At-Taubah
[1]
(Ini adalah) pemutusan
tanggungjawab (pembatalan perjanjian) dari Allah dan RasulNya terhadap kaum
kafir musyrik yang kamu mengikat perjanjian setia (dengan mereka).
[2]
Oleh itu hendaklah
kamu (hai kaum musyrik) bergerak di muka bumi (dengan bebasnya) selama empat
bulan, dan ketahuilah bahawa kamu tidak terlepas dari (azab seksa) Allah. Dan
(ingatlah) sesungguhnya Allah akan menghina orang-orang yang kafir (dengan bala
bencana di dunia dan azab seksa di akhirat).
[3]
Dan inilah
perisytiharan dari Allah dan RasulNya kepada umat manusia, (diisytiharkan) pada
Hari Raya Haji yang terbesar, bahawa sesungguhnya Allah dan RasulNya memutuskan
tanggungjawab terhadap orang-orang musyrik; oleh itu jika kamu (wahai kaum
musyrik) bertaubat (dari kufur) maka yang demikian adalah baik bagi kamu; dan
jika kamu berpaling (ingkar), maka ketahuilah sesungguhnya kamu tidak akan
dapat melepaskan diri dari (azab seksa) Allah. Dan khabarkanlah (wahai
Muhammad) kepada orang-orang kafir (bahawa mereka akan ditimpakan) dengan azab
yang tidak terperi sakitnya.
[4]
Kecuali mereka yang
kamu mengikat perjanjian setia (dengannya) dari orang-orang musyrik, kemudian
mereka tidak mencabuli perjanjian kamu itu sedikitpun, dan mereka tidak
menolong seorangpun yang memusuhi kamu, maka sempurnakanlah kepada mereka
perjanjian mereka sehingga (habis) tempohnya. Sesungguhnya Allah mengasihi
orang-orang yang bertaqwa.
[5]
Kemudian apabila
habislah (masa) bulan-bulan yang dihormati itu maka bunuhlah orang-orang
musyrik itu di mana sahaja kamu menemuinya, dan tawanlah mereka, dan juga
keponglah mereka, serta tunggulah mereka di tiap-tiap tempat mengintipnya.
Kemudian jika mereka bertaubat (dari kekufurannya) dan mendirikan sembahyang
serta memberi zakat, maka biarkanlah mereka (jangan diganggu). Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[6]
Dan jika seseorang
dari kaum musyrik meminta perlindungan kepadamu (untuk memahami Islam), maka
berilah perlindungan kepadanya sehingga ia sempat mendengar keterangan-keterangan
Allah (tentang hakikat Islam itu), kemudian hantarlah dia ke mana-mana tempat
yang ia beroleh aman. Perintah yang tersebut ialah kerana mereka itu kaum yang
tidak mengetahui (hakikat Islam).
[7]
Bagaimanakah dapat
diakui adanya perjanjian (keamanan) di sisi Allah dan RasulNya bagi orang-orang
musyrik (sedang mereka mencabulinya)? Kecuali orang-orang (musyrik) yang kamu
telah mengikat perjanjian setia dengan mereka dekat Masjid Al-Haraam. Maka
selagi mereka berlaku lurus terhadap kamu, hendaklah kamu berlaku lurus pula
terhadap mereka; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertaqwa.
[8]
Bagaimana (boleh
dikekalkan perjanjian kaum kafir musyrik itu) padahal kalau mereka dapat
mengalahkan kamu, mereka tidak akan menghormati perhubungan kerabat terhadap
kamu, dan tidak akan menghormati perjanjian setianya. Mereka menjadikan kamu
bersenang hati hanya dengan mulut mereka, sedang hati mereka menolaknya; dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
[9]
Mereka menukarkan
ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit (dari faedah-faedah dunia), lalu
mereka menghalangi (dirinya dan orang-orang lain) dari ugama Allah;
sesungguhnya amatlah buruknya apa yang mereka telah kerjakan.
[10]
Mereka tidak
menghormati pertalian kerabat dan perjanjian terhadap orang-orang yang beriman,
dan merekalah orang-orang yang menceroboh.
[11]
Oleh itu, jika
mereka bertaubat (dari kekufuran), dan mendirikan sembahyang serta memberi
zakat, maka mereka itu adalah saudara kamu yang seugama; dan Kami menjelaskan
ayat-ayat keterangan Kami satu persatu bagi kaum yang mahu mengetahui.
[12]
Dan jika mereka
mencabuli sumpahnya sesudah mengikat perjanjian setia, dan mereka pula mencela
ugama kamu, maka perangilah ketua-ketua dan pemimpin-pemimpin kaum yang kafir
itu, kerana sesungguhnya mereka tidak menghormati sumpah janjinya, supaya
mereka berhenti (dari kekufuran dan bertaubat).
[13]
Mengapa kamu tidak
memerangi suatu kaum yang telah mencabuli sumpah janjinya, dan mereka pula
telah berazam hendak mengusir Rasulullah, dan merekalah juga yang mula-mula
memerangi kamu? Tidak patut kamu takut kepada mereka (sehingga kamu tidak mahu
memeranginya) kerana Allah jualah yang berhak kamu takuti (melanggar
perintahNya), jika betul kamu orang-orang yang beriman?
[14]
Perangilah mereka,
nescaya Allah akan menyeksa mereka dengan (perantaraan) tangan kamu, dan Allah
akan menghinakan mereka serta menolong kamu menewaskan mereka, dan Ia akan
memuaskan hati orang-orang yang beriman.
[15]
Dan Ia juga akan menghapuskan
kemarahan hati orang-orang yang beriman itu, dan Allah akan menerima taubat
orang-orang yang dikehendakiNya; dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi
Maha Bijaksana.
[16]
Adakah kamu
menyangka, bahawa kamu akan dibiarkan (dalam keadaan kamu yang ada itu),
padahal belum lagi terbukti kepada Allah (sebagaimana yang diketahuiNya)
orang-orang yang berjihad di antara kamu dan yang tidak mengambil teman-teman
rapat (untuk mencurahkan rahsia kepada mereka), selain daripada Allah dan
RasulNya serta orang-orang yang beriman? Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui
secara mendalam akan apa yang kamu kerjakan.
[17]
Tidaklah layak
orang-orang kafir musyrik itu memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah,
sedang mereka menjadi saksi (mengakui) akan kekufuran diri mereka sendiri.
Mereka itu ialah orang-orang yang rosak binasa amal-amalnya dan mereka pula
kekal di dalam neraka.
[18]
Hanyasanya yang
layak memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan
menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya
sifat-sifat yang tersebut) maka adalah diharapkan mereka menjadi dari golongan
yang mendapat petunjuk.
[19]
Adakah kamu sifatkan
hanya perbuatan memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan Haji, dan
(hanya perbuatan) memakmurkan Masjid Al-Haraam itu sama seperti orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat serta berjihad pada jalan Allah? Mereka
(yang bersifat demikian) tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak memberikan
hidayah petunjuk kepada kaum yang zalim.
[20]
(Sesungguhnya)
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dengan
harta benda dan jiwa mereka adalah lebih besar dan tinggi darjatnya di sisi
Allah (daripada orang-orang yang hanya memberi minum orang-orang Haji dan orang
yang memakmurkan masjid sahaja); dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.
[21]
Mereka digembirakan
oleh Tuhan mereka dengan pemberian rahmat daripadanya dan keredaan serta
Syurga; mereka beroleh di dalam Syurga itu nikmat kesenangan yang kekal.
[22]
Mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah, menyediakan di sisiNya pahala yang
besar.
[23]
Wahai orang-orang
yang beriman! Janganlah kamu menjadikan bapa-bapa kamu dan saudara-saudara kamu
sebagai orang-orang yang didampingi jika mereka memilih kufur dengan
meninggalkan iman; dan sesiapa di antara kamu yang menjadikan mereka
orang-orang yang didampingi, maka merekalah orang-orang yang zalim.
[24]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara
kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan
harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi
perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan
(daripada) berjihad untuk ugamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan
keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik (derhaka).
[25]
Sesungguhnya Allah
telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam banyak medan-medan perang dan di
[26]
Kemudian Allah
menurunkan semangat tenang tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang
beriman, dan Allah menurunkan tentera yang kamu tidak melihatnya, serta Ia
menyeksa orang-orang kafir itu (dengan kekalahan yang membawa kehancuran); dan
yang demikian itu ialah balasan bagi orang-orang yang kafir.
[27]
Kemudian Allah
menerima taubat orang-orang yang dikehendaki (dengan memberi taufiq untuk
memeluk Islam), sesudah (orang-orang kafir itu ditimpakan dengan azab); dan
(ingatlah) Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[28]
Wahai orang-orang
yang beriman! Sesungguhnya (kepercayaan) orang-orang kafir musyrik itu najis,
oleh itu janganlah mereka menghampiri Masjid Al-Haraam sesudah tahun ini; dan
jika kamu bimbangkan kepapaan, maka Allah akan memberi kekayaan kepada kamu
dari limpah kurniaNya, jika dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui,
lagi Maha Bijaksana.
[29]
Perangilah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada hari
akhirat, dan mereka pula tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh
Allah dan RasulNya, dan tidak berugama dengan ugama yang benar, iaitu dari
orang-orang yang diberikan Kitab (kaum Yahudi dan Nasrani), sehingga mereka
membayar "Jizyah" dengan keadaan taat dan merendah diri.
[30]
Dan orang-orang
Yahudi berkata: "Uzair ialah anak Allah" dan orang-orang Nasrani
berkata: "Al-Masih ialah anak Allah". Demikianlah perkataan mereka
dengan mulut mereka sendiri, (iaitu) mereka menyamai perkataan orang-orang
kafir dahulu; semoga Allah binasakan mereka. Bagaimanakah mereka boleh berpaling
dari kebenaran?
[31]
Mereka menjadikan
pendita-pendita dan ahli-ahli ugama mereka sebagai pendidik-pendidik selain
dari Allah, dan juga (mereka mempertuhankan) Al-Masih ibni Maryam, padahal
mereka tidak diperintahkan melainkan untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tiada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka sekutukan.
[32]
Mereka hendak
memadamkan cahaya Allah (ugama Islam) dengan mulut mereka, sedang Allah tidak
menghendaki melainkan menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir
tidak suka (akan yang demikian).
[33]
Dia lah yang telah
mengutus RasulNya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan ugama yang benar
(ugama Islam), untuk dimenangkan dan ditinggikannya atas segala ugama yang
lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.
[34]
Wahai orang-orang
yang beriman! Sesungguhnya banyak di antara pendita-pendita dan ahli-ahli ugama
(Yahudi dan Nasrani) memakan harta orang ramai dengan cara yang salah, dan
mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah (ugama Islam). Dan (ingatlah)
orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak membelanjakannya pada
jalan Allah, maka khabarkanlah kepada mereka dengan (balasan) azab seksa yang
tidak terperi sakitnya.
[35]
(Iaitu) pada hari
dibakar emas perak (dan harta benda) itu dalam neraka jahanam, lalu diselar
dengannya dahi mereka, dan rusuk mereka, serta belakang mereka (sambil
dikatakan kepada mereka): "Inilah apa yang telah kamu simpan untuk diri
kamu sendiri, oleh itu rasalah (azab dari) apa yang kamu simpan itu.
[36]
Sesungguhnya
bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah
ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah ugama
yang betul lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan
yang dihormati itu (dengan melanggar laranganNya); dan perangilah kaum kafir
musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya; dan ketahuilah
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.
[37]
Sesungguhnya
perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang lain)
adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat
kerananya. Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada
tahun yang lain, supaya mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang
empat) yang telah diharamkan Allah (berperang di dalamnya); dengan itu mereka
menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah. Perbuatan buruk mereka itu
dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang baik oleh mereka. Dan
(ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[38]
Wahai orang-orang
yang beriman! Mengapa kamu, apabila dikatakan kepada kamu: "Pergilah
beramai-ramai untuk berperang pada jalan Allah", kamu merasa keberatan
(dan suka tinggal menikmati kesenangan) di tempat (masing-masing)? Adakah kamu
lebih suka dengan kehidupan dunia daripada akhirat? (Kesukaan kamu itu salah)
kerana kesenangan hidup di dunia ini hanya sedikit jua berbanding dengan
(kesenangan hidup) di akhirat kelak.
[39]
Jika kamu tidak
pergi beramai-ramai (untuk berperang pada jalan Allah - membela ugamaNya),
Allah akan menyeksa kamu dengan azab seksa yang tidak terperi sakitnya dan Ia
akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat
mendatangkan bahaya sedikitpun kepadaNya. Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas
tiap-tiap sesuatu.
[40]
Kalau kamu tidak
menolongnya (Nabi Muhammad) maka sesungguhnya Allah telahpun menolongnya, iaitu
ketika kaum kafir (di Makkah) mengeluarkannya (dari negerinya Makkah) sedang ia
salah seorang dari dua (sahabat) semasa mereka berlindung di dalam gua, ketika
ia berkata kepada sahabatnya: "Janganlah engkau berdukacita, sesungguhnya
Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada
(Nabi Muhammad) dan menguatkannya dengan bantuan tentera (malaikat) yang kamu
tidak melihatnya. Dan Allah menjadikan seruan (syirik) orang-orang kafir
terkebawah (kalah dengan sehina-hinanya), dan Kalimah Allah (Islam) ialah yang
tertinggi (selama-lamanya), kerana Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[41]
Pergilah kamu
beramai-ramai (untuk berperang pada jalan Allah), sama ada dengan keadaan
ringan (dan mudah bergerak) ataupun dengan keadaan berat (disebabkan berbagai-bagai
tanggungjawab); dan berjihadlah dengan harta benda dan jiwa kamu pada jalan
Allah (untuk membela Islam). Yang demikian amatlah baik bagi kamu, jika kamu
mengetahui.
[42]
Kalau apa yang
engkau serukan kepada mereka (wahai Muhammad) sesuatu yang berfaedah yang sudah
didapati, dan satu perjalanan yang sederhana (tidak begitu jauh), nescaya
mereka (yang munafik itu) akan mengikutmu; tetapi tempat yang hendak dituju itu
jauh bagi mereka. Dan mereka akan bersumpah dengan nama Allah dengan berkata:
"Kalau kami sanggup, tentulah kami akan pergi bersama kamu". (Dengan
sumpah dusta itu) mereka membinasakan diri mereka sendiri, sedang Allah
mengetahui bahawa sesungguhnya mereka itu orang-orang yang berdusta (tentang
tidak sanggupnya mengikutmu).
[43]
Allah memaafkanmu
(wahai Muhammad), mengapa engkau izinkan mereka (tidak turut berperang) sebelum
nyata bagimu orang-orang yang benar dan (sebelum) engkau mengetahui orang-orang
yang berdusta?
[44]
Orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari akhirat, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak
turut) berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang bertaqwa.
[45]
Sesungguhnya yang
akan meminta izin kepadamu hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan hari akhirat, dan yang hati mereka (sangat) ragu-ragu. Oleh itu mereka
sentiasa bingung teragak-agak dalam keraguannya.
[46]
Dan kalaulah mereka
mahu keluar (untuk turut berperang), tentulah mereka menyediakan persiapan
untuknya; tetapi Allah tidak suka pemergian mereka, lalu dilemahkanNya semangat
mereka, dan dikatakan (oleh Syaitan): "Tinggalah kamu bersama-sama
orang-orang yang tinggal".
[47]
Kalaulah mereka
keluar bersama kamu, tidaklah mereka menambahkan kamu melainkan kerosakan, dan
tentulah mereka segera menjalankan hasutan di antara kamu, (dengan tujuan)
hendak menimbulkan fitnah (kekacauan) dalam kalangan kamu; sedang di antara
kamu ada orang yang suka mendengar hasutan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang zalim.
[48]
Sesungguhnya mereka
telah lakukan fitnah semenjak dahulu lagi, dan mereka merancangkan terhadapmu
(wahai Muhammad) berbagai tipu daya, sehingga datanglah kebenaran, dan nyatalah
(kemenangan) ugama Allah (Islam), sedang mereka tidak suka kepadanya.
[49]
Dan di antara mereka
(yang munafik itu) ada yang berkata: "Izinkanlah aku (supaya tidak pergi
berperang) dan janganlah engkau menjadikan daku dipengaruhi oleh fitnah ".
Ketahuilah, mereka telah pun tercebur ke dalam fitnah (dengan dalihan yang
dusta itu). Dan sesungguhnya azab Jahannam meliputi orang-orang yang kafir.
[50]
Jika engkau (wahai
Muhammad) beroleh sesuatu kebaikan, (maka) kebaikan itu menyebabkan mereka
sakit hati; dan jika engkau ditimpa sesuatu bencana, mereka berkata:
"Sesungguhnya kami telahpun mengambil keputusan (tidak turut berperang)
sebelum itu", dan mereka berpaling (meninggalkanmu) sambil mereka
bergembira.
[51]
Katakanlah (wahai
Muhammad): "Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan
kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya
orang-orang yang beriman bertawakal".
[52]
Katakanlah:
"(Sebenarnya) tidak ada yang kamu tunggu-tunggu untuk kami melainkan salah
satu dari dua perkara yang sebaik-baiknya (iaitu kemenangan atau mati syahid);
dan kami menunggu-nunggu pula untuk kamu bahawa Allah akan menimpakan kamu
dengan azab dari sisiNya, atau dengan perantaraan tangan kami. Oleh itu
tunggulah, sesungguhnya kami juga menunggu bersama-sama kamu".
[53]
Katakanlah:
"Dermakanlah harta kamu sama ada dengan sukarela atau kerana terpaksa,
tidak sekali-kali akan diterima daripada kamu, (kerana) sesungguhnya kamu
adalah orang-orang yang fasik".
[54]
Dan tidak ada yang
menghalangi mereka, untuk diterima derma-derma mereka melainkan kerana mereka
kufur kepada Allah dan RasulNya, dan (kerana) mereka tidak mengerjakan
sembahyang melainkan dengan keadaan malas dan mereka pula tidak mendermakan
hartanya melainkan dengan perasaan benci.
[55]
Oleh itu, janganlah
engkau tertarik hati kepada harta benda dan anak-anak mereka, (kerana)
sesungguhnya Allah hanya hendak menyeksa mereka dengan harta benda dan
anak-anak itu dalam kehidupan dunia, dan hendak menjadikan nyawa mereka
tercabut sedang mereka berkeadaan kafir (untuk mendapat azab akhirat pula).
[56]
Dan mereka (yang
munafik itu) bersumpah dengan nama Allah bahawa sesungguhnya mereka dari
golongan kamu, padahal mereka bukanlah dari golongan kamu, tetapi mereka ialah
suatu kaum yang pengecut.
[57]
Kalau mereka dapat
tempat perlindungan, atau gua-gua, atau lubang-lubang dalam tanah, nescaya
mereka segera menuju ke arahnya serta melompat masuk ke dalamnya.
[58]
Dan di antara mereka
ada yang mencelamu (wahai Muhammad) mengenai (pembahagian) sedekah-sedekah
(zakat); oleh itu jika mereka diberikan sebahagian daripadanya (menurut
kehendak mereka), mereka suka (dan memandangnya adil); dan jika mereka tidak
diberikan dari zakat itu (menurut kehendaknya), (maka) dengan serta merta
mereka marah.
[59]
Dan (amatlah
baiknya) kalau mereka berpuas hati dengan apa yang diberikan oleh Allah dan
RasulNya kepada mereka, sambil mereka berkata: "Cukuplah Allah bagi kami; Allah
akan memberi kepada kami dari limpah kurniaNya, demikian juga RasulNya;
sesungguhnya kami sentiasa berharap kepada Allah"
[60]
Sesungguhnya
sedekah-sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, dan orang-orang
miskin, dan amil-amil yang mengurusnya, dan orang-orang muallaf yang dijinakkan
hatinya, dan untuk hamba-hamba yang hendak memerdekakan dirinya, dan
orang-orang yang berhutang, dan untuk (dibelanjakan pada) jalan Allah, dan
orang-orang musafir (yang keputusan) dalam perjalanan. (Ketetapan hukum yang
demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. Dan
(ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[61]
Dan di antara mereka
(yang munafik itu) ada orang-orang yang menyakiti Nabi sambil mereka berkata:
"Bahawa dia (Nabi Muhammad) orang yang suka mendengar (dan percaya pada
apa yang didengarnya)". Katakanlah: "Dia mendengar (dan percaya) apa
yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah dan percaya kepada orang mukmin,
dan ia pula menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu".
Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab seksa yang
tidak terperi sakitnya.
[62]
Mereka bersumpah
kepada kamu dengan nama Allah untuk mendapat keredaan kamu, padahal Allah dan
RasulNya jualah yang lebih berhak mereka mendapat keredaanNya, jika betul
mereka orang-orang yang beriman.
[63]
Tidakkah mereka
mengetahui bahawa sesiapa yang menentang (perintah-perintah) Allah dan
RasulNya, maka sesungguhnya adalah baginya neraka Jahannam serta ia kekal di
dalamnya? Balasan yang demikian adalah kehinaan yang besar
[64]
Orang-orang munafik
itu takut kalau diturunkan satu surah Al-Quran yang menerangkan kepada mereka
(dan kepada ramai) akan apa yang ada dalam hati mereka (dari kekufuran).
Katakanlah (wahai Muhammad): "Ejek-ejeklah (seberapa yang kamu suka),
sesungguhnya Allah akan mendedahkan apa yang kamu takut (terdedah untuk
pengetahuan ramai)"
[65]
Dan jika engkau
bertanya kepada mereka (tentang ejek-ejekan itu) tentulah mereka akan menjawab:
"Sesungguhnya kami hanyalah berbual dan bermain-main". Katakanlah:
"Patutkah nama Allah dan ayat-ayatNya serta RasulNya kamu memperolok-olok
dan mengejeknya?"
[66]
Janganlah kamu
berdalih (dengan alasan-alasan yang dusta), kerana sesungguhnya kamu telah
kufur sesudah kamu (melahirkan) iman. Jika Kami maafkan sepuak dari kamu
(kerana mereka bertaubat), maka Kami akan menyeksa puak yang lain, kerana
mereka adalah orang-orang yang terus bersalah.
[67]
Orang-orang munafik
lelaki dan perempuan, setengahnya adalah sama dengan setengahnya yang lain;
mereka masing-masing menyuruh dengan perbuatan yang jahat, dan melarang dari
perbuatan yang baik, dan mereka pula menggenggam tangannya (bakhil kedekut).
Mereka telah melupakan (tidak menghiraukan perintah) Allah dan Allah juga
melupakan (tidak menghiraukan) mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu,
merekalah orang-orang yang fasik.
[68]
Allah menjanjikan
orang-orang munafik lelaki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka
Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu menjadi balasan mereka;
dan Allah melaknatkan mereka, dan bagi mereka azab seksa yang kekal.
[69]
(Nasib kamu hai
orang-orang munafik) adalah sama dengan nasib orang-orang sebelum kamu (yang
telah dibinasakan), mereka lebih kuat serta lebih banyak harta benda dan anak
pinak daripada kamu; seterusnya mereka telah bersenang-senang dengan bahagian
mereka; maka kamu pula telah bersenang-senang dengan bahagian kamu sebagaimana
orang-orang yang sebelum kamu itu bersenang-senang dengan bahagiannya; dan kamu
pula telah memperkatakan (perkara yang salah dan dusta) sebagaimana mereka
memperkatakannya. Mereka yang demikian, rosak binasalah amal-amalnya (yang
baik) di dunia dan di akhirat, dan merekalah orang-orang yang rugi.
[70]
Bukankah telah
datang kepada mereka berita orang-orang yang terdahulu daripada mereka, iaitu
kaum Nabi Nuh dan Aad dan Thamud dan kaum Nabi Ibrahim, dan penduduk negeri
Madyan serta negeri-negeri yang telah dibinasakan? (Semuanya) telah datang
kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa keterangan yang jelas nyata,
(lalu mereka mendustakannya dan Tuhan pula membinasakan mereka); Allah tidak
sekali-kali menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.
[71]
Dan orang-orang yang
beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi penolong bagi setengahnya
yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat
kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat
kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya
Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[72]
Allah menjanjikan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, (akan beroleh) Syurga-syurga
yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; mereka kekal di dalamnya dan beroleh
tempat-tempat yang baik di dalam "Syurga Adn" serta keredaan dari
Allah yang lebih besar kemuliaannya; (balasan) yang demikian itulah kejayaan
yang besar.
[73]
Wahai Nabi,
berjihadlah menentang orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bertindak keras
terhadap mereka. Dan (sebenarnya) tempat mereka ialah neraka Jahannam, dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali.
[74]
Mereka bersumpah
dengan nama Allah, bahawa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang buruk
terhadapmu), padahal sesungguhnya mereka telah mengatakan perkataan kufur, dan
mereka pula menjadi kafir sesudah melahirkan Islam, serta mereka berazam untuk
melakukan apa yang mereka tidak akan dapat mencapainya (iaitu membunuhmu). Dan
tidaklah mereka mencaci dan mencela (Islam) melainkan setelah Allah dan
RasulNya memberi kesenangan kepada mereka dari limpah kurniaNya. Oleh itu, jika
mereka bertaubat, mereka akan beroleh kebaikan; dan jika mereka berpaling
(ingkar), Allah akan menyeksa mereka dengan azab seksa yang tidak terperi
sakitnya di dunia dan di akhirat; dan mereka tidak akan mendapat sesiapa pun di
bumi ini, yang akan menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
[75]
Dan di antara mereka
ada yang membuat janji dengan Allah dengan berkata: "Sesungguhnya jika
Allah memberi kepada kami dari limpah kurniaNya, tentulah kami akan bersedekah,
dan tentulah kami akan menjadi dari orang-orang yang soleh"
[76]
Kemudian setelah
Allah memberi kepada mereka dari limpah kurniaNya, mereka bakhil dengan
pemberian Allah itu, serta mereka membelakangkan janjinya; dan sememangnya
mereka orang-orang yang sentiasa membelakangkan (kebajikan).
[77]
Akibatnya Allah
menimbulkan perasaan munafik dalam hati mereka (berkekalan) hingga ke masa
mereka menemui Allah, kerana mereka telah memungkiri apa yang mereka janjikan
kepada Allah dan juga kerana mereka sentiasa berdusta.
[78]
Tidakkah mereka
mengetahui bahawa Allah sentiasa mengetahui apa yang mereka rahsiakan serta apa
yang mereka bisikkan, dan bahawasanya Allah Maha Mengetahui akan
perkara-perkara yang ghaib?
[79]
Orang-orang
(munafik) yang mencela sebahagian dari orang-orang yang beriman mengenai
sedekah-sedekah yang mereka berikan dengan sukarela, dan (mencela) orang-orang
yang tidak dapat (mengadakan apa-apa untuk disedekahkan) kecuali sedikit
sekadar kemampuannya, serta mereka mengejek-ejeknya, - Allah akan membalas
ejek-ejekan mereka, dan bagi mereka (disediakan) azab seksa yang tidak terperi
sakitnya.
[80]
(Orang-orang manufik
itu) sama sahaja engkau meminta ampun untuk mereka atau engkau tidak meminta
ampun bagi mereka. Jika engkau (wahai Muhammad) meminta ampun bagi mereka tujuh
puluh kali (sekalipun) maka Allah tidak sekali-kali mengampunkan mereka; yang
demikian itu, kerana mereka telah kufur kepada Allah dan RasulNya; dan Allah
tidak akan memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang fasik.
[81]
Orang-orang
(munafik) yang ditinggalkan (tidak turut berperang) itu, bersukacita disebabkan
mereka tinggal di belakang Rasulullah (di Madinah); dan mereka (sememangnya)
tidak suka berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah (dengan
sebab kufurnya), dan mereka pula (menghasut dengan) berkata: "Janganlah
kamu keluar beramai-ramai (untuk berperang) pada musim panas ini".
Katakanlah (wahai Muhammad): "Api neraka Jahannam lebih panas membakar",
kalaulah mereka itu orang-orang yang memahami.
[82]
Oleh itu bolehlah
mereka ketawa sedikit (di dunia ini) dan mereka akan menangis banyak (di
akhirat kelak), sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan.
[83]
Maka jika Allah
mengembalikan engkau kepada segolongan dari mereka (orang-orang yang munafik
itu di Madinah), kemudian mereka meminta izin kepadamu untuk keluar (turut
berperang), maka katakanlah: "Kamu tidak sekali-kali akan keluar
bersama-samaku selama-lamanya, dan kamu tidak sekali-kali akan memerangi musuh
bersama-samaku; sesungguhnya kamu telah bersetuju tinggal pada kali yang
pertama, oleh itu duduklah kamu bersama-sama orang-orang yang tinggal".
[84]
Dan janganlah engkau
sembahyangkan seorang pun yang mati dari orang-orang munafik itu
selama-lamanya, dan janganlah engkau berada di (tepi) kuburnya, kerana
sesungguhnya mereka telah kufur kepada Allah dan RasulNya, dan mereka mati
sedang mereka dalam keadaan fasik (derhaka).
[85]
Dan janganlah engkau
tertarik hati kepada harta benda dan anak-anak mereka, (kerana) sesungguhnya
Allah hanya hendak menyeksa mereka dengannya di dunia, dan hendak menjadikan
nyawa mereka tercabut sedang mereka dalam keadaan kafir (untuk mendapat azab
akhirat pula).
[86]
Dan apabila
diturunkan satu surah Al-Quran (yang menyuruh mereka): "Berimanlah kamu
kepada Allah, dan berjihadlah bersama-sama dengan RasulNya", nescaya
orang-orang yang kaya di antara mereka meminta izin kepadamu dengan berkata:
"Biarkanlah kami tinggal bersama-sama orang-orang yang tinggal (tidak turut
berperang)".
[87]
Mereka suka tinggal
bersama-sama orang-orang yang ditinggalkan (kerana uzur), dan (dengan sebab
itu) hati mereka dimeteraikan atasnya, sehingga mereka tidak dapat memahami
sesuatu.
[88]
(Mereka tetap tinggal)
tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya, berjihad dengan
harta benda dan jiwa mereka; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
kebaikan, dan mereka itulah juga yang berjaya.
[89]
Allah telah
menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa
sungai, mereka kekal di dalamnya; yang demikian itulah kemenangan yang besar.
[90]
Dan datanglah pula
orang-orang yang menyatakan uzurnya dari orang-orang "A'raab",
memohon supaya mereka diizinkan (tidak turut berperang), sedang orang-orang
(munafik di antara mereka) yang mendustakan Allah dan RasulNya, duduk
(mendiamkan diri). (Oleh itu) orang-orang yang kafir di antara mereka, akan
dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[91]
Orang-orang yang
lemah dan orang-orang yang sakit, dan juga orang-orang yang tidak mempunyai
sesuatu yang akan dibelanjakan, tidaklah menanggung dosa (kerana tidak turut
berperang) apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan RasulNya. Tidak ada
jalan sedikitpun bagi menyalahkan orang-orang yang berusaha memperbaiki
amalannya; dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[92]
Dan tidak juga
berdosa orang-orang yang ketika mereka datang kepadamu (memohon) supaya engkau
memberi kenderaan kepada mereka, engkau berkata: "Tidak ada padaku
kenderaan yang hendak kuberikan untuk membawa kamu", mereka kembali sedang
mata mereka mengalirkan airmata yang bercucuran, kerana sedih bahawa mereka
tidak mempunyai sesuatupun yang hendak mereka belanjakan (untuk pergi berjihad
pada jalan Allah).
[93]
Sesungguhnya jalan
(untuk menyalahkan dan mengenakan seksa) hanyalah terhadap orang-orang yang
meminta izin kepadamu sedang mereka kaya dan mampu. Mereka suka tinggal
bersama-sama orang yang ditinggalkan (kerana uzur) dan (dengan sebab itu) Allah
meteraikan atas hati mereka, sehingga mereka tidak dapat mengetahui (perkara
yang baik).
[94]
Mereka akan
menyatakan uzur kepada kamu, apabila kamu kembali kepada mereka (dari medan
perang). Katakanlah (wahai Muhammad): "Janganlah kamu menyatakan uzur lagi,
kami tidak sekali-kali akan percaya kepada kamu. Kerana sesungguhnya Allah
telah menerangkan kepada kami akan berita-berita perihal kamu; dan Allah serta
RasulNya akan melihat amal kamu (sama ada kamu kembali beriman atau tetap
kufur); kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata (untuk menerima balasan), lalu Ia
menyatakan kepada kamu apa yang kamu telah kerjakan".
[95]
Mereka akan
bersumpah dengan nama Allah kepada kamu apabila kamu kembali kepada mereka
(dari medan perang), supaya kamu berpaling dari mereka (tidak menempelak
mereka); oleh itu berpalinglah dari mereka kerana sesungguhnya mereka itu kotor
(disebabkan mereka telah sebati dengan kufur); dan tempat kembali mereka pula
ialah neraka Jahannam, sebagai balasan bagi apa yang mereka telah usahakan.
[96]
Mereka bersumpah
kepada kamu supaya kamu reda akan mereka; oleh itu jika kamu reda akan mereka,
maka sesungguhnya Allah tidak reda akan kaum yang fasik.
[97]
Orang-orang A'raab
lebih keras kufurnya dan sikap munafiknya, dan sangatlah patut mereka tidak
mengetahui batas-batas (dan hukum-hukum Syarak) yang diturunkan oleh Allah
kepada RasulNya. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[98]
Dan sebahagian dari
orang-orang A'raab (yang munafik) itu memandang apa yang mereka belanjakan
(dermakan pada jalan Allah) sebagai satu bayaran yang memberatkan, sambil
menunggu peredaran zaman (yang membawa bala bencana) menimpa kamu; atas
merekalah (tertimpanya bala bencana yang dibawa oleh) peredaran zaman yang
buruk itu. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[99]
Dan sebahagian dari
orang-orang A'raab itu ada yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan
memandang apa yang mereka dermakan (pada jalan Allah itu) sebagai amal-amal
bakti (yang mendampingkan) di sisi Allah dan sebagai (satu jalan untuk
mendapat) doa dari Rasulullah (yang membawa rahmat kepada mereka) Ketahuilah,
sesungguhnya apa yang mereka dermakan itu adalah menjadi amal bakti bagi mereka
(yang mendampingkan mereka kepada Allah); Allah akan masukkan mereka ke dalam
rahmatNya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[100]
Dan orang-orang yang
terdahulu - yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang
"Muhajirin" dan "Ansar", dan orang-orang yang menurut
(jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah reda akan mereka
dan mereka pula reda akan Dia, serta Ia menyediakan untuk mereka Syurga-syurga
yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya; itulah kemenangan yang besar.
[101]
Dan di antara
orang-orang yang di sekeliling kamu dari orang-orang "A'raab" ada
yang bersifat munafik dan (demikian juga) sebahagian dari penduduk Madinah;
mereka telah berkeras dengan sifat munafik; engkau tidak mengetahui mereka
(bahkan) Kamilah yang mengetahui mereka. Kami akan azabkan mereka
berulang-ulang, kemudian mereka dikembalikan kepada azab yang besar.
[102]
Dan (sebahagian) yang
lain mengakui dosa-dosa mereka. Mereka telah mencampur adukkan amal yang baik
dengan amal yang lain, yang buruk. Mudah-mudahan Allah akan menerima taubat
mereka; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[103]
Ambilah (sebahagian)
dari harta mereka menjadi sedekah (zakat), supaya dengannya engkau membersihkan
mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk); dan
doakanlah untuk mereka, kerana sesungguhnya doamu itu menjadi ketenteraman bagi
mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[104]
Tidakkah mereka
mengetahui bahawa Allah Dia lah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya, dan
juga menerima sedekah-sedekah (dan zakat serta membalasnya), dan bahawa
sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani?
[105]
Dan katakanlah
(wahai Muhammad): Beramalah kamu (akan segala yang diperintahkan), maka Allah
dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kamu
kerjakan; dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Ia menerangkan kepada kamu
apa yang kamu telah kerjakan".
[106]
Dan segolongan yang
lain (dari orang-orang yang tidak turut berperang); ditempohkan keputusan
mengenai mereka kerana menunggu perintah Allah; sama ada dia mengazabkan mereka
ataupun Ia menerima taubat mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi
Maha Bijaksana.
[107]
Dan (di antara
orang-orang munafik juga ialah) orang-orang yang membina masjid dengan tujuan
membahayakan (keselamatan orang-orang Islam), dan (menguatkan) keingkaran
(mereka sendiri) serta memecah-belahkan perpaduan orang-orang yang beriman, dan
juga untuk (dijadikan tempat) intipan bagi orang yang telah memerangi Allah dan
RasulNya sebelum itu. Dan (apabila tujuan mereka yang buruk itu ketara), mereka
akan bersumpah dengan berkata:" Tidaklah yang kami kehendaki (dengan
mendirikan masjid ini) melainkan untuk kebaikan semata-mata ". Padahal
Allah menyaksikan, bahawa sesungguhnya mereka adalah berdusta.
[108]
Jangan engkau sembahyang
di masjid itu selama-lamanya, kerana sesungguhnya masjid (Qubaa' yang engkau
bina wahai Muhammad), yang telah didirikan di atas dasar taqwa dari mula
(wujudnya), sudah sepatutnya engkau sembahyang padanya. Di dalam masjid itu ada
orang-orang lelaki yang suka (mengambil berat) membersihkan (mensucikan)
dirinya; dan Allah Mengasihi orang-orang yang membersihkan diri mereka (zahir
dan batin).
[109]
Maka adakah orang
yang membangunkan masjid yang didirikannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan
(untuk mencari) keredaan Allah itu lebih baik, ataukah orang yang membangunkan
masjid yang didirikannya di tepi jurang yang (hampir) runtuh, lalu runtuhlah ia
dengan yang membangunkannya ke dalam api neraka? Dan (ingatlah) Allah tidak
akan memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
[110]
(Keruntuhan masjid)
yang dibina oleh mereka yang munafik itu sentiasa menjadi penyakit syak dan
keluh-kesah (lebih daripada yang sedia ada) dalam hati mereka, (dan tidak akan
habis) kecuali (apabila) hati mereka hancur-luluh (dalam tanah). Dan (ingatlah)
Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[111]
Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda
mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka
berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan
terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang
ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran;
dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu,
bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan
(ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
[112]
(Mereka itu ialah):
orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara
(untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang
menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang
menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman
(yang bersifat demikian).
[113]
Tidaklah dibenarkan
bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, meminta ampun bagi orang-orang musyrik,
sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri, sesudah nyata bagi mereka bahawa
orang-orang musyrik itu adalah ahli neraka.
[114]
Dan bukanlah
istighfar Nabi Ibrahim bagi bapanya (dibuat) melainkan kerana adanya janji yang
dijanjikan kepadanya; dan apabila ternyata kepada Nabi Ibrahim bahawa bapanya
musuh bagi Allah, ia pun berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Nabi Ibrahim
itu lembut hati lagi penyabar.
[115]
Dan Allah tidak
sekali-kali menjadikan sesuatu kaum itu sesat sesudah Ia memberi hidayah
petunjuk kepada mereka, sebelum Ia menerangkan kepada mereka apa yang mereka
wajib memelihara dan melindungi diri daripadanya; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[116]
Sesungguhnya Allah
jualah yang menguasai segala alam langit dan bumi; Ia menghidupkan dan
mematikan; dan tidaklah ada bagi kamu selain dari Allah sesiapa pun yang
menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
[117]
Sesungguhnya Allah
telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya
(berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan
dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima
taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap
mereka.
[118]
Dan (Allah menerima
pula taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat mereka) hingga
apabila bumi yang luas ini (terasa) sempit kepada mereka (kerana mereka
dipulaukan), dan hati mereka pula menjadi sempit (kerana menanggung dukacita),
serta mereka yakin bahawa tidak ada tempat untuk mereka lari dari (kemurkaan)
Allah melainkan (kembali bertaubat) kepadaNya; kemudian Allah (memberi taufiq
serta) menerima taubat mereka supaya mereka kekal bertaubat. Sesungguhnya Allah
Dia lah Penerima taubat lagi Maha Mengasihani.
[119]
Wahai orang-orang
yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu berada
bersama-sama orang-orang yang benar.
[120]
Tidaklah patut bagi
penduduk Madinah dan orang-orang yang di sekeliling mereka dari orang-orang
"A'raab" ketinggalan daripada (turut berperang bersama) Rasulullah;
dan tidaklah patut mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan tidak
menghiraukan Rasulullah. Yang demikian kerana sesungguhnya (tiap-tiap kali)
mereka merasai dahaga, dan merasai penat lelah, dan juga merasai lapar (dalam
perjuangan) pada jalan Allah; dan (tiap-tiap kali) mereka menjejak sesuatu
tempat yang menimbulkan kemarahan orang-orang kafir; dan juga (tiap-tiap kali)
mereka menderita sesuatu yang mencederakan dari pihak musuh - melainkan
semuanya itu ditulis bagi mereka: (pahala) amal yang soleh. Sesungguhnya Allah
tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[121]
Dan tidak pula
mereka membelanjakan sesuatu perbelanjaan yang kecil, atau yang besar; dan
tidak mereka melintas sesuatu lembah, melainkan ditulis pahala bagi mereka,
supaya Allah membalas dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah
kerjakan.
[122]
Dan tidaklah (betul
dan elok) orang-orang yang beriman keluar semuanya (pergi berperang); oleh itu,
hendaklah keluar sebahagian sahaja dari tiap-tiap puak di antara mereka, supaya
orang-orang (yang tinggal) itu mempelajari secara mendalam ilmu yang dituntut
di dalam ugama, dan supaya mereka dapat mengajar kaumnya (yang keluar berjuang)
apabila orang-orang itu kembali kepada mereka; mudah-mudahan mereka dapat
berjaga-jaga (dari melakukan larangan Allah).
[123]
Wahai orang-orang
yang beriman! Perangilah orang-orang kafir musyrik yang berdekatan dengan kamu;
dan biarlah mereka merasai sikap kekerasan (serta ketabahan hati) yang ada pada
kamu; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa
(dengan memberikan pertolonganNya).
[124]
Dan apabila
diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang munafik)
ada yang bertanya (secara mengejek): "Siapakah di antara kamu yang imannya
bertambah disebabkan oleh surah ini?" Adapun orang-orang yang beriman,
maka surah itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan
turunnya).
[125]
Adapun orang-orang
yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan
kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka
mati, sedang mereka berkeadaan kafir.
[126]
Dan (patutkah)
mereka (berdegil) tidak mahu memperhatikan, bahawa mereka dicuba (dengan
berbagai-bagai bencana) pada tiap-tiap tahun, sekali atau dua kali; kemudian
mereka tidak juga bertaubat, dan tidak pula mereka mahu beringat (dan insaf)?
[127]
Dan apabila
diturunkan satu surah dari Al-Quran (mendedahkan keburukan orang-orang munafik
itu) setengah mereka memandang kepada setengahnya yang lain sambil berkata:
"Adakah sesiapa nampak kamu (kalau kita undur dari sini)?" Kemudian
mereka berpaling pergi (dengan meninggalkan majlis Nabi); Allah memalingkan
hati mereka (daripada iman), disebabkan mereka kaum yang tidak (mahu) mengerti.
[128]
Sesungguhnya telah
datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi
Muhammad s.a.w), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang
ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia
pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang
beriman.
[129]
Kemudian jika mereka
berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): "cukuplah bagiku Allah
(yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai Arasy yang
besar."