi, sudah tetap
akan dibawa oleh Allah (untuk dihakimi dan dibalasNya); kerana sesungguhnya
Allah Maha Halus pengetahuanNya; lagi Amat Meliputi akan segala yang
tersembunyi.
[17]
"Wahai anak
kesayanganku, dirikanlah sembahyang, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta
laranglah daripada melakukan perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah atas
segala bala bencana yang menimpamu. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah dari perkara-perkara yang dikehendaki diambil berat
melakukannya.
[18]
"Dan
janganlah engkau memalingkan mukamu (kerana memandang rendah) kepada manusia,
dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong; sesungguhnya
Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan
diri.
[19]
"Dan
sederhanakanlah langkahmu semasa berjalan, juga rendahkanlah suaramu (semasa
berkata-kata), sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai".
[20]
Tidakkah kamu
memperhatikan bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan telah
melimpahkan kepada kami nikmat-nimatNya yang zahir dan yang batin? Dalam pada itu, ada di antara manusia orang yang membantah mengenai
(sifat-sifat) Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan atau sebarang
petunjuk; dan tidak juga berdasarkan mana-mana Kitab Allah yang menerangi
kebenaran.
[21]
Dan apabila
dikatakan kepada mereka (yang ingkar): "Turutlah akan apa yang telah
diturunkan oleh Allah" mereka menjawab:" (Tidak), bahkan Kami hanya
menurut apa yang Kami dapati datuk nenek kami melakukannya". Patutkah
mereka (menurut datuk neneknya) sekalipun Syaitan mengajak mereka itu
(melakukan perbuatan yang menjerumuskan mereka) ke dalam azab api neraka yang marak menjulang?
[22]
Dan sesiapa yang
berserah diri bulat-bulat kepada Allah (dengan ikhlas) sedang ia berusaha mengerjakan kebaikan, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada simpulan (tali ugama) yang teguh dan (ingatlah) kepada Allah
jualah kesudahan segala urusan.
[23]
Dan sesiapa yang
kufur ingkar, maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita tentang
kekufurannya itu; kepada Kamilah tempat kembalinya mereka, kemudian Kami akan memberitahu kepada mereka tentang apa yang mereka telah
kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan
segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.
[24]
Kami akan berikan mereka menikmati kesenangan bagi sementara (di
dunia), kemudian Kami akan memaksa mereka (dengan menyeretnya) ke dalam azab
yang amat berat.
[25]
Dan sesungguhnya
jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu:
"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Ucapkanlah (wahai
Muhammad): "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan
mereka yang demikian - tidak mengingkari Allah), bahkan kebanyakan mereka tidak
mengetahui (hakikat tauhid dan pengertian syirik).
[26]
Allah jua yang
memiliki segala yang ada di langit dan di bumi; sesungguhnya Allah Dia lah jua
yang Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.
[27]
Dan sekiranya segala
pohon yang ada di bumi menjadi pena, dan segala lautan
(menjadi tinta), dengan dibantu kepadanya tujuh lautan lagi sesudah itu,
nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[28]
(Bagi
Allah Yang Maha Kuasa) soal menciptakan kamu semua (dari tiada kepada ada), dan
soal membangkitkan kamu hidup semula sesudah mati, tidak ada apa-apa sukarnya,
hanyalah seperti (mencipta dan menghidupkan semula) seorang manusia sahaja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar,
lagi Maha Melihat.
[29]
Tidakkah engkau
memerhatikan bahawa Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada
malam (silih berganti), dan Ia memudahkan matahari dan
bulan (untuk faedah makhluk-makhlukNya)? Tiap-tiap satu dari
keduanya beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Dan (ingatlah)
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan
apa yang kamu lakukan.
[30]
Bersifatnya
Allah dengan penuh kekuasaan dan luas ilmu pengetahuan itu kerana bahawasanya
Allah Dia lah sahaja Tuhan Yang Sebenar-benarnya, dan bahawa segala yang mereka
sembah selain dari Allah adalah palsu belaka. Dan (ingatlah)
sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Besar
(kekuasaanNya).
[31]
Tidakkah
engkau memerhatikan bahawasanya kapal-kapal belayar di laut dengan nikmat
Kurnia Allah, untuk diperlihatkan kepada kamu sebahagian dari tanda-tanda
kemurahanNya? Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi
keterangan-keterangan dan bukti (untuk berfikir) bagi tiap-tiap (mukmin) yang
tetap teguh pendiriannya, lagi sentiasa bersyukur.
[32]
Dan
(orang-orang yang tidak bersifat demikian) apabila mereka dirempuh serta
diliputi oleh ombak yang besar seperti kelompok-kelompok awan menyerkup, pada
saat itu mereka semua berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan kepercayaan
mereka kepadaNya semata-mata. Kemudian bila sahaja Allah menyelamatkan
mereka ke darat maka sebahagian sahaja di antara mereka yang bersikap adil
(lalu bersyukur kepada Allah serta mengesakanNya). Dan
sememangnya tiada yang mengingkari bukti-bukti kemurahan Kami melainkan
tiap-tiap orang yang bersifat pemungkir janji, lagi amat tidak mengenang budi.
[33]
Wahai sekalian
manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu, dan takutilah akan
hari (akhirat) yang padanya seseorang ibu atau bapa tidak dapat melepaskan
anaknya dari azab dosanya, dan seorang anak pula tidak dapat melepaskan ibu
atau bapanya dari azab dosa masing-masing sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah
itu adalah benar, maka janganlah kamu diperdayakan oleh kehidupan dunia, dan
jangan pula kamu diperdayakan oleh bisikan dan ajakan Syaitan yang menyebabkan
kamu berani melanggar perintah Allah.
[34]
Sesungguhnya
di sisi Allah pengetahuan yang tepat tentang hari kiamat. Dan Dia lah jua yang menurunkan
hujan, dan yang mengetahui dengan sebenar-benarnya tentang apa
yang ada dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan tiada seseorang pun yang betul
mengetahui apa yang akan diusahakannya esok (sama ada
baik atau jahat); dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi negeri
manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi
pengetahuanNya.
As-Sajdah
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Alif, Laam Miim.
[2]
Diturunkan Al-Quran ini,
dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari Tuhan yang memelihara dan
mentadbirkan sekalian alam.
[3]
(Orang-orang kafir
tidak mengakui hakikat yang demikian) bahkan mereka mengatakan: "Dia lah
(Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya". (Dakwaan mereka itu tidaklah benar) bahkan Al-Quran ialah perkara
yang benar dari Tuhanmu (wahai Muhammad), supaya engkau memberi ingatan dan
amaran kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang pemberi
ingatan dan amaran sebelummu, semoga mereka beroleh hidayah petunjuk.
[4]
Allah Tuhan yang
menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dalam enam
masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; kamu tidak akan beroleh sebarang
penolong dan pemberi syafaat selain dari Allah; oleh itu tidakkah kamu mahu
insaf dan mengambil iktibar (untuk mencapai keredaanNya)?
[5]
Allah mentadbirkan
makhluk-makhlukNya; (bagi melaksanakan tadbirNya itu Ia
menurunkan segala sebab dan peraturan) dari langit ke bumi; kemudian diangkat
naik kepada pengetahuanNya (segala yang berlaku dari perlaksanaan tadbirNya itu
untuk dihakimiNya) pada suatu masa yang (dirasai oleh orang-orang yang
bersalah) banyak bilangan tahunnya menurut hitungan masa kamu yang biasa.
[6]
Yang demikian
sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata;
Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani;
[7]
Yang menciptakan
tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan dimulakanNya kejadian manusia
berasal dari tanah;
[8]
Kemudian Ia menjadikan keturunan manusia itu dari sejenis pati, iaitu
dari air (benih) yang sedikit dipandang orang;
[9]
Kemudian Ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya: roh
ciptaanNya. Dan Ia mengurniakan kepada kamu
pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), (supaya kamu bersyukur,
tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.
[10]
Dan mereka (yang
kafir) itu berkata: "Adakah apabila kami telah hilang lenyap dalam tanah,
kami pula akan hidup semula dalam bentuk kejadian yang baharu? Betulkah demikian? " (Mereka
bukan sahaja tidak percaya tentang hidup semula) bahkan mereka tidak percaya
tentang pertemuan dengan Tuhannya.
[11]
Katakanlah
(wahai Muhammad); "Nyawa kamu akan diambil oleh Malikil Maut yang
ditugaskan berbuat demikian ketika habis ajal kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada Tuhan kamu (untuk menerima balasan)".
[12]
Dan (sungguh ngeri)
sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan
kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu):
"Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan
sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah
kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami
sekarang telah yakin".
[13]
Dan (bagi menolak rayuan
itu Allah Taala berfirman): "Kalaulah Kami telah tetapkan persediaan
(memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada tiap-tiap
seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami berikan kepada
tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum
masing-masing meninggal dunia, supaya tidak terkena azab di akhirat); tetapi
telah tetap hukuman seksa dariKu: ` Demi sesungguhnya! Aku akan
memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa hidupnya
tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)".
[14]
(Lalu
dikatakan kepada mereka: "Oleh sebab kelalaian kamu) maka rasalah azab
seksa kerana kamu melupai pertemuan hari kamu ini. Sesungguhnya Kami pun tidak
hiraukan keselamatan kamu lagi; dan (dengan yang demikian) rasalah azab yang
kekal dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan".
[15]
Sesungguhnya yang
sebenar-benar beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami hanyalah orang-orang
yang apabila diberi peringatan dan pengajaran dengan ayat-ayat itu, mereka
segera merebahkan diri sambil sujud (menandakan taat patuh), dan menggerakkan
lidah dengan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka pula tidak
bersikap sombong takbur.
[16]
Mereka merenggangkan
diri dari tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang
tahajjud dan amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka
dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin
memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian
dari apa yang Kami beri kepada mereka.
[17]
Maka
tidak ada seseorang pun yang mengetahui satu persatu persediaan yang telah
dirahsiakan untuk mereka (dari segala jenis nikmat) yang amat indah dipandang
dan mengembirakan, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah
kerjakan.
[18]
(Jika demikian
halnya) maka adakah orang yang beriman sama seperti
orang yang fasik? Mereka tidaklah sama (dalam menerima
balasan).
[19]
Adapun orang-orang
yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan
beroleh Syurga tempat tinggal yang tetap sebagai balasan bagi apa yang mereka
telah kerjakan.
[20]
Dan sebaliknya
orang-orang yang fasik, maka tempat kediaman mereka ialah neraka; tiap-tiap
kali mereka hendak keluar dari neraka itu, mereka dikembalikan kepadanya, serta
dikatakan kepada mereka: "Rasalah azab neraka yang kamu sentiasa
mendustakannya di dunia dahulu".
[21]
Dan demi
sesungguhnya, Kami akan merasakan mereka sedikit dari
azab dunia sebelum azab yang besar (di akhirat kelak), supaya mereka rujuk
kembali bertaubat.
[22]
Dan tidaklah ada
yang lebih zalim daripada orang yang diberi ingat dengan ayat-ayat Tuhannya,
kemudian ia berpaling daripadanya (dan tetap
mengingkarinya); sesungguhnya Kami tetap membalas.
[23]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah memberi kepada Nabi Musa Kitab
Taurat (sebagaimana Kami berikan Al-Quran kepadamu wahai Muhammad), maka
janganlah engkau ragu-ragu menyambut dan menerimanya; dan Kami jadikan Kitab
Taurat itu hidayah penunjuk bagi kaum Bani Israil.
[24]
Dan Kami jadikan
dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang membimbing kaum masing-masing
kepada hukum ugama Kami, selama mereka bersikap sabar (dalam menjalankan tugas
itu) serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat
keterangan Kami.
[25]
(Pertentangan di
antara satu golongan dengan yang lain itu) sesungguhnya Tuhanmu
sahajalah yang akan memutuskan hukumNya di antara mereka pada hari
kiamat, mengenai apa yang mereka berselisihan padanya.
[26]
Dan belumkah lagi
ternyata kepada mereka (yang kafir itu): bahawa Kami telah binasakan berapa
banyak dari kaum-kaum yang kufur ingkar dahulu daripada mereka, padahal mereka
sekarang berulang-alik melalui tempat-tempat tinggal kaum-kaum itu? Sesungguhnya kebinasaan kaum-kaum itu mengandungi
keterangan-keterangan (untuk mengambil iktibar); oleh itu tidakkah mereka mahu
mendengar (dan insaf)?
[27]
Dan
tidakkah mereka (yang tidak mahu taat dan bersyukur) itu melihat bahawasanya
Kami mengarahkan turunnya hujan ke bumi yang kering kontang, lalu Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman-tanaman, yang daripadanya dimakan oleh binatang-binatang
ternak mereka dan mereka sendiri? Maka mengapa mereka tidak mahu
memerhati (semuanya itu supaya taat dan bersyukur)?
[28]
Dan mereka bertanya:
"Bilakah datangnya hari pembukaan bicara yang dikatakan itu jika betul
kamu orang-orang yang benar?"
[29]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "(Tidak perlu diketahui masa datangnya tetapi mesti dipercayai
bahawa) pada hari pembukaan bicara itu, tidak ada gunanya lagi kepada
orang-orang kafir kiranya mereka hendak beriman, dan mereka pula tidak akan
diberi tempoh (berbuat demikian)".
[30]
Oleh itu, janganlah
engkau hiraukan mereka, dan tunggulah (kesudahan mereka), sesungguhnya mereka
pun menunggu (kesudahanmu).
Al-Ahzaab
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah,
lagi Maha Mengasihani.
[1]
Wahai Nabi! Tetaplah
bertaqwa kepada Allah, dan janganlah engkau patuhi kehendak orang-orang kafir
dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana.
[2]
Dan turutlah akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu, (dan
janganlah menurut adat resam Jahiliyah); sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui
dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.
[3]
Dan berserahlah
kepada Allah (dan janganlah menumpukan harapanmu kepada yang lain), kerana
cukuplah Allah menjadi Pentadbir urusanmu.
[4]
(Diperintahkan
dengan yang demikian kerana) Allah tidak sekali-kali menjadikan seseorang
mempunyai dua hati dalam rongga dadanya; dan Ia tidak menjadikan isteri-isteri
yang kamu "zihar" kan itu sebagai ibu kamu; dan Ia juga tidak
menjadikan anak-anak angkat kamu, sebagai anak kamu sendiri. Segala
yang kamu dakwakan mengenai perkara-perkara) yang tersebut itu hanyalah
perkataan kamu dengan mulut kamu sahaja. Dan
(ingatlah) Allah menerangkan yang benar dan Dia lah jua yang memimpin ke jalan
yang betul.
[5]
Panggilah anak-anak
angkat itu dengan ber"bin"
[6]
Nabi
itu lebih menolong dan lebih menjaga kebaikan orang-orang yang beriman daripada
diri mereka sendiri; dan isteri-isterinya adalah menjadi ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai
pertalian kerabat, setengahnya lebih berhak (mewarisi) akan
setengahnya yang lain - menurut (hukum) Kitab Allah - daripada orang-orang yang
beriman dan orang-orang Muhajirin (yang bukan kerabatnya), kecuali kalau kamu
hendak berbuat baik kepada sahabat-sahabat karib kamu. Hukum
yang demikian itu adalah tertulis dalam Kitab Allah.
[7]
(Teruslah bertaqwa
kepada Kami) dan (ingatlah) ketika Kami mengambil dari Nabi-nabi (umumnya):
perjanjian setia mereka, dan (khasnya) dari engkau sendiri (wahai Muhammad),
dan dari Nabi Nuh, dan Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, serta. Nabi Isa ibni Maryam;
dan Kami telah mengambil dari mereka: perjanjian setia yang teguh (bagi
menyempurnakan apa yang ditugaskan kepada mereka);
[8]
(Tuhan berbuat
demikian) supaya Ia menyoal orang-orang yang benar beriman
tentang kebenaran iman mereka (untuk menyempurnakan balasan baik mereka); dan
(sebaliknya) Ia telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir, azab seksa yang
tidak terperi sakitnya.
[9]
Wahai
orang-orang yang beriman, kenangkanlah nikmat Allah yang dilimpahkanNya kepada
kamu. Semasa kamu didatangi tentera (Al-Ahzaab), lalu Kami hantarkan
kepada mereka angin ribut (yang kencang) serta angkatan tentera (dari malaikat)
yang kamu tidak dapat melihatnya. Dan (ingatlah) Allah sentiasa melihat apa yang kamu lakukan.
[10]
Masa
itu ialah masa tentera musuh datang melanggar kamu dari sebelah hulu dan dari
sebelah hilir (tempat pertahanan) kamu; dan masa itu ialah masa pemandangan
mata kamu tidak berketentuan arah (kerana gempar dan bingung) serta hati pun
resah gelisah (kerana cemas takut), dan kamu masing-masing pula menyangka
terhadap Allah dengan berbagai-bagai sangkaan.
[11]
Pada
saat itulah diuji orang-orang yang beriman, dan digoncangkan perasaan dan
pendiriannya dengan goncangan yang amat dahsyat.
[12]
Dan lagi masa itu
ialah masa orang-orang munafik dan orang-orang yang tidak sihat dan tidak kuat
iman dalam hatinya berkata: "Allah dan RasulNya tidak menjanjikan kepada
kita melainkan perkara yang memperdayakan sahaja".
[13]
Dan juga masa itu
ialah masa segolongan di antara mereka berkata: "Wahai penduduk Yathrib,
tempat ini bukan tempat bagi kamu (untuk berjuang di sini), oleh itu
baliklah". Dan sebahagian dari mereka pula meminta izin kepada Nabi
(hendak balik) sambil berkata: "Sesungguhnya rumah-rumah kami memerlukan
perlindungan", pada hal ia tidak memerlukan
perlindungan. Mereka hanya bertujuan hendak melarikan diri
(dari berjuang menegakkan Islam).
[14]
Dan kalaulah
tempat-tempat kediaman mereka itu diserang oleh musuh dari segala penjurunya,
kemudian mereka diajak berpaling tadah menentang Islam, sudah tentu mereka akan melakukannya, dan mereka tidak bertangguh lagi tentang
itu melainkan sebentar sahaja.
[15]
Pada hal
sesungguhnya mereka telahpun mengikat janji dengan Allah sebelum itu, iaitu
mereka tidak akan berpaling undur (dari
[16]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Kalaulah kamu melarikan diri dari kematian atau dari
pembunuhan maka perbuatan melarikan diri itu tidak sekali-kali mendatangkan
faedah kepada kamu; dan kalaulah kamu pada hari ini terlepas sekalipun, maka
kamu tidak juga akan menikmati kesenangan hidup
melainkan sedikit masa sahaja".
[17]
Katakanlah:
"Siapakah yang dapat melindungi kamu dari kemurkaan Allah jika Ia mahu
menimpakan bala bencana kepada kamu, atau (siapakah yang dapat menahan
kemurahan Allah) jika Ia hendak memberikan rahmat kepada kamu?
" Dan (ingatkanlah) mereka (yang munafik) itu: bahawa mereka tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari Allah - yang akan
menjadi pelindung atau penolong mereka.
[18]
Sesungguhnya Allah
mengetahui akan orang-orang (munafik) yang menghalangi
di antara kamu, dan orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya:
"Marilah bersatu dengan kami", sedang mereka tidak turut berperang
melainkan sebentar sahaja.
[19]
Mereka
bersikap bakhil kedekut terhadap kamu (wahai orang-orang mukmin untuk
memberikan sebarang pertolongan); dalam pada itu apabila datang (ancaman musuh
yang menimbulkan) ketakutan, engkau melihat mereka memandang kepadamu (wahai
Muhammad, meminta pertolonganmu) dengan keadaan mata mereka berputar seperti
orang yang pengsan semasa hampir mati. Kemudian apabila hilang perasaan
takut itu, mereka mencela kamu dengan lidah yang tajam, sambil mereka tamakan
kebaikan (yang diberikan Allah kepada kamu). Mereka itu tidak beriman, lalu
Allah gugurkan amal-amal mereka. Dan yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah melaksanakannya.
[20]
Mereka menyangka
bahawa tentera "Al-Ahzaab" itu belum pergi; dan kalaulah tentera
Al-Ahzaab datang semula, tentulah mereka suka kalau mereka tinggal jauh di
desa-desa bersama-sama orang-orang Arab Badwi sambil bertanyakan berita
mengenai kamu; dan kalaulah mereka ada bersama-sama kamu (pada ketika itu),
mereka tidak akan turut berperang melainkan sebentar
sahaja.
[21]
Demi sesungguhnya,
adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik, iaitu bagi
orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari
akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa
susah dan senang)
[22]
Dan
pada masa orang-orang yang beriman melihat tentera Al-Ahzaab, berkatalah
mereka:" Inilah yang telah dijanjikan Allah dan RasulNya kepada kami dan
benarlah (apa yang telah dijanjikan) Allah dan RasulNya". Dan (angkatan
tentera musuh yang mereka lihat) itu tidak memberi sebarang kesan kepada mereka
selain daripada menambahkan iman dan penyerahan diri mereka bulat-bulat kepada
Allah.
[23]
Di antara orang-orang
yang beriman itu, ada yang bersikap benar menunaikan apa
yang telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di
antara mereka ada yang telah selesai menjalankan janjinya itu (lalu gugur
syahid), dan di antaranya ada yang menunggu giliran; dan mereka pula tidak
mengubah (apa yang mereka janjikan itu) sedikitpun.
[24]
(Berlakunya yang
demikian) supaya Allah membalas orang-orang yang benar disebabkan kebenaran
mereka, dan menyeksa orang-orang yang munafik jika Ia
kehendaki, atau Ia menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[25]
Dan
Allah telah menghalau kembali (angkatan tentera) orang-orang yang kafir itu (ke
tempat masing-masing) dengan keadaan mereka geram marah (kerana gagal dan
hampa), mereka tidak mendapat sebarang keuntungan. Dan Allah
selamatkan orang-orang yang beriman dari bencana menghadapi peperangan itu.
Dan (ingatlah) adalah Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.
[26]
Dan Ia menurunkan golongan Ahli Kitab (kaum Yahudi) yang
membantu tentera musuh itu, dari benteng-benteng mereka (menyerah diri),
setelah diisikanNya hati mereka dengan perasaan gerun. (Lalu
mereka diadili dan dijatuhkan (hukuman); sebahagian di antaranya kamu bunuh,
dan sebahagian lagi kamu tawan.
[27]
Dan Ia menjadikan kamu mewarisi tanah-tanah dan rumah-rumah
serta harta benda mereka, dan juga tanah-tanah (di negeri-negeri lain) yang
belum kamu menjejaknya. Dan (ingatlah) adalah Allah Maha
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[28]
Wahai Nabi,
katakanlah kepada isteri-isterimu: "Sekiranya kamu semua mahukan kehidupan
dunia (yang mewah) dan perhiasannya (yang indah), maka marilah supaya aku
berikan kepada kamu pemberian mut'ah (sagu hati), dan aku lepaskan kamu dengan cara yang sebaik-baiknya.
[29]
"Dan sekiranya
kamu semua mahukan (keredaan) Allah dan RasulNya serta (nikmat kemewahan) di
negeri akhirat maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang yang
berbuat baik di antara kamu: pahala yang besar".
[30]
Wahai isteri-isteri
Nabi, sesiapa di antara kamu yang melakukan sesuatu perbuatan keji yang nyata,
nescaya akan digandakan azab seksa baginya dua kali
ganda. Dan (hukuman) yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah melaksanakannya.