Part 26
Al-Ahqaaf
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Haa, Miim.
[2]
Diturunkan Al-Quran
ini, dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[3]
(Ingatlah), tidaklah
Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya
melainkan dengan ada gunanya yang benar dan dengan ada masa penghujungnya yang
tertentu (yang padanya dijalankan pembalasan); dan orang-orang yang kafir
berpaling dari menerima peringatan yang diberikan kepada mereka mengenainya.
[4]
Katakanlah (wahai
Muhammad kepada orang-orang musyrik yang menentangmu): "Sudahkah kamu
mengetahui kekuasaan dan kelayakan makhluk - makhluk yang kamu seru dan sembah yang
lain dari Allah? Tunjukkanlah kepadaku apakah yang mereka ciptakan dari
bahagian bumi ini? Atau adakah mereka mempunyai sebarang perkongsian (dengan
Allah) dalam mencipta dan menguruskan langit? Bawalah kamu kepadaku sebuah
Kitab (dari Allah) yang lain dari Al-Quran ini, atau sebarang keterangan yang
berdasarkan ilmu (peninggalan orang-orang yang telah lalu) kalau betul kamu
orang-orang yang benar (tentang dakwaan kamu itu)!"
[5]
Dan tidak ada yang
lebih sesat daripada orang yang menyembah sesuatu yang lain dari Allah, yang
tidak dapat menyahut atau memberikan sebarang pertolongan kepadanya (dari
dunia) hinggalah ke hari kiamat, sedang makhluk-makhluk yang mereka sembah itu
tidak dapat menyedari atau memberi layanan baik kepada permohonan mereka.
[6]
Dan apabila manusia
dihimpunkan (untuk dihitung amalnya pada hari akhirat), menjadilah segala yang
disembah itu musuh kepada orang-orang yang menyembahnya, dan segala yang
disembah itu juga tidak mengakui serta mendustakan penyembahan mereka
kepadanya.
[7]
Dan apabila
dibacakan kepada mereka (yang kafir) ayat-ayat Quran kami yang jelas nyata,
berkatalah mereka terhadap kebenaran (Al-Quran) bila sahaja disampaikan kepada
mereka: "Ini ialah sihir yang nyata!".
[8]
(Bukan setakat itu
sahaja mereka katakan) bahkan mereka menuduh dengan berkata: "Muhammad
telah merekakan Al-Quran itu." Katakanlah (Wahai Muhammad): "Kalau
aku merekakan Al-Quran itu (maka tentulah aku tidak terlepas dari azab
kesalahan itu) kerana kamu (dan juga yang lain dari kamu) tidak berkuasa memberikan
daku sebarang perlindungan dari (azab) Allah. Allah lebih mengetahui akan
(tuduhan-tuduhan yang tidak berasas) yang kamu perkatakan itu; cukuplah Allah
menjadi saksi antaraku dengan kamu, dan Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi
Maha Mengasihani."
[9]
Katakanlah lagi:
"Bukanlah aku seorang Rasul pembawa ugama yang berlainan dari ugama yang
dibawa oleh Rasul-rasul (yang telah lalu), dan aku tidak mengetahui apa yang
akan dilakukan kepadaku dan kepada kamu. Aku tidak melakukan sesuatu melainkan
menurut apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku tidak lain hanyalah seorang Rasul
pemberi amaran yang jelas nyata"
[10]
Katakanlah lagi:
"Bagaimana fikiran kamu jika Al-Quran ini (yang datangnya) dari Allah dan
kamu mengingkarinya, pada hal ada seorang saksi dari Bani Israil memberi
keterangan mengakui (sahnya Kitab) yang sama seperti Al-Quran ini, lalu ia
percayakan (Al-Quran ini dari Allah), sedang kamu dengan sombong angkuh
mengingkarinya? (Tidakkah dengan yang demikian kamu bersifat zalim)?
Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim
(yang degil dalam kekufurannya)".
[11]
Dan (kerana sombong
angkuhnya orang-orang kafir itu) mereka berkata tentang kepercayaan orang-orang
yang beriman: "Kalaulah (apa yang dibawa oleh Muhammad) itu perkara yang
baik tentulah mereka tidak mendahului kami mempercayainya (kerana kamilah yang
sepatutnya menerima segala kebaikan)!" Dan setelah mereka tidak dapat
menerima petunjuk Al-Quran itu, (mereka memusuhinya) lalu mereka mencacinya
dengan berkata: "Al-Quran ini ialah rekaan dusta yang sudah lama".
[12]
(Bagaimana mereka
tergamak mengatakan Al-Quran ini rekaan dusta yang telah lama?) Pada hal telah
ada sebelumnya Kitab Nabi Musa yang menjadi ikutan dan rahmat (kepada umatnya);
dan Al-Quran pula sebuah Kitab - yang mengesahkan kebenaran (kitab-kitab yang
telah lalu), - diturunkan dalam bahasa Arab untuk memberi amaran kepada
orang-orang yang zalim, dan berita gembira bagi orang-orang yang berbuat
kebaikan.
[13]
Sesungguhnya
orang-orang yang menegaskan keyakinannya dengan berkata: "Tuhan kami ialah
Allah", kemudian mereka tetap teguh di atas jalan yang betul (dengan
pengakuan iman dan tauhidnya itu), maka tidak ada kebimbangan (dari sesuatu
yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[14]
Merekalah ahli
Syurga, tetap kekalah mereka di dalamnya, sebagai balasan bagi amal-amal soleh
yang mereka telah kerjakan.
[15]
Dan Kami wajibkan
manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya
dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah
payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan tempoh menceraikan susunya
ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar sampai ke peringkat dewasa
yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun,
berdoalah ia dengan berkata: "Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku supaya tetap
bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku,
dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan jadikanlah
sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang
Islam (yang tunduk patuh kepadamu)".
[16]
Mereka (yang
bersifat dengan sifat-sifat yang terpuji seperti itu) ialah orang-orang yang
Kami terima dari mereka amalnya yang baik yang mereka telah kerjakan, dan Kami
ampunkan kesalahan-kesalahannya; (mereka akan dimasukkan) dalam kumpulan ahli
Syurga, sebagai memenuhi janji yang benar, yang telah dijanjikan kepada mereka.
[17]
Dan (sebaliknya
amatlah derhakanya) orang yang berkata kepada kedua ibu bapanya (ketika mereka
mengajaknya beriman): "Ah! Bosan perasaanku terhadap kamu berdua! Patutkah
kamu menjanjikan kepadaku bahawa aku akan dibangkitkan keluar dari kubur,
padahal berbagai umat sebelumku telah berlalu (masih lagi belum kembali)?
" Sambil mendengar kata-katanya itu - ibu bapanya merayu memohon
pertolongan Allah (menyelamatkan anak mereka) serta berkata (kepada anaknya
yang ingkar itu): "Selamatkanlah dirimu! Berimanlah (tentang hidup semula
menerima balasan amal)! Sesungguhnya janji Allah tetap benar". Lalu ia
menjawab (dengan angkuhnya): "Semuanya itu hanyalah cerita-cerita dongeng
orang-orang dahulu kala!"
[18]
Mereka (yang ingkar
derhaka seperti itu) ialah orang-orang yang tetap menerima hukuman (azab)
bersama-sama dengan umat-umat yang terdahulu daripada mereka - dari kalangan
jin dan manusia; kerana sesungguhnya mereka telah menyebabkan diri mereka
menjadi orang-orang yang rugi.
[19]
Dan bagi mereka
masing-masing (dari puak jin dan manusia - yang berbuat baik dan yang berbuat
jahat) disediakan berbagai peringkat (balasan) yang sesuai dengan apa yang
mereka telah kerjakan, dan (ketetapan yang demikian ialah) supaya Allah
menyempurnakan bagi mereka balasan amal-amal mereka, sedang mereka tidak
dirugikan (sedikitpun).
[20]
Dan (ingatlah),
semasa orang-orang kafir didedahkan kepada neraka (serta dikatakan kepada
mereka): "Kamu telah habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu dalam
kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada
hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku sombong
takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan kerana kamu
sentiasa berlaku fasik"
[21]
Dan ingatlah
peristiwa (Nabi Hud) saudara kaum Aad, ketika ia memberi amaran kepada kaumnya
yang tinggal di lembah "Al-Ahqaaf", - sedang (amarannya itu samalah
seperti) amaran-amaran yang telah diberikan oleh Rasul-rasul yang terdahulu
daripadanya dan yang datang sesudahnya - (dengan berkata): "Janganlah kamu
menyembah melainkan Allah, sesungguhnya aku bimbang kamu akan beroleh azab hari
yang besar (huru-haranya)".
[22]
Mereka menjawab:
"Adakah engkau datang kepada kami untuk memesongkan kami dari menyembah
tuhan-tuhan kami? Maka bawalah azab seksa yang engkau janjikan kepada kami itu
jika betul engkau dari orang-orang yang benar!"
[23]
Nabi Hud berkata:
"Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang kedatangan azab itu) hanya ada di
sisi Allah, dan (tugasku hanya) menyampaikan kepada kamu apa yang aku diutuskan
membawanya, tetapi aku lihat kamu satu kaum yang jahil (akan tugas
Rasul)!"
[24]
Maka apabila mereka
melihat azab itu sebagai awan yang menghala ke lembah-lembah mereka, mereka
berkata: "Ini ialah awan yang akan membawa hujan kepada kita!"
(Mendengarkan kata-kata yang demikian, Nabi Hud berkata): "Tidak! Bahkan
itulah (azab) yang kamu minta disegerakan kedatangannya, iaitu angin yang
membawa azab seksa yang tidak terperi sakitnya;
[25]
"Yang
menghancur leburkan segala-galanya dengan izin Tuhannya". (Setelah azab
itu menimpa mereka) maka menjadilah mereka (punah ranah) - tidak ada yang
kelihatan melainkan tempat-tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami membalas
kaum yang berdosa.
[26]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kekuasaan dan
kemewahan) yang tidak Kami berikan kamu menguasainya (wahai kaum musyrik
Makkah), dan Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta
hati; dalam pada itu, pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak
memberikan faedah sedikitpun kepada mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari
ayat-ayat keterangan Allah; dan (dengan yang demikian) mereka diliputi oleh
azab yang mereka telah ejek-ejek itu.
[27]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah binasakan negeri-negeri yang ada di sekeliling
(negeri) kamu (wahai kaum musyrik Makkah), dan Kami telah menerangkan
tanda-tanda (kekuasaan Kami) dengan berbagai cara, supaya mereka kembali
(bertaubat).
[28]
Maka sepatutnya
mereka dibela oleh segala yang mereka sembah yang lain dari Allah sebagai
penyembahan untuk mendekatkan diri (kepada Allah)? (Tetapi tidak), bahkan
segala yang mereka sembah itu telah hilang lenyap dari mereka. Dan demikianlah
akibat penyelewengan mereka dan kepercayaan yang mereka telah ada-adakan.
[29]
Dan (ingatkanlah
peristiwa) semasa Kami menghalakan satu rombongan jin datang kepadamu (wahai
Muhammad) untuk mendengar Al-Quran; setelah mereka menghadiri bacaannya,
berkatalah (setengahnya kepada yang lain): "Diamlah kamu dengan
sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya!" Kemudian setelah selesai bacaan
itu, kembalilah mereka kepada kaumnya (menyiarkan ajaran Al-Quran itu dengan)
memberi peringatan dan amaran.
[30]
Mereka berkata:
"Wahai kaum kami! Sesungguhnya kami telah mendengar Kitab (Al-Quran) yang
diturunkan (oleh Allah) sesudah Nabi Musa, yang menegaskan kebenaran
Kitab-kitab Suci yang terdahulu daripadanya, lagi, memandu kepada kebenaran
(tauhid) dan ke jalan yang lurus (ugama Islam)
[31]
"Wahai kaum
kami! Sahutlah (seruan) Rasul (Nabi Muhammad) yang mengajak ke jalan Allah,
serta berimanlah kamu kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian dari
dosa-dosa kamu, dan menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi
sakitnya.
[32]
"Dan sesiapa
tidak menyahut (seruan) Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka ia tidak
akan dapat melepaskan diri (dari balasan azab walau ke mana sahaja ia melarikan
diri) di bumi, dan ia tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari Allah - sebagai
pelindung-pelindung yang membelanya; mereka (yang demikian sifatnya) adalah
dalam kesesatan yang nyata".
[33]
Masihkah mereka
ingkar dan tidak mahu memikir serta mengetahui bahawa sesungguhnya Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dengan tidak mengalami kesukaran dalam
menciptakannya - berkuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang telah mati? Sudah
tentu berkuasa!
[34]
Dan (ingatlah) hari
orang-orang yang kafir didedahkan kepada neraka, (lalu dikatakan kepada
mereka): "Bukankah (azab) neraka ini benar?" Mereka menjawab:
"Ya, benar, demi Tuhan kami!" (Setelah itu) dikatakan lagi (kepada
mereka): "Maka sekarang rasalah azab seksa dengan sebab kamu kufur ingkar
di dunia dahulu. "
[35]
(Jika demikian
akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad) maka bersabarlah
engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulil-Azmi" (yang mempunyai
keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang terdahulu
daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka (yang
menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang
dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di dunia)
melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. (Penerangan yang demikian)
cukuplah menjadi pelajaran (bagi orang-orang yang mahu insaf). Maka (ingatlah)
tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik - derhaka.
Muhamad
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Orang-orang yang
kafir serta menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan Allah, Allah
sia-siakan segala amal mereka.
[2]
Dan (sebaliknya)
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang soleh serta beriman kepada
Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (s.a.w) - yang ialah kebenaran
dari Tuhan mereka, - Allah mengampunkan dosa-dosa mereka, dan menjayakan
keadaan mereka (di dunia dan di akhirat).
[3]
Berlakunya yang
demikian, kerana sesungguhnya orang-orang yang kafir menurut perkara yang
salah, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman menurut perkara yang benar
dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah menerangkan kepada umat manusia akan sifat
dan akibat bawaan mereka masing-masing.
[4]
Dengan yang
demikian, apabila kamu berjuang menentang orang-orang kafir (dalam peperangan
jihad) maka pancunglah lehernya, sehingga apabila kamu dapat membunuh mereka
dengan banyaknya (serta mengalahkannya) maka tawanlah (mana-mana yang hidup)
dan ikatlah mereka dengan kukuhnya. Setelah selesai pertempuran itu maka
(terserahlah kepada kamu) sama ada hendak memberi kebebasan (kepada orang-orang
tawanan itu dengan tiada sebarang penebusnya) atau membebaskan mereka dengan
mengambil penebusnya. (Bertindaklah demikian terhadap golongan kafir yang
menceroboh) sehinggalah berakhir peperangan jihad itu (dan lenyaplah sebab-sebab
yang memimbulkannya). Demikianlah (diperintahkan kamu melakukannya). Dan
sekiranya Allah menghendaki, tentulah Ia membinasakan mereka (dengan tidak
payah kamu memeranginya); tetapi Ia (perintahkan kamu berbuat demikian) kerana
hendak menguji kesabaran kamu menentang golongan yang kufur ingkar (yang
mencerobohi kamu). Dan orang-orang yang telah berjuang serta gugur syahid pada
jalan Allah (mempertahankan ugamanya), maka Allah tidak sekali kali akan
mensia-siakan amal-amal mereka.
[5]
Allah akan memimpin
mereka yang berjuang (ke jalan mendapat sebaik-baik balasan) dan menjadikan
keadaan mereka baik dan berguna (di dunia dan di akhirat)
[6]
Serta memasukkan
mereka ke dalam Syurga yang telah dijanjikan dan diterangkan sifat-sifatnya
kepada mereka.
[7]
Wahai orang-orang
yang beriman, kalau kamu membela (ugama) Allah nescaya Allah membela kamu
(untuk mencapai kemenangan) dan meneguhkan tapak pendirian kamu.
[8]
Dan (sebaliknya) orang-orang
yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka, dan (Allah) mensia-siakan amal-amal
mereka.
[9]
Berlakunya yang
demikian, kerana sesungguhnya mereka tidak menyukai apa yang diturunkan oleh
Allah (mengenai ajaran tauhid dan hukum-hukum syarak yang diterangkan di dalam
Al-Quran), lalu Allah menggugurkan amal-amal mereka.
[10]
Maka tidakkah mereka
telah mengembara di muka bumi, serta mereka memerhatikan bagaimana akibat
orang-orang kafir yang terdahulu dari mereka? Allah telah menghancurkan
orang-orang itu; dan orang-orang kafir (yang menurut jejak mereka) akan beroleh
akibat-akibat buruk yang seperti itu.
[11]
Balasan yang
demikian, kerana sesungguhnya Allah menjadi Pelindung orang-orang yang beriman,
dan sesungguhnya orang-orang yang kafir: tiada sesiapapun yang dapat memberikan
perlindungan kepada mereka.
[12]
Sesungguhnya Allah
akan memasukkan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal-amal yang soleh
- ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan (sebaliknya)
orang-orang yang kafir menikmati kesenangan di dunia serta mereka makan minum
sebagaimana binatang-binatang ternak makan minum, sedang nerakalah menjadi
tempat tinggal mereka.
[13]
Dan bukan sedikit
(penduduk) negeri-negeri yang lebih kuat dari (penduduk) negerimu (wahai Muhammad)
yang telah memaksamu keluar (berhijrah) - Kami binasakan mereka, maka tiadalah
sesiapa pun yang dapat membela mereka.
[14]
Dengan yang
demikian, adakah orang orang (yang beriman dan taat) yang keadaannya sentiasa
berdasarkan bukti yang nyata dari Tuhannya: sama seperti orang-orang (yang
ingkar - derhaka) yang telah diperhiaskan kepadanya (oleh Syaitan) akan
kejahatan amalnya (sehingga dipandangnya baik), dan yang telah menurut hawa
nafsunya? (Sudah tentu tidak sama)!
[15]
Sifat Syurga yang
telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa (ialah seperti berikut): ada
padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan
beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai
dari arak yang lazat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai
dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di
[16]
Dan di antara mereka
(yang hadir di majlismu wahai Muhammad, ialah orang-orang munafik) yang
mendengar ajaranmu (dengan sambil lewa), sehingga apabila mereka keluar dari
sisimu berkatalah mereka (secara mengejek-ejek) kepada orang-orang yang diberi
ilmu (dari kalangan sahabat-sahabatmu yang setia): "Apa yang dikatakan
oleh Muhammad tadi?" Mereka (yang munafik) itu ialah orang-orang yang
telah dimeteraikan Allah atas hati mereka, dan ialah orang-orang yang menurut
hawa nafsunya.
[17]
Dan (sebaliknya)
orang-orang yang menerima petunjuk (ke jalan yang benar), Allah menambahi
mereka dengan hidayah petunjuk, serta memberi kepada mereka (dorongan) untuk
mereka bertaqwa.
[18]
(Kiranya golongan
yang ingkar masih tidak mahu menerima peringatan yang diberi kepadanya) maka
tidak ada lagi yang mereka tunggu melainkan saat kiamat yang akan datang kepada
mereka secara mengejut, kerana sesungguhnya telah lahirlah tanda-tanda
kedatangannya. Kalaulah demikian, maka bagaimanakah mereka dapat menerima
peringatan yang diberi kepada mereka - apabila saat kiamat itu datang kepada
mereka?
[19]
Oleh itu, maka
tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu (wahai Muhammad) bahawa sesungguhnya
tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya
bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang
beriman - lelaki dan perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan
gerak-geri kamu (di dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat).
[20]
Dan (kerana gemarkan
pahala berjuang menegakkan Islam) orang-orang yang beriman berkata:
"Alangkah baiknya sekiranya diturunkan satu surah (dari Al-Quran, yang
memerintahkan kami berjuang)?" Maka apabila diturunkan satu surah (dari
Al-Quran) yang tegas keterangannya dan tersebut padanya hukum-hukum yang
mewajibkan perang Jihad (menentang pencerobohan musuh), sudah tentu engkau akan
melihat orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hatinya memandang kepadamu
dengan terbeliak matanya kerana gerun takut menghadapi mati; dengan yang
demikian, maka kebinasaanlah lebih hampir kepada mereka.
[21]
(Mereka selalu
berkata: "Pendirian kami) mematuhi perintah dan memperkatakan perkataan
yang baik (yang diredhai Allah)". Dalam pada itu, apabila perkara
(peperangan Jihad) itu ditetapkan wajibnya, (mereka tidak menyukainya); maka
kalaulah mereka bersifat jujur kepada Allah (dengan mematuhi perintahNya),
tentulah yang demikian itu amat baik bagi mereka.
[22]
(Kalau kamu tidak
mematuhi perintah) maka tidakkah kamu harus dibimbang dan dikhuatirkan - jika
kamu dapat memegang kuasa - kamu akan melakukan kerosakan di muka bumi, dan memutuskan
hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat?
[23]
(Orang-orang yang
melakukan perkara yang tersebut) merekalah yang dilaknat oleh Allah serta
ditulikan pendengaran mereka, dan dibutakan penglihatannya
[24]
(Setelah diterangkan
yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta
memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang
menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?
[25]
Sesungguhnya
orang-orang yang telah berbalik kepada keingkaran mereka sesudah terang nyata
kepada mereka kebenaran petunjuk (yang dikemukakan kepadanya), Syaitanlah yang
memperdayakan mereka (berlaku demikian), serta memanjangkan angan-angan mereka.
[26]
Berlakunya yang
demikian ialah: kerana mereka berkata kepada orang-orang yang tidak menyukai
perkara yang diturunkan oleh Allah: "Kami akan patuh kepada kamu pada
setengah perkara (yang berhubung dengan menentang Muhammad dan pengikutnya)
itu"; sedang Allah mengetahui segala (perkataan dan perbuatan) yang mereka
sembunyikan.
[27]
(Kalaulah mereka
terlepas sekarang dari bencana kejahatan mereka) maka bagaimanakah (mereka
dapat menolak azab seksa) apabila malaikat mengambil nyawa mereka sambil
memukul muka dan punggung mereka?
[28]
(Kematian mereka
dalam keadaan yang buruk) itu, kerana mereka menurut (serta melakukan)
perkara-perkara yang menyebabkan kemurkaan Allah, dan mereka pula membenci
perkara-perkara yang diredhaiNya; oleh itu, Allah gugurkan amal-amal mereka
(yang baik, yang pernah mereka lakukan).
[29]
Patutkah orang-orang
(munafik) yang ada penyakit (syak, ragu-ragu) dalam hatinya: menyangka bahawa
Allah tidak sekali-kali akan mendedahkan perasaan dendam dan hasad dengki
mereka (terhadap Nabi Muhammad s.a.w dan umatnya)?
[30]
Dan sekiranya Kami
kehendaki, tentulah Kami akan memperkenalkan mereka kepadamu (wahai Muhammad),
lalu engkau tetap mengenalinya dengan tanda-tanda (yang menjadi sifat) mereka;
dan demi sesungguhnya, engkau akan mengenali mereka dari
[31]
Dan demi
sesungguhnya! Kami tetap menguji kamu (wahai orang-orang yang mengaku beriman)
sehingga ternyata pengetahuan Kami tentang adanya orang-orang yang berjuang
dari kalangan kamu dan orang-orang yang sabar (dalam menjalankan perintah
Kami); dan (sehingga) Kami dapat mengesahkan (benar atau tidaknya)
berita-berita tentang keadaan kamu.
[32]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan
Allah, serta mereka memusuhi Rasul Allah setelah ternyata kepada mereka
kebenaran petunjuk (yang dibawanya), mereka tidak sekali-kali akan dapat
mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun, dan (sebaliknya) Allah akan
menghampakan perbuatan dan amal-amal mereka.
[33]
Wahai orang-orang
yang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah, dan
janganlah kamu batalkan amal-amal kamu!
[34]
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir dan menghalangi (dirinya dan orang lain) dari jalan
Allah, kemudian mereka mati dengan keadaan kafirnya, maka Allah tidak
sekali-kali akan mengampunkan mereka.
[35]
(Apabila kamu telah
mengetahui bahawa orang-orang kafir itu dihampakan amalnya dan diseksa oleh
Allah) maka janganlah kamu (wahai orang-orang yang beriman) merasa lemah dan
mengajak (musuh yang menceroboh) untuk berdamai, padahal kamulah orang-orang
yang tertinggi keadaannya, lagi pula Allah bersama-sama kamu (untuk membela
kamu mencapai kemenangan), dan Ia tidak sekali-kali akan mengurangi (pahala)
amal-amal kamu.
[36]
(Ingatlah) bahawa
kehidupan dunia (yang tidak berdasarkan iman dan taqwa) hanyalah ibarat
permainan dan hiburan; dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan
memberikan kamu pahala amal kamu, dan Ia tidak meminta kepada kamu harta benda
kamu (melainkan untuk memberikan kamu barang yang lebih baik daripadanya).
[37]
(Tabiat kamu wahai
manusia) jika Tuhan meminta kepada kamu harta benda kamu serta mendesak kamu
memberikanNya, nescaya kamu akan berlaku bakhil kedekut, dan kebakhilan itu
akan melahirkan kemarahan dan kebencian kamu.
[38]
(Ingatlah), kamu ini
adalah orang-orang yang bertabiat demikian - kamu diseru supaya menderma dan
membelanjakan sedikit dari harta benda kamu pada jalan Allah, maka ada di
antara kamu yang berlaku bakhil, padahal sesiapa yang berlaku bakhil maka sesungguhnya
ia hanyalah berlaku bakhil kepada dirinya sendiri. Dan (ingatlah) Allah Maha
kaya (tidak berhajat kepada sesuatupun), sedang kamu semua orang-orang miskin
(yang sentiasa berhajat kepadaNya dalam segala hal). Dan jika kamu berpaling
(daripada beriman, bertaqwa dan berderma) Ia akan menggantikan kamu dengan kaum
yang lain; setelah itu mereka tidak akan berkeadaan seperti kamu.
Al-Fat-h
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Sesungguhnya Kami
telah membuka bagi perjuanganmu (wahai Muhammad) satu jalan kemenangan yang
jelas nyata,
[2]
Kemenangan yang
dengan sebabnya Allah mengampunkan salah dan silapmu yang telah lalu dan yang
terkemudian, dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu, serta menambahkanmu hidayah
ke jalan yang lurus (dalam mengembangkan Islam dan melaksanakan
hukum-hukumnya).
[3]
Dan dengan sebabnya
Allah memberikanmu pertolongan (untuk mencapai kejayaan) dengan sepunuh-penuh
dan sehandal-handal pertolongan (yang tidak ada bandingannya).
[4]
(Tuhan yang membuka jalan
kemenangan itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati
orang-orang yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya
mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang
sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong
mereka); dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[5]
(Allah melakukan
yang demikian) supaya ia memasukkan orang-orang yang beriman - lelaki dan
perempuan - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dengan
keadaan kekal mereka di dalamnya, serta menghapuskan dosa-dosa mereka; dan
adalah yang demikian itu pada sisi Allah merupakan kejayaan yang besar (untuk
mereka);
[6]
Dan supaya Ia
menyeksa orang-orang munafik - lelaki dan perempuan, dan orang-orang musyrik -
lelaki dan perempuan, yang menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang buruk
(bahawa Ia akan mengecewakan RasulNya). Atas merekalah tertimpanya bala bencana
yang dibawa oleh peredaran zaman; dan (selain itu) Allah murkai mereka dan
melaknatkan mereka serta menyediakan untuk mereka neraka Jahannam; sedang
neraka Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
[7]
Dan Allah menguasai
tentera langit dan bumi (untuk menyeksa orang-orang yang derhaka); dan Allah
adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[8]
Sesungguhnya Kami
telah mengutusmu (wahai Muhammad) sebagai Rasul yang menjadi saksi (yang
diterima keterangannya), dan sebagai pembawa berita gembira (kepada orang-orang
yang beriman), serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).
[9]
(Kami mengutusmu
wahai Muhammad) supaya engkau dan umatmu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan
supaya kamu kuatkan ugamaNya serta memuliakanNya, dan supaya kamu beribadat
kepadaNya pada waktu pagi dan petang.
[10]
Sesungguhnya
orang-orang yang memberi pengakuan taat setia kepadamu (wahai Muhammad - untuk
berjuang menentang musuh), mereka hanyasanya memberikan pengakuan taat setia
kepada Allah; Allah mengawasi keadaan mereka memberikan taat setia itu (untuk
membalasnya). Oleh itu, sesiapa yang tidak menyempurnakan janji setianya maka
bahaya tidak menyempurnakan itu hanya menimpa dirinya; dan sesiapa yang
menyempurnakan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka Allah akan
memberi kepadanya pahala yang besar.
[11]
Orang-orang
"A'raab" (kaum Arab Badwi) yang ketinggalan tidak turut (bersama-sama
denganmu ke Hudaibiyah), akan berkata kepadamu (wahai Muhammad): "Kami
telah dihalangi oleh urusan menjaga keselamatan harta benda dan anak isteri
kami; oleh itu, pohonkanlah ampun kepada Allah untuk kami". Mereka berkata
dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah (wahai Muhammad:
"Jika demikian sebab ketinggalan kamu) maka adakah sesiapa yang berkuasa
mempertahankan kamu daripada terkena atau menerima sesuatu ketetapan dari Allah
jika Ia tetapkan kamu ditimpa bahaya atau beroleh manfaat? (Tidak ada
sesiapapun, dan apa yang kamu katakan itu bukanlah menjadi sebab) bahkan Allah
adalah Maha Mendalam pengetahuanNya tentang sebab ketinggalan yang kamu lakukan
itu (dan Ia akan membalasnya).
[12]
"(Itu bukanlah
sebabnya) bahkan sebabnya kamu telah menyangka bahawa Rasulullah dan
orang-orang yang beriman (yang pergi berperang akan binasa semuanya dan) tidak
akan kembali lagi kepada akan isteri dan keluarga masing-masing selama-lamanya;
dan sangkaan yang demikian itu diperelokkan (oleh Syaitan) di dalam hati kamu
(serta menerimanya); dan lagi kamu telah menyangka berbagai-bagai sangkaan yang
buruk (terhadap ugama Allah yang dibawa oleh RasulNya); dan (dengan itu) menjadilah
kamu kaum yang rosak binasa".
[13]
Dan (ingatlah
bahawa) sesiapa yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya
Kami sediakan bagi orang-orang kafir itu api neraka yang menjulang-julang.
[14]
Dan (ingatlah juga
bahawa) kuasa pemerintahan langit dan bumi adalah hak kepunyaan Allah, Ia
berkuasa mengampunkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga berkuasa
menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi
Maha Mengasihani.
[15]
Orang-orang
(munafik) yang tidak turut berjuang (bersama-sama kamu) akan berkata semasa
kamu pergi (mengepong musuh serta) mendapat harta rampasan perang: Biarkanlah
kami turut serta dengan kamu!" Mereka (dengan itu) hendak mengubah janji
Allah (yang menentukan hanya orang-orang yang turut hadir di Hudaibiyah sahaja
yang berhak mendapat harta rampasan perang itu). Katakanlah (wahai Muhammad):
"Kamu tidak dibenarkan sama sekali turut serta dengan kami; demikianlah
Allah menegaskan (larangan itu) semenjak dahulu lagi". Mereka akan berkata
pula: "(Bukan Tuhan yang melarang) bahkan kamu dengki kepada kami",
(apa yang mereka katakan itu tidaklah benar), bahkan mereka tidak faham kecuali
sedikit sahaja; (mereka hanya faham tentang kehidupan dan kesenangan dunia
semata-mata).
[16]
Katakanlah (wahai
Muhammad) kepada orang-orang yang tidak turut berjuang (bersama-samamu) dari
kalangan kaum-kaum Arab Badwi: "Kamu akan diajak menentang satu kaum
(penceroboh) yang sangat kuat gagah supaya kamu memeranginya, atau mereka
menurut perintah Islam (secara damai). Jika kamu taat (menjalankan perintah
Allah ini), Allah akan mengurniakan kamu dengan balasan yang baik (di dunia dan
akhirat), dan kalau kamu berpaling ingkar seperti keingkaran dahulu, nescaya
Allah akan menyeksa kamu dengan azab yang tidak terperi sakitnya".
[17]
Tidaklah menjadi
salah kepada orang buta, dan tidaklah menjadi salah kepada orang tempang, dan
tidaklah menjadi salah kepada orang sakit (tidak turut berperang, kerana
masing-masing ada uzurnya). Dan (ingatlah), sesiapa yang taat kepada Allah dan
RasulNya, akan dimasukkanNya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa
sungai; dan sesiapa yang berpaling ingkar, akan diseksaNya dengan azab yang
tidak terperi sakitnya.
[18]
Demi sesungguhnya!
Allah reda akan orang-orang yang beriman, ketika mereka memberikan pengakuan
taat setia kepadamu (wahai Muhammad) di bawah naungan pohon (yang termaklum di
Hudaibiyah); maka (dengan itu) ternyata apa yang sedia diketahuiNya tentang
(kebenaran iman dan taat setia) yang ada dalam hati mereka, lalu Ia menurunkan
semangat tenang tenteram kepada mereka, dan membalas mereka dengan kemenangan
yang dekat masa datangnya;
[19]
Dan juga dengan
banyak harta rampasan perang, yang mereka akan dapat mengambilnya. Dan
(ingatlah), Allah adalah Maha kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[20]
(Sebagai memuliakan
orang-orang yang memberi pengakuan taat setianya di Hudaibiyah, Tuhan menujukan
firmannya kepada mereka): Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang
banyak yang kamu akan mengambilnya, lalu Ia menyegerakan untuk kamu harta
rampasan perang ini, serta Ia telah menahan tangan manusia (pihak musuh di
situ) daripada menyerang kamu; (Allah melakukan yang demikian supaya kamu
beroleh manfaat) dan supaya menjadi tanda (yang membuktikan kebenaran janjiNya)
bagi orang-orang yang beriman, dan juga supaya Ia menambahkan kamu hidayah ke
jalan yang lurus.
[21]
Dan ada lagi harta
rampasan lain yang kamu belum dapat menguasainya, (tetapi) Allah telah
memelihara harta itu dengan kekuasaanNya (untuk kamu mendapatnya); dan
(ingatlah), Allah adalah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[22]
Dan sekiranya
orang-orang kafir (dari penduduk Makkah) itu memerangi kamu (di Hudaibiyah),
tentulah mereka akan berpaling melarikan diri dengan kekalahan; kemudian mereka
tidak akan beroleh sesiapapun yang menjadi pelindung atau memberikan
pertolongan.
[23]
(Kekalahan
orang-orang yang menentang Rasul Allah sudah tetap menurut)
"Sunnatullah" (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu
lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan
peraturan Allah itu.
[24]
Dan Dia lah yang
telah menahan tangan mereka (yang musyrik) daripada melakukan perkara yang
buruk terhadap kamu, dan tangan kamu daripada berbuat demikian kepada mereka di
kawasan Makkah, sesudah Ia menjadikan kamu dapat menewaskan mereka. Dan
(ingatlah), Allah adalah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan.
[25]
Mereka itulah
orang-orang yang kafir dan menghalang kamu daripada masuk ke masjid Al-Haraam
(Makkah Al-Mukarramah) serta (menyebabkan) binatang-binatang korban (yang kamu
bawa): tertahan dari sampai ke tempat sembelihannya. Dan kalaulah tidak kerana
kemungkinan kamu akan melakukan pembunuhan yang tidak sengaja terhadap beberapa
orang yang beriman, lelaki dan perempuan, yang ada di antara orang-orang kafir
itu, pada hal kamu tidak mengetahui mereka beriman, yang akibatnya kamu akan
menanggung kesusahan dan dukacita disebabkan pembunuhan mereka, - (tentulah
diizinkan kamu menyerang kaum musyrik yang mengancam kamu itu). (Tetapi tidak
diizinkan) kerana Allah hendak memasukkan sesiapa yang dikehendakiNya ke dalam
rahmatNya. Kalaulah mereka (penduduk Makkah - yang beriman dan yang musyrik)
itu berpisahan (di antara satu puak dengan yang lain), tentulah Kami menyeksa orang-orang
yang kafir dari mereka dengan seksa (di dunia) yang tidak terperi sakitnya.
[26]
(Ingatlah dan
kenangkanlah ihsan Tuhan kepada kamu) ketika orang-orang yang kafir itu
menimbulkan perasaan sombong angkuh yang ada dalam hati mereka (terhadap
kebenaran Islam) - perasaan sombong angkuh secara Jahiliyah (yang menyebabkan
kamu panas hati dan terharu), lalu Allah menurunkan semangat tenang tenteram
kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman (sehingga tercapailah
perdamaian), serta meminta mereka tetap berpegang kepada "Kalimah
Taqwa", sedang mereka (di sisi Allah) adalah orang-orang yang sangat
berhak dengan "kalimah Taqwa" itu serta menjadi ahlinya. Dan
(ingatlah), Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[27]
Demi sesungguhnya!
Allah tetap menyatakan benar RasulNya dalam perkara mimpi itu dengan kenyataan
yang sebenar; iaitu sesungguhnya kamu tetap akan memasuki Masjid Al-Haraam -
insya Allah (pada masa yang ditentukanNya) - dalam keadaan aman (menyempurnakan
ibadat umrah kamu) dengan mencukur kepala kamu, dan kalau (tidak pun)
menggunting sedikit rambutnya, serta kamu tidak merasa takut (akan
pengkhianatan musuh sehingga kamu keluar balik dari situ). (Allah mengangguhkan
berlakunya kenyataan itu) kerana Ia mengetahui (adanya feadah dalam penangguhan
itu) yang kamu tidak mengetahuinya; maka Ia menyediakan sebelum (terlaksananya
mimpi) itu, satu kemenangan yang dekat (masa berlakunnya).
[28]
(Allah yang
menyatakan itu) Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad, s.a.w) dengan
membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar (ugama Islam), supaya Dia
memenangkannya dan meninggikannya atas segala bawaan ugama yang lain; dan
cukuplah Allah menjadi Saksi (tentang kebenaran apa yang dibawa oleh RasulNya
itu).
[29]
Nabi Muhammad
(s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap
keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya
bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam).
Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud, dengan mengharapkan
limpah kurnia (pahala) dari Tuhan mereka serta mengharapkan keredaanNya. Tanda
yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang soleh) terdapat muka mereka -
dari kesan sujud (dan ibadat mereka yang ikhlas). Demikianlah sifat mereka yang
tersebut di dalam Kitab Taurat; dan sifat mereka di dalam Kitab Injil pula
ialah: (bahawa mereka diibaratkan) sebagai pokok tanaman yang mengeluarkan anak
dan tunasnya, lalu anak dan tunasnya itu menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat,
lalu ia tegap berdiri di atas (pangkal) batangnya dengan keadaan yang
mengkagumkan orang-orang yang menanamnya. (Allah menjadikan sahabat-sahabat
Nabi Muhammad, s.a.w dan pengikut-pengikutnya kembang biak serta kuat gagah
sedemikian itu) kerana Ia hendak menjadikan orang-orang kafir merana dengan
perasaan marah dan hasad dengki - dengan kembang biaknya umat Islam itu. (Dan
selain itu) Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh
dari mereka, keampunan dan pahala yang besar.
Al-Hujuraat
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Wahai orang-orang
yang beriman! Janganlah kamu memandai-mandai (melakukan sesuatu perkara)
sebelum (mendapat hukum atau kebenaran) Allah dan RasulNya; dan bertaqwalah
kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[2]
Wahai orang-orang
yang beriman! Janganlah kamu mengangkat suara kamu melebihi suara Nabi, dan
janganlah kamu menyaringkan suara (dengan lantang) semasa bercakap dengannya
sebagaimana setengah kamu menyaringkan suaranya semasa bercakap dengan
setengahnya yang lain. (Larangan yang demikian) supaya amal-amal kamu tidak
hapus pahalanya, sedang kamu tidak menyedarinya.
[3]
Sesungguhnya
orang-orang yang merendahkan suaranya semasa mereka berada di sisi Rasulullah
(s.a.w), - merekalah orang-orang yang telah dibersihkan Allah hati mereka untuk
bertaqwa; mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar.
[4]
Sesungguhnya
orang-orang yang memanggilmu dari luar bilik-bilik (tempat ahlimu, wahai
Muhammad), kebanyakan mereka tidak mengerti (adab dan tata tertib).
[5]
Dan kalaulah mereka
bersabar menunggu sehingga engkau keluar menemui mereka, tentulah cara yang
demikian lebih baik bagi mereka; dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi
Maha Mengasihani.
[6]
Wahai orang-orang
yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita,
maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan
sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu
(mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan.
[7]
Dan ketahuilah!
Bahawasanya dalam kalangan kamu ada Rasulullah (maka janganlah kemahuan atau
pendapat kamu mendahului pentadbirannya); kalaulah ia menurut kehendak kamu
dalam kebanyakan perkara, tentulah kamu akan mengalami kesukaran; akan tetapi
(Rasulullah tidak menurut melainkan perkara yang diwahyukan kepadanya, dan kamu
wahai orang-orang yang beriman hendaklah bersyukur kerana) Allah menjadikan
iman suatu perkara yang kamu cintai serta di perhiaskannya dalam hati kamu, dan
menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik serta perbuatan derhaka itu:
perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang bersifat demikian ialah
orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus; -
[8]
(Mereka dijadikan
berkeadaan demikian) sebagai limpah kurnia dan nikmat pemberian dari Allah; dan
(ingatlah), Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[9]
Dan jika dua puak
dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya;
jika salah satunya berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang
zalim itu sehingga ia kembali mematuhi perintah Allah; jika ia kembali patuh
maka damaikanlah di antara keduanya dengan adil (menurut hukum Allah), serta
berlaku adillah kamu (dalam segala perkara); sesungguhnya Allah mengasihi
orang-orang yang berlaku adil.
[10]
Sebenarnya
orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua
saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
beroleh rahmat.
[11]
Wahai orang-orang
yang beriman! Janganlah sesuatu puak (dari kaum lelaki) mencemuh dan
merendah-rendahkan puak lelaki yang lain, (kerana) harus puak yang dicemuhkan
itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah pula sesuatu puak dari kaum
perempuan mencemuh dan merendah-rendahkan puak perempuan yang lain, (kerana)
harus puak yang dicemuhkan itu lebih baik daripada mereka; dan janganlah
setengah kamu menyatakan keaiban setengahnya yang lain; dan janganlah pula kamu
panggil-memanggil antara satu dengan yang lain dengan gelaran yang buruk.
(Larangan-larangan yang tersebut menyebabkan orang yang melakukannya menjadi
fasik, maka) amatlah buruknya sebutan nama fasik (kepada seseorang) sesudah ia
beriman. Dan (ingatlah), sesiapa yang tidak bertaubat (daripada perbuatan
fasiknya) maka merekalah orang-orang yang zalim.
[12]
Wahai orang-orang
yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka
sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah
dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban
orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah
seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika
demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu,
patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah;
sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani.
[13]
Wahai umat manusia!
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami
telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu
berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya
semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara
kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).
[14]
Orang-orang "
A'raab" berkata: " Kami telah beriman". Katakanlah (wahai
Muhammad): "Kamu belum beriman, (janganlah berkata demikian), tetapi
sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja: `
kami telah Islam '. Dan (ingatlah), jika kamu taat kepada Allah RasulNya (zahir
dan batin), Allah tidak akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal
kamu, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".
[15]
Sesungguhnya
orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya
kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak
ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada
jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
[16]
Katakanlah (kepada
orang-orang "A'raab" itu wahai Muhammad): "Patutkah kamu hendak
memberitahu kepada Allah tentang ugama kamu (dengan berkata: ` kami telah
beriman ')? Padahal Allah mengetahui segala yang ada di langit dan yang ada di
bumi, dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu".
[17]
Mereka mengira
dirinya berbudi kepadamu (wahai Muhammad) dengan sebab mereka telah Islam
(tidak melawan dan tidak menentang). Katakanlah (kepada mereka):
"Janganlah kamu mengira keislaman kamu itu sebagai budi kepadaku, bahkan
(kalaulah sah dakwaan kamu itu sekalipun maka) Allah jualah yang berhak
membangkit-bangkitkan budiNya kepada kamu, kerana Dia lah yang memimpin kamu
kepada iman (yang kamu dakwakan itu), kalau betul kamu orang-orang yang benar
(pengakuan imannya).
[18]
"Sesungguhnya
Allah mengetahui segala rahsia langit dan bumi, dan Allah Maha Melihat akan
segala yang kamu kerjakan".
Qaaf
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Qaaf. Demi Al-Quran
yang melimpah-limpah kemuliaan dan kebaikannya (bahawa sesungguhnya Muhammad
adalah Rasul yang diutus memberi peringatan dan amaran).
[2]
(Kaum musyrik Makkah
bukan sahaja mengingkari kerasulannya) bahkan mereka merasa hairan kerana
datang kepada mereka, dari kalangan mereka sendiri, seorang Rasul pemberi
peringatan dan amaran (mengenai perkara hidup semula sesudah mati); lalu
orang-orang yang kafir itu berkata: "Ini adalah satu perkara yang
menakjubkan!
[3]
"Adakah (kita
akan kembali hidup) sesudah kita mati dan menjadi tanah? Itu adalah cara
kembali yang jauh (dari kemungkinan, kerana jasad yang telah hancur tidak dapat
diketahui lagi)".
[4]
(Apa yang mereka
katakan itu tidaklah benar, kerana) Kami sedia mengetahui apa yang dimakan oleh
bumi sedikit demi sedikit dari (tubuh orang mati) mereka, serta ada di sisi
Kami sebuah Kitab yang menyimpan (catitan segala perkara yang berlaku).
[5]
(Mereka tidak mahu
berfikir betul) bahkan mereka (terburu-buru) mendustakan kebenaran apabila
sahaja sampainya kepada mereka; oleh sebab itu, mereka berada dalam keadaan
yang serba kacau.
[6]
(Kalaulah mereka
menyangka Kami tidak berkuasa mengembalikan mereka hidup semula) maka tidakkah
mereka memandang ke langit yang ada di sebelah atas mereka (dengan tidak
bertiang) bagaimana Kami membinanya (dengan rapi) serta Kami menghiasinya
(dengan bintang-bintang), dan dengan keadaan tidak ada padanya retak-renggang?
-
[7]
Dan juga (keadaan)
bumi ini, (bagaimana) Kami bentangkan dia sebagai hamparan, dan Kami letakkan
padanya gunung-ganang yang terdiri kukuh, serta Kami tumbuhkan padanya pelbagai
jenis tanaman yang indah subur?
[8]
(Kami adakan
semuanya itu) untuk menjadi perhatian dan peringatan, (yang menunjukkan jalan
kebenaran), kepada tiap-tiap seorang hamba Allah yang mahu kembali kepadaNya
(dengan taat dan berbakti).
[9]
Dan juga Kami telah
menurunkan dari langit air (hujan) yang banyak faedahnya, lalu Kami tumbuhkan
dengan air itu pokok-pokok tanaman (buah-buahan) dan biji-bijian yang dituai;
[10]
Serta pohon-pohon
kurma yang tinggi menjulang, yang mengeluarkan mayang, berlapis-lapis, lagi
lebat putiknya;
[11]
(Semuanya itu)
sebagai rezeki bagi hamba-hamba Kami. Dan lagi Kami telah hidupkan dengan air
itu bumi yang mati; demikianlah pula keadaan keluarnya (orang-orang yang mati
dari kubur setelah dibangkitkan hidup semula).
[12]
Sebelum mereka (yang
menentang Nabi Muhammad) itu - kaum Nabi Nuh, dan "Ashaabur-Rassi" serta
Thamud (kaum Nabi Soleh), telah juga mendustakan Rasul masing-masing,
[13]
Dan juga Aad (kaum
Nabi Hud), dan Firaun, serta kaum Nabi Lut,
[14]
Dan juga penduduk
"Aikah", serta kaum " Tubba' "; tiap-tiap satu kaum itu telah
mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepadanya), lalu mereka ditimpa azab yang
Aku janjikan.
[15]
(Setelah mereka
melihat dan memerhatikan makhluk-makhluk yang Kami ciptakan itu) maka adakah
Kami telah lemah dengan ciptaan yang pertama itu (sehingga Kami tidak dapat
mengadakannya semula? Tidak! Dan merekapun tidak mengingkari kekuasaan Kami).
Bahkan mereka berada dalam keadaan keliru dan ragu-ragu tentang ciptaan
makhluk-makhluk (hidup semula) dalam bentuk yang baharu.
[16]
Dan demi
sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, sedang (pengetahuan) Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya,
[17]
Semasa dua malaikat
(yang mengawal dan menjaganya) menerima dan menulis segala perkataan dan perbuatannya;
yang satu duduk di sebelah kanannya, dan yang satu lagi di sebelah kirinya.
[18]
Tidak ada sebarang
perkataan yang dilafazkannya (atau perbuatan yang dilakukannya) melainkan ada
di sisinya malaikat pengawas yang sentiasa sedia (menerima dan menulisnya).
[19]
Dan (apabila sampai
ajal seseorang) datanglah "Sakaratulmuat" membawa kebenaran (yang
telah dijanjikan, serta dikatakan kepada yang mengingkarinya sebelum itu):
"Inilah perkara yang engkau selalu mengelak diri daripadanya!"
[20]
Dan lagi (apabila
sampai saat yang ditentukan) ditiuplah sangkakala (untuk menghidupkan semula
makhluk-makhluk yang telah mati); saat itu ialah hari berlakunya amaran yang
telah diberikan.
[21]
Dan (setelah itu)
datanglah tiap-tiap orang (ke
[22]
(Serta dikatakan
kepadanya): "Demi sesungguhnya! Engkau di dunia dahulu berada dalam
keadaan lalai tentang (perkara hari) ini, maka kami hapuskan kelalaian yang
menyelubungimu itu, lalu pandanganmu pada hari ini menjadi tajam (dapat
menyaksikan dengan jelasnya perkara-perkara hari akhirat)".
[23]
Dan berkatalah
malaikat yang sentiasa ada bersama-samanya: "Inilah (Kitab catitan iman
dan amal) orang yang terletak dalam jagaanku, siap sedia (untuk
dibicarakan)".
[24]
(Setelah tiap-tiap
orang dibicarakan, Allah berfirman kepada kedua malaikat yang menjadi pembawa
dan saksi itu): "Humbankanlah oleh kamu berdua, ke dalam neraka Jahannam
tiap-tiap orang yang tetap degil dalam kekufurannya; -
[25]
"Yang sering
menghalangi jenis kebajikan, yang melanggar hukum ugama, lagi yang meragukan
kebenaran,
[26]
"Yang menyembah
benda yang lain bersama-sama Allah; maka humbankanlah oleh kamu berdua akan dia
ke dalam azab seksa yang seberat-beratnya".
[27]
(Semasa ia
dihumbankan ke dalam neraka Jahannam, ia mendakwa bahawa Syaitanlah yang
menjadikan dia sesat; pada saat itu) Syaitan yang sentiasa menyertainya (di
dunia dahulu) berkata: "Wahai Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi sememangnya
dia sendiri berada di dalam kesesatan yang jauh terpesong".
[28]
Allah berfirman:
"Janganlah kamu berbalah lagi di hadapanKu, (tidak ada gunanya berbalah
pada masa Aku membuat keputusan); padahal (kamu sedia mengetahui bahawa) Aku dahulu
telah memberi amaran kepada kamu (akan menyeksa orang-orang yang bersalah).
[29]
"KeputusanKu
itu tidak dapat diubah atau ditukar ganti, dan Aku tidak sekali-kali berlaku
zalim kepada hambaKu".
[30]
(Peringatkanlah
manusia) akan hari Kami bertanya kepada neraka Jahannam: "Adakah engkau
sudah penuh? " Ia menjawab: "Adakah lagi sebarang tambahan?"
[31]
Dan (ingatkanlah
pula hari) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa, di tempat yang
tidak jauh (dari mereka).
[32]
(Serta dikatakan
kepada mereka): "Inilah yang dijanjikan kepada kamu, - kepada tiap-tiap
hamba yang sentiasa kembali (kepada Allah dengan mengerjakan ibadat), lagi yang
sangat memelihara dengan sebaik-baiknya (segala hukum dan peraturan Allah);
[33]
"(Iaitu) orang
yang takut (melanggar perintah Allah) Yang Maha Pemurah, semasa tidak dilihat
orang dan semasa ia tidak melihat azab Allah, serta ia datang (kepada Allah)
dengan hati yang tunduk taat".
[34]
(Mereka dipersilakan
oleh malaikat dengan berkata): "Masuklah kamu ke dalam Syurga dengan
selamat sejahtera; hari ini ialah hari (bermulanya) kehidupan yang kekal".
[35]
Mereka beroleh apa
yang mereka kehendaki di situ, dan di sisi Kami ada lagi tambahan (limpah
kurnia yang tidak terlintas di hati mereka).
[36]
Dan berapa banyak
kaum-kaum (yang ingkar) yang terdahulu daripada orang-orang musyrik Makkah itu
Kami telah binasakan. Kaum-kaum itu lebih kekuatannya (dan kehandalannya)
daripada mereka, lalu kaum-kaum itu keluar mencari perlindungan di merata-rata
negeri. (Meskipun demikian keadaannya) dapatkah (mereka) menyelamatkan diri?
[37]
Sesungguhnya
(keterangan-keterangan dan peristiwa-peristiwa) yang tersebut itu, tidak syak
lagi mengandungi pengajaran bagi sesiapa yang mempunyai hati (yang sedar pada
masa membacanya), atau yang menggunakan pendengarannya dengan
bersungguh-sungguh (kepada pengajaran itu) dengan menumpukan hati dan fikiran
kepadanya.
[38]
Dan demi
sesungguhnya! Kami telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak mengalami sebarang susah payah.
[39]
Oleh itu bersabarlah
(wahai Muhammad) akan apa yang dikatakan oleh mereka (yang menentangmu itu),
dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu (terutama) sebelum terbit matahari dan
sebelum matahari terbenam.
[40]
Serta bertasbihlah
kepadaNya pada malam hari dan sesudah mengerjakan sembahyang.
[41]
Dan dengarlah (apa
yang diterangkan kepadamu sekarang ini mengenai hari kiamat), hari (malaikat
yang menjadi) penyeru, menyeru (makhluk-makhluk yang telah mati) dari tempat
yang dekat yang dapat didengar oleh semuanya),
[42]
Iaitu hari mereka
mendengar pekikan seruan yang menyatakan perkara yang benar; hari seruan itu
ialah hari masing-masing keluar dari kubur.
[43]
Sesungguhnya Kami
menghidupkan dan mematikan, dan kepada Kamilah sahaja tempat kembali (sekalian
makhluk).
[44]
Pada hari bumi
terbelah-belah untuk mereka segera keluar (daripadanya). Perbuatan
(menghidupkan dan) menghimpunkan mereka di Padang Mahsyar itu, mudah bagi Kami
melaksanakannya.
[45]
Kami lebih
mengetahui apa yang mereka katakan (dari berbagai tuduhan terhadapmu wahai
Muhammad), dan engkau bukanlah seorang yang berkuasa memaksa mereka (supaya
masing-masing beriman). Oleh itu, berilah peringatan dengan Al-Quran ini kepada
orang yang takutkan janji azabKu.
Adz-Dzaariyaat
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Demi angin yang
menerbang dan menaburkan (debu, biji-bijian benih, dan lain-lainnya), dengan
penerbangan dan penaburan yang sesungguh-sungguhnya, -
[2]
Dan awan yang
membawa dan mengangkut muatannya (ke tempat yang dikehendaki), -
[3]
Dan kapal-kapal yang
belayar laju dengan kemudahan yang diberikan kepadanya, -
[4]
Dan
malaikat-malaikat yang membahagi-bahagikan segala perkara yang mereka
ditugaskan membahagikannya;
[5]
(Sumpah demi sumpah)
bahawa sesungguhnya segala yang dijanjikan kepada kamu (mengenai hari akhirat)
tetap benar;
[6]
Dan bahawa
sesungguhnya balasan amal, tetap berlaku.
[7]
Demi langit yang
mempunyai jalan-jalan yang berbagai bentuk keadaannya,
[8]
Sesungguhnya kamu
berada dalam keadaan berlainan pendapat (mengenai ugama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, s.a.w).
[9]
Dipalingkan daripada
(perselisihan) itu orang-orang yang telah dipalingkan Allah (dengan sebab keikhlasannya
mencari kebenaran).
[10]
Binasalah
orang-orang yang sentiasa mengeluarkan pendapat dengan cara agak-agak sahaja,
[11]
(Iaitu) orang-orang
yang tenggelam alam kejahilan, serta lalaikan (hari pembalasan).
[12]
Mereka bertanya
(secara mengejek): "Bilakah datangnya hari pembalasan itu?"
[13]
(Jawabnya: hari itu
ialah) hari mereka diseksa (dengan dibakar) atas api neraka, -
[14]
(Sambil dikatakan
kepada mereka): "Rasalah azab seksa yang disediakan untuk kamu; inilah dia
yang dahulu kamu minta disegerakan kedatangannya".
[15]
Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa adalah ditempatkan di dalam beberapa taman Syurga,
dengan matair-matair terpancar padanya.
[16]
(Keadaan mereka di
[17]
Mereka sentiasa
mengambil sedikit sahaja: masa dari waktu malam, untuk mereka tidur.
[18]
Dan pada waktu akhir
malam (sebelum fajar) pula, mereka selalu beristighfar kepada Allah (memohon
ampun).
[19]
Dan pada harta-harta
mereka, (ada pula bahagian yang mereka tentukan menjadi) hak untuk orang miskin
yang meminta dan orang miskin yang menahan diri (daripada meminta).
[20]
Dan pada bumi ada tanda-tanda
(yang membuktikan keesaan dan kekuasaan Allah) bagi orang-orang (yang mahu
mencapai pengetahuan) yang yakin,
[21]
Dan juga pada diri
kamu sendiri. Maka mengapa kamu tidak mahu melihat serta memikirkan
(dalil-dalil dan bukti itu)?
[22]
Dan di langit pula
terdapat (sebab-sebab) rezeki kamu, dan juga terdapat apa yang telah
(ditakdirkan dan) dijanjikan kepada kamu.
[23]
Maka demi Tuhan
langit dan bumi, sesungguhnya (apa yang tersebut) itu tetap benar, (tidak patut
diragu-ragukan) sebagaimana (tidak sepatutnya diragukan) benarnya kamu dapat
berkata-kata.
[24]
Sudahkah sampai
kepadamu (wahai Muhammad) perihal tetamu Nabi Ibrahim yang dimuliakan?
[25]
Ketika mereka masuk
mendapatkannya lalu memberi salam dengan berkata: "Salam sejahtera kepadamu!"
Ia menjawab: Salam sejahtera kepada kamu! "(Sambil berkata dalam hati):
mereka ini orang-orang yang tidak dikenal.
[26]
Kemudian ia masuk
mendapatkan Ahli rumahnya serta dibawanya keluar seekor anak lembu gemuk (yang
dipanggang).
[27]
Lalu dihidangkannya
kepada mereka sambil berkata: "Silalah makan".
[28]
(Setelah dilihatnya
mereka mereka tidak menjamah makanan itu), maka ia merasa takut dari keadaan
mereka. (Melihat kecemasannya), mereka berkata: "Janganlah engkau takut
(wahai Ibrahim)". Lalu mereka memberikan berita gembira kepadanya, bahawa
ia akan beroleh seorang anak yang berpengetahuan.
[29]
(Mendengarkan berita
yang mengembirakan itu), maka datanglah isterinya sambil menjerit (kehairanan)
lalu menepuk mukanya sambil berkata: "Aku sudah tua, lagi mandul,
(bagaimana aku boleh mendapat anak)?"
[30]
Mereka berkata:
"Demikianlah Tuhanmu berfirman, (kami hanya menyampaikan sahaja);
Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui".