Part 8
[111]
Dan jika Kami turunkan
malaikat pun kepada mereka, dan orang-orang yang mati (hidup semula lalu)
berkata-kata dengan mereka, dan kami himpunkan pula tiap-tiap sesuatu di
hadapan mereka (untuk menjadi saksi tentang kebenaran Nabi Muhammad), nescaya
mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika dikehendaki Allah; tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenar).
[112]
Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh dari Syaitan-syaitan manusia dan jin,
setengahnya membisikkan kepada setengahnya yang lain kata-kata dusta yang
indah-indah susunannya untuk memperdaya pendengarnya. Dan jika Tuhanmu
menghendaki, tentulah mereka tidak melakukannya. Oleh itu, biarkanlah mereka
dan apa yang mereka ada-adakan (dari perbuatan yang kufur dan dusta) itu.
[113]
Dan juga supaya hati
orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat cenderung kepada bisikan
itu, dan supaya disetujui oleh mereka, dan juga supaya mereka (terus) melakukan
apa yang mereka lakukan itu.
[114]
(Katakanlah wahai
Muhammad): "Patutkah aku (terpedaya dengan kata-kata dusta Syaitan-syaitan
itu sehingga aku) hendak mencari hakim selain dari Allah, padahal Dia lah yang
menurunkan kepada kamu kitab Al-Quran yang jelas nyata kandungannya satu
persatu (tentang yang benar dan yang salah)?" Dan orang-orang yang Kami
berikan kitab, mengetahui bahawa Al-Quran itu adalah diturunkan dari Tuhanmu
dengan sebenar-benarnya. Oleh itu, jangan sekali-kali engkau menjadi (salah
seorang) dari golongan yang ragu-ragu.
[115]
Dan telah
sempurnalah Kalimah Tuhanmu (Al-Quran, meliputi hukum-hukum dan janji-janjiNya)
dengan benar dan adil; tiada sesiapa yang dapat mengubah sesuatupun dari
Kalimah-kalimahNya; dan Dia lah yang sentiasa Mendengar, lagi sentiasa
Mengetahui.
[116]
Dan jika engkau
menurut kebanyakan orang yang ada di muka bumi, nescaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah; tiadalah yang mereka turut melainkan sangkaan
semata-mata, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
[117]
Sesungguhnya
Tuhanmu, Dia lah yang lebih mengetahui akan sesiapa yang sesat dari jalannya,
dan Dia lah yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat petunjuk.
[118]
Maka makanlah dari
(sembelihan binatang-binatang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, jika betul kamu beriman kepada ayat-ayatNya.
[119]
Dan tidak ada sebab
bagi kamu, (yang menjadikan) kamu tidak mahu makan dari (sembelihan
binatang-binatang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal
Allah telah menerangkan satu persatu kepada kamu apa yang diharamkanNya atas
kamu, kecuali apa yang kamu terpaksa memakannya? Dan sesungguhnya kebanyakan
manusia hendak menyesatkan dengan hawa nafsu mereka dengan tidak berdasarkan
pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah yang lebih mengetahui akan
orang-orang yang melampaui batas.
[120]
Dan tinggalkanlah
kamu dosa yang nyata dan yang tersembunyi. Kerana sesungguhnya orang-orang yang
berusaha melakukan dosa, mereka akan dibalas dengan apa yang mereka telah
lakukan.
[121]
Dan janganlah kamu makan
dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, kerana sesungguhnya yang sedemikian itu adalah perbuatan fasik
(berdosa); dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu membisikkan kepada
pengikut-pengikutnya, supaya mereka membantah (menghasut) kamu; dan jika kamu
menurut hasutan mereka (untuk menghalalkan yang haram itu), sesungguhnya kamu
tetap menjadi orang-orang musyrik.
[122]
Dan adakah orang
yang mati (hatinya dengan kufur), kemudian Kami hidupkan dia semula (dengan
hidayah petunjuk), dan Kami jadikan baginya cahaya (iman) yang menerangi
(sehingga dapatlah ia membezakan antara yang benar dengan yang salah, dan
dapatlah) ia berjalan dengan suluhan cahaya itu dalam masyarakat manusia,
(adakah orang yang demikian keadaannya) sama seperti yang tinggal tetap di
dalam gelap-gelita (kufur), yang tidak dapat keluar sama sekali daripadanya?
Demikianlah (sebagaimana iman itu diperlihatkan keelokannya kepada orang-orang
yang beriman), diperlihatkan pula pada pandangan orang-orang yang kafir itu
akan keelokan apa yang mereka telah lakukan (dari perbuatan kufur dan segala
jenis maksiat).
[123]
Dan demikianlah Kami
adakan dalam tiap-tiap negeri orang-orang besar yang jahat supaya mereka
melakukan tipu daya di negeri itu, padahal tiadalah mereka memperdayakan selain
dari dirinya sendiri (kerana merekalah yang akan menerima akibatnya yang
buruk), sedang mereka tidak menyedarinya.
[124]
Dan apabila datang
kepada mereka sesuatu keterangan, mereka berkata: "Kami tidak akan beriman
sehingga kami juga diberi (wahyu) sama seperti yang telah diberikan kepada
pesuruh-pesuruh Allah". Allah lebih mengetahui di mana (dan kepada
siapakah yang sepatutnya) Ia berikan jawatan Rasul (dan wahyu) yang
diberikanNya itu. Orang-orang yang melakukan perbuatan yang salah itu akan
ditimpa kehinaan di sisi Allah, dan azab seksa yang amat berat, disebabkan
perbuatan tipu daya yang mereka lakukan.
[125]
Maka sesiapa yang
Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan
dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah
kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit
sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah
payahnya). Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak
beriman.
[126]
Dan inilah jalan
Tuhanmu (ugama Islam) yang betul lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan
ayat-ayat keterangan (Kami) satu persatu, bagi kaum yang mahu beringat - insaf.
[127]
Bagi merekalah Syurga
Darus-Salaam (tempat tinggal yang aman sejahtera) di sisi Tuhan mereka, dan Dia
lah Penolong mereka, disebabkan amal-amal (yang baik) yang mereka telah
kerjakan.
[128]
Dan (ingatlah) hari
(kiamat yang padanya) Allah akan himpunkan mereka semua, (lalu berfirman):
"Wahai sekalian jin (Syaitan-syaitan)! Sesungguhnya kamu telah banyak
pengikut-pengikut dari manusia". Dan berkatalah pula pengikut-pengikut
mereka dari golongan manusia: "Wahai Tuhan kami, sebahagian kami (manusia)
telah bersenang-senang (mendapat kemudahan) dengan sebahagian yang lain
(Syaitan-syaitan), dan kami telah sampailah kepada masa kami (hari kiamat) yang
Engkau telah tentukan bagi kami". (Allah berfirman): "Nerakalah
tempat kediaman kamu, kekal kamu di dalamnya, kecuali apa yang dikehendaki
Allah". Sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) Maha Bijaksana, lagi Maha
Mengetahui.
[129]
Dan demikianlah Kami
jadikan sebahagian dari orang-orang yang zalim itu kawan rapat dengan
sebahagian yang lain, disebabkan apa yang mereka telah usahakan (dari
perbuatan-perbuatan kufur dan maksiat itu).
[130]
Wahai sekalian jin
dan manusia! Bukankah telah datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu
sendiri, yang menyampaikan kepada kamu ayat-ayatKu (perintah-perintahKu), dan
yang memberikan amaran kepada kamu tentang pertemuan kamu dengan hari (kiamat)
ini? Mereka menjawab: "Kami menjadi saksi mengakui akan (kesalahan) diri
kami sendiri (mendustakan Rasul-rasul itu)". Dan (sebabnya ialah) mereka
telah diperdayakan oleh (kemewahan) hidup di dunia dan (kerana itulah) mereka
menjadi saksi (pada hari akhirat) terhadap diri mereka sendiri: (bahawa)
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mengingkari (apa yang telah
disampaikan oleh Rasul-rasul itu).
[131]
Yang demikian
(kedatangan Rasul-rasul itu ialah), kerana Tuhanmu tidak membinasakan
negeri-negeri secara zalim sedang penduduknya leka lalai.
[132]
Dan bagi tiap-tiap
seorang (dari manusia atau jin), beberapa darjat (tingkatan balasan) disebabkan
(amal baik atau jahat) yang mereka telah kerjakan; dan (ingatlah) Tuhanmu
tiadalah lalai dari apa yang mereka lakukan.
[133]
Dan Tuhanmu Maha
Kaya, lagi Melimpah-limpah rahmatNya. Jika Ia kehendaki, nescaya Ia binasakan
kamu dan menggantikan sesudah (binasanya) kamu dengan sesiapa yang
dikehendakiNya, sebagaimana Ia telah menjadikan kamu dari keturunan kaum yang
lain.
[134]
Sesungguhnya apa
yang dijanjikan kepada kamu (hari kiamat dan balasannya) tetap akan datang, dan
kamu tidak akan dapat melepaskan diri (dari balasan itu).
[135]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Wahai kaumku (yang masih kafir), buatlah sedaya upaya kamu
(untuk menentang Islam), sesungguhnya aku juga tetap beramal (berusaha dengan
bersungguh-sungguh untuk mempertahankan Islam); kemudian kamu akan ketahui
siapakah yang akan beroleh kebaikan dan kejayaan di dunia ini. Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu tidak akan berjaya.
[136]
Dan mereka
(orang-orang musyrik) memperuntukkan dari hasil tanaman dan binatang-binatang
ternak yang diciptakan oleh Allah itu, sebahagian bagi Allah (dan sebahagian
lagi untuk berhala-berhala mereka), lalu mereka berkata: Ini untuk Allah -
menurut anggapan mereka - dan ini untuk berhala-berhala kami." Kemudian
apa yang telah ditentukan untuk berhala-berhala mereka, maka ia tidak sampai
kepada Allah (kerana mereka tidak membelanjakannya pada jalan Allah), dan apa
yang telah ditentukan untuk Allah, sampai pula kepada berhala-berhala mereka
(kerana mereka membelanjakannya pada jalan itu). Amatlah jahatnya apa yang
mereka hukumkan itu.
[137]
Dan demikianlah juga
(jahatnya) ketua-ketua yang orang-orang musyrik itu jadikan sekutu bagi Allah,
menghasut kebanyakan dari mereka dengan kata-kata indah yang memperlihatkan
eloknya perbuatan membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka, dan
untuk mengelirukan mereka nengenai ugama mereka. Dan kalau Allah kehendaki,
nescaya mereka tidak melakukannya. Oleh itu biarkanlah mereka dan apa yang
mereka ada-adakan itu.
[138]
Dan mereka berkata
lagi: "Ini adalah binatang-binatang ternak dan tanaman-tanaman yang
dilarang, yang tidak boleh seorang pun memakannya kecuali sesiapa yang kami
kehendaki", - menurut anggapan mereka; dan (sejenis lagi)
binatang-binatang ternak yang dilarang menunggangnya; dan (sejenis lagi)
bintang-bintang ternak yang tidak mereka sebutkan nama Allah ketika menyembelihnya;
(semuanya itu mereka lakukan dengan) berdusta terhadap Allah. Allah akan
membalas mereka disebabkan apa yang mereka telah ada-adakan itu.
[139]
Dan mereka berkata
lagi: "Apa yang ada dalam perut binatang-binatang ternak itu (jika ia
lahirkan hidup) adalah halal bagi lelaki-lelaki kami dan haram bagi
perempuan-perempuan kami". Dan jika ia (dilahirkan) mati, maka mereka
(lelaki perempuan) bersekutu padanya (bersama-sama memakannya). Allah akan
membalas mereka tentang apa yang mereka tetapkan (mengenai halal dan haram)
itu. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.
[140]
Sesungguhnya rugilah
orang-orang yang membunuh anak-anak mereka kerana kebodohan, lagi tidak
berpengetahuan (sedang Allah yang memberi rezeki kepada sekalian makhluknya), dan
juga (rugilah orang-orang yang) mengharamkan apa yang telah dikurniakan oleh
Allah kepada mereka, dengan berdusta terhadap Allah. Sesungguhnya sesatlah
mereka, dan tiadalah mereka mendapat petunjuk.
[141]
Dan Dia lah (Allah)
yang menjadikan (untuk kamu) kebun-kebun yang menjalar tanamannya dan yang
tidak menjalar; dan pohon-pohon tamar (kurma) dan tanaman-tanaman yang
berlainan (bentuk, rupa dan) rasanya; dan buah zaiton dan delima, yang
bersamaan (warnanya atau daunnya) dan tidak bersamaan (rasanya). Makanlah dari
buahnya ketika ia berbuah, dan keluarkanlah haknya (zakatnya) pada hari memetik
atau menuainya; dan janganlah kamu melampau (pada apa-apa jua yang kamu makan
atau belanjakan); sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang
melampau.
[142]
Dan di antara
binatang-binatang ternak itu, ada yang dijadikan untuk pengangkutan, dan ada
yang untuk disembelih. Makanlah dari apa yang telah dikurniakan oleh Allah
kepada kamu, dan janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; kerana
sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata.
[143]
(Binatang ternak
itu) delapan ekor - (empat) pasangan; dari kambing biri-biri dua ekor (sepasang
jantan betina), dan dari kambing biasa dua ekor (sepasang jantan betina).
Tanyalah (wahai Muhammad kepada orang-orang musyrik itu): "Adakah yang
diharamkan Allah itu, dua jantannya atau dua betinanya, atau yang dikandung
oleh rahim dua betinanya? Terangkanlah kepadaku dengan berdasarkan ilmu
pengetahuan (Syarak dari Allah yang menjadi dalil tentang haramnya), jika betul
kamu orang-orang yang benar".
[144]
Dan dari unta dua
ekor (sepasang jantan betina), dan dari lembu dua ekor (sepasang jantan
betina). Tanyalah (wahai Muhammad): "Adakah yang diharamkan Allah itu dua
jantannya atau dua betinanya, atau yang dikandung oleh rahim dua betinanya?
Ataupun kamu ada menyaksikan ketika Allah menyuruh serta menentukan kepada kamu
(atau kepada datuk nenek kamu) dengan yang demikian ini?" Oleh itu,
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah untuk
menyesatkan manusia dengan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan? Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
[145]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Aku tidak dapati dalam apa yang telah diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya melainkan kalau benda
itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi - kerana sesungguhnya
ia adalah kotor - atau sesuatu yang dilakukan secara fasik, iaitu binatang yang
disembelih atas nama yang lain dari Allah". Kemudian sesiapa yang terpaksa
(memakannya kerana darurat) sedang ia tidak mengingininya dan tidak melampaui
batas, maka sesungguhnya Tuhan mu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[146]
Dan Kami haramkan
atas orang-orang Yahudi segala binatang yang berkuku, dan dari lembu dan
kambing pula Kami haramkan kepada mereka lemaknya, kecuali (lemak) yang ada
pada belakangnya atau yang menyelaputi perkakas dalam perutnya, atau yang
bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami balas mereka dengan sebab kederhakaan
mereka; dan sesungguhnya Kamilah yang benar.
[147]
Kemudian jika mereka
mendustakanmu (wahai Muhammad) maka katakanlah: "Tuhan kamu mempunyai
rahmat yang luas melimpah-ruah, dan azab seksaNya tidak dapat ditolak dari kaum
yang berdosa".
[148]
Orang-orang musyrik
akan mengatakan: "Kalau Allah menghendaki tentulah kami dan datuk nenek
kami tidak mempersekutukanNya (dengan sesuatu yang lain), dan tidak pula kami
haramkan sesuatu apa pun". Demikianlah juga orang-orang yang dahulu
sebelum mereka telah mendustakan (Rasul-rasul) sehingga mereka merasai azab
seksa Kami. Katakanlah: Adakah kamu mempunyai (sesuatu keterangan yang
berdasarkan) ilmu supaya dapat kamu tunjukkan kepada kami? Tiadalah kamu
menurut melainkan sangkaan semata-mata, dan kamu pula tidak lain hanyalah berdusta".
[149]
Katakanlah (wahai
Muhammad: "Kalau kamu sudah tidak ada sesuatu bukti) maka Allah mempunyai
bukti yang tegas nyata. Oleh itu, jika Ia menghendaki tentulah Ia akan memberi
hidayah petunjuk kepada kamu semuanya".
[150]
Katakanlah:
"Bawalah saksi-saksi kamu memberi keterangan bahawa Allah mengharamkan
(benda-benda yang kamu haramkan) ini". Kemudian jika mereka (tergamak)
menjadi saksi (secara dusta), maka janganlah engkau turut sama membenarkan
mereka mereka; dan janganlah engkau turut hawa nafsu orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, dan orang-orang yang tidak beriman
kepada hari akhirat, sedang mereka pula menyamakan (sesuatu yang lain) dengan
Tuhan mereka.
[151]
Katakanlah:
"Marilah, supaya aku bacakan apa yang telah diharamkan oleh Tuhan kamu
kepada kamu, iaitu janganlah kamu sekutukan dengan Allah sesuatupun; dan
hendaklah (kamu) membuat baik kepada ibu bapa; dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu kerana kepapaan, (sebenarnya) Kamilah yang memberi rezeki kepada
kamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu hampiri kejahatan-kejahatan (zina) -
yang terang daripadanya dan yang tersembunyi; dan janganlah kamu membunuh jiwa
yang telah diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan jalan yang hak (yang
dibenarkan oleh Syarak). Dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu,
supaya kamu memahaminya.
[152]
"Dan janganlah
kamu hampiri harta anak yatim melainkan dengan cara yang baik (untuk mengawal
dan mengembangkannya), sehingga ia baligh (dewasa, serta layak mengurus
hartanya dengan sendiri); dan sempurnakanlah segala sukatan dan timbangan
dengan adil". - Kami tidak memberatkan seseorang dengan kewajipan
melainkan sekadar kesanggupannya - "dan apabila kamu mengatakan sesuatu
(semasa membuat apa-apa keterangan) maka hendaklah kamu berlaku adil, sekalipun
orang itu ada hubungan kerabat (dengan kamu); dan perjanjian
(perintah-perintah) Allah hendaklah kamu sempurnakan. Dengan yang demikian
itulah Allah perintahkan kamu, supaya kamu beringat (mematuhiNya)".
[153]
Dan bahawa
sesungguhnya inilah jalanKu (ugama Islam) yang betul lurus, maka hendaklah kamu
menurutnya; dan janganlah kamu menurut menurut jalan-jalan (yang lain dari
Islam), kerana jalan-jalan (yang lain itu) mencerai-beraikan kamu dari jalan
Allah, Dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu, supaya kamu
bertaqwa.
[154]
Kemudian (ketahuilah
pula bahawa) Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat untuk
menyempurnakan (kemuliaan dan nikmat Kami) kepada orang yang telah berbuat baik
(menjalankan ajaran Kitab itu iaitu Nabi Musa), dan untuk menerangkan tiap-tiap
sesuatu, serta menjadi petunjuk dan rahmat, supaya mereka beriman kepada
pertemuan dengan Tuhan mereka (pada hari akhirat kelak).
[155]
Dan ini sebuah Kitab
(Al-Quran) yang Kami turunkan, yang ada berkatnya (banyak manfaatnya). Oleh
itu, hendaklah kamu menurutnya; dan bertaqwalah (kepada Allah), mudah-mudahan
kamu beroleh rahmat.
[156]
Supaya kamu tidak
mengatakan: "Bahawa Kitab (ugama) itu hanya diturunkan kepada dua golongan
(Yahudi dan Nasrani) dahulu sebelum kami, dan sesungguhnya kami lalai (tidak
faham) akan apa yang dibaca dan dipelajari oleh mereka".
[157]
Atau supaya kamu
(tidak) mengatakan: "Sesungguhnya kalau diturunkan Kitab kepada kami
tentulah kami mendapat petunjuk hidayah lebih daripada mereka". (Kamu
tidak akan dapat berdalih lagi) kerana sesungguhnya telah datang kepada kamu
keterangan (yang cukup) dari Tuhan kamu, dan petunjuk hidayah serta rahmatNya
(yang melimpah-limpah). Oleh itu, siapakah yang lebih zalim lagi daripada orang
yang mendustakan ayat-ayat keterangan Allah dan berpaling daripadanya? Kami
akan membalas orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat keterangan Kami
(dengan) azab seksa yang seburuk-buruknya, disebabkan mereka sentiasa berpaling
(mengingkarinya).
[158]
Apakah (yang
ditunggu-tunggu oleh mereka yang tidak beriman itu?) mereka tidak menunggu
melainkan kedatangan malaikat (yang mencabut nyawa mereka), atau kedatangan
(azab) Tuhanmu, atau kedatangan sebahagian dari tanda-tanda Tuhanmu (yang
menjadi alamat hari kiamat). Pada hari datangnya sebahagian dari tanda-tanda
Tuhanmu itu, tidak berfaedah lagi iman seseorang yang tidak beriman sebelum
itu, atau yang tidak berusaha mengerjakan kebaikan mengenai imannya.
Katakanlah: "Tunggulah kamu (akan apa yang kamu berhak mendapatnya), dan
kami pun sebenarnya menunggu (akan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kepada
kami)".
[159]
Bahawasanya
orang-orang yang mencerai-beraikan ugama mereka (dengan
perselisihan-perselisihan yang berdasarkan hawa nafsu), dan mereka menjadi
berpuak-puak, tiadalah engkau terkait sedikitpun dalam (perbuatan) mereka.
Sesungguhnya perkara mereka hanya terserah kepada Allah. Kemudian Ia akan
menerangkan kepada mereka (pada hari kiamat kelak), apa yang telah mereka
lakukan (dan membalasnya).
[160]
Sesiapa yang membawa
amal kebaikan (pada hari kiamat), maka baginya (balasan) sepuluh kali ganda
(dari kebaikan) yang sama dengannya; dan sesiapa yang membawa amal kejahatan,
maka ia tidak dibalas melainkan (kejahatan) yang sama dengannya; sedang mereka
tidak dianiaya (sedikitpun).
[161]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Sesungguhnya aku telah diberikan petunjuk hidayah oleh Tuhanku
ke jalan yang betul lurus, (kepada) ugama yang tetap teguh, iaitu ugama Nabi
Ibrahim yang ikhlas, dan tiadalah ia dari orang-orang musyrik".
[162]
Katakanlah:
"Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah
untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[163]
Tiada sekutu
bagiNya, dan dengan yang demikian sahaja aku diperintahkan, dan aku (di antara
seluruh umatku) adalah orang Islam yang awal pertama - (yang berserah diri
kepada Allah dan mematuhi perintahNya)".
[164]
Katakanlah:
"(Sesudah aku mentauhidkan Allah dan berserah diri kepadaNya) patutkah aku
mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia lah Tuhan bagi tiap-tiap sesuatu? Dan
tiadalah (kejahatan) yang diusahakan oleh tiap-tiap seorang melainkan orang
itulah sahaja yang menanggung dosanya; dan seseorang yang boleh memikul tidak
akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja); kemudian
kepada Tuhan kamulah tempat kamu kembali, lalu Ia menerangkan kepada kamu akan
apa yang kamu berselisihan padanya.
[165]
Dan Dia lah yang menjadikan
kamu khalifah di bumi dan meninggikan setengah kamu atas setengahnya yang lain
beberapa darjat, kerana Ia hendak menguji kamu pada apa yang telah
dikurniakanNya kepada kamu. Sesungguhnya Tuhanmu amatlah cepat azab seksaNya,
dan sesungguhnya Ia Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Al-A'raaf
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[1]
Alif, Laam, Miim,
Saad.
[2]
(Al-Quran ini)
sebuah Kitab yang diturunkan kepadamu (wahai Muhammad dari Tuhanmu). Oleh itu, janganlah
ada perasaan bimbang dalam dadamu mengenainya, supaya engkau memberi amaran
dengan Al-Quran itu (kepada orang-orang yang ingkar), dan supaya menjadi
peringatan bagi orang-orang yang beriman.
[3]
(Katakanlah kepada
mereka wahai Muhammad): "Turutlah apa yang telah diturunkan kepada kamu
dari Tuhan kamu dan janganlah kamu menurut pemimpin-pemimpin yang lain dari
Allah; (tetapi sayang) amatlah sedikit kamu mengambil peringatan".
[4]
Dan berapa banyak
negeri yang Kami binasakan, iaitu datang azab seksa Kami menimpa penduduknya
pada malam hari, atau ketika mereka berehat pada tengah hari.
[5]
Maka tidak ada yang
mereka katakan ketika datangnya azab Kami kepada mereka, melainkan mereka
(mengakui dengan) berkata: "Sebenarnya kami adalah orang-orang yang zalim".
[6]
Maka sesungguhnya
Kami (Allah) akan menyoal umat-umat yang telah diutuskan (Rasul-rasul) kepada
mereka, dan sesungguhnya Kami akan menyoal juga Rasul-rasul itu.
[7]
Kemudian
sesungguhnya Kami akan ceritakan kepada mereka (Rasul-rasul dan umat-umatnya),
dengan (berdasarkan) pengetahuan (yang meliputi akan apa yang mereka lakukan),
dan sememangnya Kami tidak sekali-kali ghaib (bahkan sentiasa Mendengar,
Melihat dan Mengetahui akan hal ehwal mereka).
[8]
Dan timbangan amal
pada hari itu adalah benar; maka sesiapa yang berat timbangan amalnya (yang
baik), maka mereka itulah orang-orang yang berjaya.
[9]
Dan sesiapa yang
ringan timbangan amalnya (yang baik), maka mereka itulah orang-orang yang
merugikan dirinya sendiri, dengan sebab mereka berlaku zalim terhadap ayat-ayat
Kami (dengan meletakkannya pada bukan tempatnya).
[10]
Dan sesungguhnya
Kami telah menetapkan kamu (dan memberi kuasa) di bumi, dan Kami jadikan untuk
kamu padanya (berbagai jalan) penghidupan (supaya kamu bersyukur, tetapi)
amatlah sedikit kamu bersyukur.
[11]
Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu, lalu Kami membentuk rupa kamu, kemudian Kami
berfirman kepada malaikat-malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", lalu
mereka sujud melainkan Iblis, ia tidaklah termasuk dalam golongan yang sujud.
[12]
Allah berfirman:
"Apakah penghalangnya yang menyekatmu daripada sujud ketika Aku
perintahmu?" Iblis menjawab: "Aku lebih baik daripada Adam, Engkau
(wahai Tuhan) jadikan daku dari api sedang dia Engkau jadikan dari tanah."
[13]
Allah berfirman:
"Turunlah engkau dari Syurga ini, kerana tidak patut engkau berlaku
sombong di dalamnya; oleh sebab itu keluarlah, sesungguhnya engkau dari
golongan yang hina".
[14]
Iblis berkata:
Berilah tempoh kepadaku hingga hari mereka dibangkitkan (hari kiamat)".
[15]
Allah berfirman:
"Sesungguhnya engkau dari golongan yang diberi tempoh (ke suatu masa yang
tertentu)".
[16]
Iblis berkata:
"Oleh kerana Engkau (wahai Tuhan) menyebabkan daku tersesat (maka) demi
sesungguhnya aku akan mengambil tempat menghalangi mereka (dari menjalani)
jalanMu yang lurus;
[17]
"Kemudian aku
datangi mereka, dari hadapan mereka serta dari belakang mereka, dan dari kanan
mereka serta dari kiri mereka; dan Engkau tidak akan dapati kebanyakan mereka
bersyukur".
[18]
Allah berfirman:
"Keluarlah engkau dari Syurga sebagai makhluk yang terhina serta terusir.
Sesungguhnya sesiapa di antara mereka yang menurutmu, tetaplah aku akan
memenuhi neraka jahanam dengan (golongan) kamu (yang derhaka) semuanya;
[19]
"Dan wahai
Adam! Tinggalah engkau dan isterimu di dalam Syurga serta makanlah dari
makanannya sepuas-puasnya apa sahaja kamu berdua sukai, dan janganlah kamu
hampiri pokok ini, (jika kamu menghampirinya) maka akan menjadilah kamu dari
orang-orang yang zalim".
[20]
Setelah itu maka
Syaitan membisikkan (hasutan) kepada mereka berdua supaya (dapatlah) ia
menampakkan kepada mereka akan aurat mereka yang (sekian lama) tertutup dari
(pandangan) mereka, sambil ia berkata: "Tidaklah Tuhan kamu melarang kamu
daripada (menghampiri) pokok ini, melainkan (kerana Ia tidak suka) kamu berdua
menjadi malaikat atau menjadi dari orang-orang yang kekal (selama-lamanya di
dalam Syurga)".
[21]
Dan ia bersumpah
kepada keduanya (dengan berkata): "Sesungguhnya aku adalah dari mereka
yang memberi nasihat kepada kamu berdua".
[22]
Dengan sebab itu
dapatlah ia menjatuhkan mereka berdua (ke dalam larangan) dengan tipu dayanya.
Setelah mereka memakan (buah) pohon itu, terdedahlah kepada mereka berdua aurat
masing-masing, dan mereka mulailah menutupnya dengan daun-daun (dari) Syurga.
Serta Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pokok itu, dan Aku katakan kepada kamu, bahawa Syaitan itu adalah
musuh kamu yang nyata?"
[23]
Mereka berdua
merayu: "Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan
kalau Engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya
menjadilah kami dari orang-orang yang rugi".
[24]
Allah berfirman:
"Turunlah kamu semuanya, dengan keadaan setengah kamu menjadi musuh bagi
setengahnya yang lain, dan bagi kamu disediakan tempat kediaman di bumi, dan
juga diberi kesenangan hingga ke suatu ketika (mati)".
[25]
Allah berfirman
lagi: "Di bumi itu kamu hidup dan situ juga kamu mati, dan daripadanya
pula kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat)".
[26]
Wahai anak-anak
Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk)
pakaian menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa
taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda
(limpah kurnia) Allah (dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya) supaya mereka
mengenangnya (dan bersyukur).
[27]
Wahai anak-anak
Adam! Janganlah kamu diperdayakan oleh Syaitan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapa kamu dari Syurga, sambil ia menyebabkan terlucutnya
pakaian mereka berdua untuk memperlihatkan kepada mereka: aurat mereka (yang
sebelum itu tertutup). Sesungguhnya Syaitan dan kaumnya melihat kamu dengan
keadaan yang kamu tidak dapat melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
Syaitan-syaitan itu teman rapat bagi orang-orang yang tidak beriman.
[28]
Dan (orang-orang
yang tidak beriman itu) apabila mereka melakukan sesuatu perbuatan yang keji,
mereka berkata: "Kami dapati datuk nenek kami mengerjakannya, dan Allah
perintahkan kami mengerjakannya". Katakanlah (wahai Muhammad):
"Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menyuruh mengerjakan perbuatan yang
keji. Patutkah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak
mengetahuinya?"
[29]
Katakanlah: "Tuhanku
menyuruh berlaku adil (pada segala perkara), dan (menyuruh supaya kamu)
hadapkan muka (dan hati) kamu (kepada Allah) dengan betul pada tiap-tiap kali
mengerjakan sembahyang, dan beribadatlah dengan mengikhlaskan amal ugama kamu
kepadaNya semata-mata; (kerana) sebagaimana Ia telah menjadikan kamu pada
mulanya, (demikian pula) kamu akan kembali (kepadaNya).
[30]
Sebahagian (dari
umat manusia) diberi hidayah petunjuk oleh Allah (dengan diberi taufiq untuk
beriman dan beramal soleh); dan sebahagian lagi (yang ingkar) berhaklah mereka
ditimpa kesesatan (dengan pilihan mereka sendiri), kerana sesungguhnya mereka
telah menjadikan Syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin (yang ditaati) selain
Allah. Serta mereka pula menyangka, bahawa mereka berada dalam petunjuk
hidayah.
[31]
Wahai anak-anak
Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah berhias pada tiap-tiap kali kamu ke
tempat ibadat (atau mengerjakan sembahyang), dan makanlah serta minumlah, dan
jangan pula kamu melampau; sesungguhnya Allah tidak suka akan orang-orang yang
melampaui batas.
[32]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Siapakah yang (berani) mengharamkan perhiasan Allah yang telah
dikeluarkanNya untuk hamba-hambaNya, dan demikian juga benda-benda yang baik
lagi halal dari rezeki yang dikurniakanNya?" Katakanlah: "Semuanya
itu ialah (nikmat-nikmat) untuk orang-orang yang beriman (dan juga yang tidak
beriman) dalam kehidupan dunia; (nikmat-nikmat itu pula) hanya tertentu (bagi
orang-orang yang beriman sahaja) pada hari kiamat". Demikianlah Kami
jelaskan ayat-ayat keterangan Kami satu persatu bagi orang-orang yang (mahu)
mengetahui.
[33]
Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan-perbuatan yang keji,
sama ada yang nyata atau yang tersembunyi; dan perbuatan dosa; dan perbuatan
menceroboh dengan tidak ada alasan yang benar; dan (diharamkanNya) kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Allah sedang Allah tidak menurunkan sebarang
bukti (yang membenarkannya); dan (diharamkanNya) kamu memperkatakan terhadap
Allah sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya.
[34]
Dan bagi tiap-tiap
umat ada tempoh (yang telah ditetapkan); maka apabila datang tempohnya, tidak
dapat mereka dikemudiankan walau sesaatpun, dan tidak dapat pula mereka
didahulukan.
[35]
Wahai anak-anak
Adam! Jika datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu yang menceritakan
kepada kamu ayat-ayat (perintah) Ku, maka sesiapa yang bertaqwa dan memperbaiki
amalnya, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik)
terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[36]
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih)
daripada mematuhinya, merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
[37]
Maka tidak ada yang
lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah atau yang mendustakan
ayat-ayatNya. Orang-orang itu akan mendapat bahagian mereka (di dunia) dari apa
yang telah tersurat (bagi mereka), hingga apabila datang kepada mereka
utusan-utusan Kami (malaikat) yang mengambil nyawa mereka, bertanyalah malaikat
itu (kepada mereka): "Manakah (makhluk-makhluk dan benda-benda) yang kamu
sembah selain Allah?" Mereka menjawab: "Semuanya itu telah hilang
lenyap daripada kami", dan mereKa pula menjadi saksi terhadap diri mereka
sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang ingkar.
[38]
Allah berfirman:
"Masuklah kamu ke dalam neraka bersama-sama umat-umat yang terdahulu
daripada kamu, dari jin dan manusia. Tiap-tiap satu umat yang masuk, mengutuk
akan saudaranya (golongannya sendiri); hingga apabila mereka semua berhimpun di
dalamnya, berkatalah golongan yang akhir mengenai golongan yang pertama di
antara mereka: "Wahai Tuhan kami, mereka inilah yang telah menyesatkan
kami; oleh itu berilah kepada mereka azab seksa yang berlipat ganda dari (azab)
neraka". Allah berfirman: "Kamu masing-masing disediakan (azab seksa)
yang berlipat ganda tetapi kamu tidak mengetahui".
[39]
Dan berkatalah
golongan pertama (ketua-ketua), di antara mereka, kepada golongan yang akhir
(pengikut-pengikutnya): "(Jika demikianlah hukuman Tuhan), maka tidak ada
bagi kamu sebarang kelebihan atas kami". (Allah berfirman): "Oleh itu
rasalah kamu azab seksa disebabkan apa yang kamu telah usahakan".
[40]
Sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa
dirinya lebih) daripada mematuhinya, tidak sekali-kali akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk Syurga sehingga unta
masuk di lubang jarum dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang melakukan
kesalahan.
[41]
Disediakan untuk
mereka hamparan-hamparan dari api neraka, dan di atas mereka lapisan-lapisan
penutup (dari api neraka) dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang zalim
(disebabkan keingkarannya).
[42]
Dan orang-orang yang
beriman serta beramal soleh - (dengan tidak menjadi keberatan kepada mereka,
kerana) Kami tidak memberati diri seseorang (dengan kewajipan) melainkan
sekadar yang terdaya olehnya, - merekalah ahli Syurga, mereka kekal di
dalamnya.
[43]
Dan Kami cabutkan
segala dendam dan hasad dengki dari hati mereka, (di dalam Syurga) yang
mengalir beberapa sungai di bawah (tempat) masing-masing, dan mereka pula
bersyukur dengan berkata: "Segala puji tertentu bagi Allah yang telah
memberi hidayah petunjuk untuk (mendapat nikmat-nikmat) ini, padahal Kami tidak
sekali-kali akan memperoleh petunjuk kalau Allah tidak memimpin kami (dengan
taufiqNya); sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa
kebenaran". Dan mereka diseru: "Itulah Syurga yang diberikan kamu
mewarisinya dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan".
[44]
Dan (apabila
ahli-ahli Syurga itu berada di tempat masing-masing), berserulah mereka kepada
ahli neraka dengan berkata: "Sesungguhnya kami telah dapati apa yang telah
dijanjikan kepada kami oleh Tuhan kami, semuanya betul. Maka adakah kamu juga
telah dapati apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kamu itu semuanya
betul?". Mereka menjawab: "Benar ada". Kemudian berserulah
penyeru (malaikat) di antara mereka (kedua-dua puak itu) menyatakan:
"Bahawa laknat Allah tertimpa ke atas orang-orang yang zalim".
[45]
Iaitu mereka yang
menghalang (dirinya sendiri dan juga orang lain) dari menurut jalan Allah, dan
mencari helah menjadikan jalan itu bengkok terpesong, sedang mereka pula tidak
percayakan hari akhirat.
[46]
Dan di antara
keduanya (Syurga dan neraka) ada tembok "Al-A'raaf "(yang menjadi)
pendinding, dan di atas tembok Al-A'raaf itu ada sebilangan orang-orang lelaki
yang mengenal tiap-tiap seorang (dari ahli-ahli Syurga dan neraka) itu, dengan
tanda masing-masing. Dan mereka pun menyeru ahli Syurga (dengan memberi salam,
katanya): "Salaamun Alaikum" (salam sejahtera kepada kamu). Sedang
mereka, sendiri belum lagi masuk Syurga, padahal mereka ingin sangat
memasukinya.
[47]
Dan apabila
dialihkan pandangan mereka ke arah ahli neraka, mereka (berdoa dengan) berkata:
"Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan kami bersama orang-orang yang
zalim".
[48]
Dan orang-orang yang
berada di atas tembok Al-A'raaf menyeru beberapa orang (Ketua kaum kafir) yang
mereka kenal dengan tandanya, dengan berkata: "Nampaknya kumpulan kamu
yang ramai (atau kekayaan kamu yang besar) dan juga segala apa yang kamu
sombongkan dahulu - tidak dapat menolong kamu".
[49]
(Mereka bertanya
pula kepada Ketua-ketua kaum kafir itu dengan berkata): "Itukah
orang-orang yang kamu ejek-ejek dahulu dan kamu bersumpah bahawa mereka tidak
akan beroleh rahmat dari Allah? (Sekarang dikatakan kepada mereka): ` Masuklah
kamu ke dalam Syurga, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya sesuatu yang tidak
baik) terhadap kamu, dan kamu pula tidak akan berdukacita. ' "
[50]
Dan (Tuhan
menerangkan pula kehinaan ahli neraka dengan firmannya): ahli neraka menyeru
ahli Syurga (dengan berkata): "Limpahkanlah kepada kami sedikit dari air
atau dari rezeki (makanan) yang telah dikurniakan Allah kepada kamu".
Mereka (ahli Syurga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah haramkan
kedua-duanya atas orang-orang kafir".
[51]
(Tuhan berfirman:
Orang-orang kafir itu ialah) orang-orang yang menjadikan perkara-perkara ugama
mereka sebagai hiburan yang melalaikan dan permainan, dan orang-orang yang
telah terpedaya dengan kehidupan dunia (segala kemewahannya dan kelazatannya).
Oleh itu, pada hari ini (hari kiamat), Kami lupakan (tidak hiraukan) mereka
sebagaimana mereka telah lupa (tidak hiraukan persiapan-persipan untuk) menemui
hari mereka ini, dan juga kerana mereka selalu mengingkari ayat-ayat keterangan
Kami.
[52]
Dan sesungguhnya
Kami telah datangkan kepada mereka, sebuah Kitab (Al-Quran) yang Kami telah
menjelaskannya satu persatu berdasarkan pengetahuan (Kami yang meliputi
segala-galanya), untuk menjadi hidayah petunjuk dan rahmat, bagi orang-orang
yang (mahu) beriman.
[53]
Tidak ada perkara
yang mereka tunggu-tunggukan melainkan akibat atau kesudahan (apa yang telah
dijanjikan oleh Allah di dalam Al-Quran), pada hari datangnya apa yang telah
dijanjikan dalam Al-Quran itu (pada hari kiamat kelak), berkatalah orang-orang
yang telah melupakannya (yang tidak menghiraukannya dalam dunia) dahulu:
"Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa
kebenaran, maka adakah untuk kami pemberi syafaat supaya mereka memberi syafaat
bagi kami atau (bolehkah) kami dikembalikan (ke dunia) supaya kami dapat
beramal, lain daripada apa yang kami telah kerjakan?" Sesungguhnya mereka
telah merugikan diri mereka sendiri, dan telah lenyaplah dari mereka
perkara-perkara yang mereka ada-adakan dahulu.
[54]
Sesungguhnya Tuhan
kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa lalu Ia
bersemayam di atas Arasy; Ia melindungi malam dengan siang yang mengiringinya
dengan deras (silih berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan
serta bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, kepada
Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan
pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.
[55]
Berdoalah kepada
Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya
Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.
[56]
Dan janganlah kamu
berbuat kerosakan di bumi sesudah Allah menyediakan segala yang membawa
kebaikan padanya, dan berdoalah kepadaNya dengan perasaan bimbang (kalau-kalau
tidak diterima) dan juga dengan perasaan terlalu mengharapkan (supaya makbul).
Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya.
[57]
Dan Dia lah (Allah)
yang menghantarkan angin sebagai pembawa berita yang mengembirakan sebelum
kedatangan rahmatnya (iaitu hujan), hingga apabila angin itu membawa awan
mendung, Kami halakan dia ke negeri yang mati (ke daerah yang kering kontang),
lalu Kami turunkan hujan dengan awan itu, kemudian Kami keluarkan dengan air
hujan itu berbagai-bagai jenis buah-buahan. Demikianlah pula Kami mengeluarkan
(menghidupkan semula) orang-orang yang telah mati, supaya kamu beringat
(mengambil pelajaran daripadanya).
[58]
Dan negeri yang baik
(tanahnya), tanaman-tanamannya tumbuh (subur) dengan izin Allah; dan negeri
yang tidak baik (tanahnya) tidak tumbuh tanamannya melainkan dengan keadaan bantut.
Demikianlah Kami menerangkan tanda-tanda (kemurahan dan kekuasaan) Kami dengan
berbagai cara bagi orang-orang yang (mahu) bersyukur.
[59]
Sesungguhnya Kami
telah mengutuskan Nabi Nuh kepada kaumnya, lalu berkatalah ia: "Wahai
kaumku! Sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi kamu
selain daripadaNya. Sesungguhnya aku bimbang, kamu akan ditimpa azab hari yang
besar (hari kiamat)"
[60]
Ketua-ketua dari
kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami nampakmu (wahai Nuh) berada dalam
kesesatan yang nyata".
[61]
Nabi Nuh menjawab:
"Wahai KaumKu! Tidak ada padaku sebarang kesesatan, tetapi aku adalah
seorang Rasul dari Tuhan sekalian alam.
[62]
"(Tugasku)
menyampaikan kepada kamu perintah-perintah yang (diutuskan oleh) Tuhanku, serta
aku memberi nasihat kepada kamu, sedang aku mengetahui (melalui wahyu) dari
Allah akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
[63]
"Adakah kamu
merasa ragu-ragu dan hairan tentang datangnya kepada kamu nasihat pengajaran
dari Tuhan kamu melalui seorang lelaki dari golongan kamu, untuk memberi
peringatan kepada kamu, dan supaya kamu bertaqwa dan juga supaya kamu beroleh
rahmat?".
[64]
Mereka terus
mendustakannya, lalu Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di
dalam bahtera, dan Kami karamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami.
Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (matahatinya daripada melihat
kebenaran)
[65]
Dan kepada kaum Aad,
(Kami utuskan) saudara mereka: Nabi Hud. Ia berkata: "Wahai kaumku!
Sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi kamu selain
daripadaNya. Oleh itu, tidakkah kamu mahu bertaqwa kepadaNya? "
[66]
Ketua-ketua yang
kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami (wahai Hud) nampakmu berada
dalam kebodohan, dan sesungguhnya kami fikir engkau adalah dari orang-orang yang
berdusta".
[67]
Nabi Hud menjawab:
"Wahai kaumku! Tidak ada padaku sebarang kebodohan, tetapi aku adalah
seorang Rasul dari Tuhan sekalian alam.
[68]
"(Tugasku)
menyampaikan kepada kamu akan perintah-perintah (yang diutuskan oleh) Tuhanku,
dan aku adalah pemberi nasihat yang amanah, bagi kamu.
[69]
"Adakah kamu
merasa ragu-ragu dan hairan tentang datangnya kepada kamu nasihat pengajaran
dari Tuhan kamu, melalui seorang lelaki dari golongan kamu, untuk memberi
peringatan kepada kamu? Dan kenanglah ketika Allah menjadikan kamu
khalifah-khalifah sesudah kaum Nabi Nuh, dan Allah telah menambahkan kamu
kelebihan (dan kekuatan) pada bentuk kejadian tubuh kamu. Maka kenanglah akan
nikmat-nikmat Allah supaya kamu berjaya".
[70]
Mereka berkata:
"Adakah engkau datang kepada kami supaya kami hanya menyembah Allah
semata-mata, dan meninggalkan apa yang pernah disembah oleh datuk nenek kami?
(Kami tidak akan menurut) maka datangkanlah azab yang engkau janjikan kepada
kami, jika betul engkau dari orang-orang yang benar".
[71]
Nabi Hud menjawab:
"Sesungguhnya telah tetaplah kamu akan ditimpa azab dan kemurkaan dari
Tuhan kamu. Adakah kamu hendak berbahas denganku mengenai nama-nama yang hanya
kamu dan nenek moyang kamu menamakannya, sedang Allah tidak sekali-kali
menurunkan sebarang bukti yang membenarkannya? Maka tunggulah (kedatangan azab
itu), sesungguhnya aku juga dari orang-orang yang turut menunggu bersama-sama
kamu".
[72]
Maka Kami selamatkan
dia dan orang-orang yang bersamanya, dengan rahmat dari Kami, dan Kami (binasakan
serta) putuskan keturunan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan
mereka bukanlah orang-orang yang beriman.
[73]
Dan kepada kaum
Thamud (Kami utuskan) saudara mereka: Nabi Soleh. Ia berkata: "Wahai kaumku!
Sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tiada Tuhan bagi kamu selain
daripadaNya. Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata
(mukjizat) dari Tuhan kamu; ini adalah seekor unta betina (dari) Allah sebagai
keterangan bagi kamu (membuktikan kebenaranku). Oleh itu, biarkanlah unta itu
mencari makan di bumi Allah, dan janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu
yang menyakitinya; (kalau kamu menyentuhnya) maka kamu akan ditimpa azab seksa
yang tidak terperi sakitnya.
[74]
"Dan kenanglah
ketika Allah menjadikan kamu khalifah-khalifah sesudah kaum Aad, dan di
tempatkannya kamu di bumi, (dengan diberi kemudahan) untuk kamu mendirikan
istana-istana di tanahnya yang rata, dan kamu memahat gunung-ganangnya untuk
dijadikan rumah. Maka kenangkanlah nikmat-nikmat Allah itu dan janganlah kamu
bermaharajalela melakukan kerosakan di muka bumi".
[75]
Ketua-ketua yang
sombong takbur dari kaumnya berkata kepada orang-orang yang dipandang lemah
iaitu orang-orang yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu
bahawa Soleh itu diutus dari Tuhannya?" Mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami beriman kepada apa yang ia diutus untuk
menyampaikannya".
[76]
Orang-orang yang
sombong takbur itu berkata: "Sesungguhnya kami tetap ingkar akan orang
yang kamu beriman kepadanya".
[77]
Maka mereka pun
menyembelih unta itu, dan mereka menderhaka terhadap perintah Tuhan mereka,
sambil berkata: "Hai Soleh! Datangkanlah azab yang engkau telah janjikan
kepada kami, jika betul engkau dari Rasul-rasul yang diutus (oleh Allah)".
[78]
Oleh itu, mereka pun
dibinasakan oleh gempa bumi, lalu menjadilah mereka mayat-mayat yang tersungkur
di tempat tinggal masing-masing.
[79]
Maka Nabi Soleh pun
meninggalkan mereka sambil berkata: "Wahai kaumku! Aku telah menyampaikan
kepada kamu perutusan Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepada kamu,
tetapi kamu tidak suka kepada orang-orang yang memberi nasihat".
[80]
Dan Nabi Lut juga
(Kami utuskan). Ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya: "Patutkah kamu melakukan
perbuatan yang keji, yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun dari penduduk
alam ini sebelum kamu?
[81]
"Sesungguhnya
kamu mendatangi lelaki untuk memuaskan nafsu syahwat kamu dengan meninggalkan
perempuan, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas".
[82]
Dan tidak ada jawab
dari kaumnya selain daripada berkata: "Usirlah mereka (Nabi Lut dan
pengikut-pengikutnya yang taat) dari bandar kamu ini, sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang (mendakwa) mensucikan diri".
[83]
Maka Kami selamatkan
dia dan keluarganya (serta pengikut-pengikutnya) melainkan isterinya, adalah ia
dari orang-orang yang dibinasakan.
[84]
Dan Kami telah
menghujani mereka dengan hujan (batu yang membinasakan). Oleh itu, lihatlah,
bagaimana akibat orang-orang yang melakukan kesalahan.
[85]
Dan kepada penduduk
Madyan (Kami utuskan) saudara mereka Nabi Syuaib. Ia berkata: "Wahai kaum
sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tiada Tuhan bagi kamu selain
daripadaNya. Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari
Tuhan kamu. Oleh itu, sempurnakanlah sukatan dan timbangan, dan janganlah kamu
kurangkan bagi manusia akan benda-benda dan perkara-perkara yang menjadi
haknya; dan janganlah kamu berbuat kerosakan di muka bumi sesudah Allah
menjadikannya (makmur teratur) dengan sebaik-baiknya. Yang demikian itu lebih
baik bagi kamu jika betul kamu orang-orang yang beriman.
[86]
"Dan janganlah
kamu duduk pada tiap-tiap jalan lalu-lalang, dengan menakut-nakutkan dan
menghalangi orang-orang yang beriman dari melalui jalan Allah, dan kamu pula
menghendaki supaya jalan Allah itu bengkok terpesong. Dan ingatlah semasa kamu
dahulu sedikit bilangannya lalu Allah menjadikan kamu kembang ramai, serta
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berbuat kerosakan.
[87]
"Dan jika ada
segolongan dari kamu beriman kepada wahyu (perintah-perintah Allah) yang aku
telah diutuskan untuk menyampaikannya, dan segolongan lagi tidak beriman, maka
sabarlah sehingga Allah menjalankan hukumNya di antara kita semua, dan Dia lah
jua sebaik-baik hakim".